Oleh: Ridwan Saidi
(Budayawan, Sejarawa, Politisi senior)
Mungkin tahun 1964 saya nonton di Globe Ps Baru film Rusia The Cranes Are Flying yang dibintangi Tatiana Samoilova. Ia wafat dlm usia 80.
Dalam usia seperti itu jejak kecantikan masih membekas di tepian wajahnya. Dramaturgi scenario film mengalir dalam mimik dan total gesturenya seraya vocal presentationnya memberi dukungan kuat pada actingnya.
Tak heran dalam kunjungan BK ke Rusia beliau minta diagenda temu ramah dengan Tatiana.
Mungkin Ruski sudah mencium BK mulai rapat ke China, pada santapan pagi Presiden Worosilov sindir BK yang bikin BK panas.
Woro: Tuan naksir Tatiana? Moga-moga Tatiana juga begitu.
BK: Nyet! Kaga. Kalau saya naksir, dia sudah saya kawinin.
BK tersinggung sekali. Tapi di tangga pesawat mau balik Jakarta BK sambil balik badan lambaikan tangan: Doswidania
Selamat tinggal.
Dalam polugri, Bung Karno seterusnya tinggalkan Rusia dan rapat-rapat ke China sampai tahun 1965.
Tahun-tahun terakhir ini polugri Indonesia juga sama dengan tahun 1964-1965. Dengan Rusia berteman suam-suam kuku, dengan China hangat macam ubi matang dikukus. Namun kedua negara itu lagi musibah sekarang.
Cremia bridge anbruk, yang mengancam ambruknya Rusia. Jin Ping sudah 2 minggu tak nampak di ruang publik. Econ China pun yang biasanya main panjat pinang, sekarang main prosotan.
Amerika? Pidato terakhir Joe Biden, setelah, Cremia, mengesankan USA siap kalau Rusia main nuklir dalam konfliknya dengan Ukraine.
Beberapa hari lalu Presiden Jokowi bercerita bahwa ia ditelpon Menkeu USA bahwa sudah 28 negara jadi pasien IMF. Tentu terpapar hutang. Tak dijelaskan apa Indonesia masuk kelompok pasien 28 apa tidak.
Mengikut kaidah pemahaman dalam fiqih ada yang disebut mafhum mukhalafah. Dengan metode inj dapat disimpulkan Indonesia dalam negara yang 28. Kalau tidak buat apa Menkeu USA telpon Jokowi.
Ini menambah beban pikiran selain soal diploma yang dituduh palsu.
Tiba-tiba lagu Skeeter Davis menerkam telinga dari rumah tetangga.
Please help me I’m falling
I can’t help you
I’m falling too
Yah nasib nasib. Salah sendiri, udah tau mereka orang lagi susah, dimintain tulung lagi. (RSaidi)
EDITOR: REYNA
Related Posts
Api di Ujung Agustus (Seri 34) – Gelombang Balik
Api di Ujung Agustus (Seri 33) – Pengkhianat Didalam Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 31) – Bayangan Kudeta Makin Nyata
Api di Ujung Agustus (Seri 30) – Jejak Jaringan Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 29) – Jejak Operasi Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 28) – Jantung Garuda Di Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 27) – Jalur Rahasia Wiratmaja
Api di Ujung Agustus (Seri 26) – Bayangan Dalam Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 25) – Garuda Hitam Membara
Api di Ujung Agustus (Seri 24) – Kartu As Gema
buying weed in lisbonJanuary 4, 2025 at 10:23 am
… [Trackback]
[…] Find More on on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-416-bk-jaga-martabat-depan-presiden-rusia/ […]