Anies Tawarkan Masa Depan

Anies Tawarkan Masa Depan
Isa Ansori

Oleh: Isa Ansori, Kolumnis

 

Dalam sebuah diskusi yang diadakan oleh sekelompok organisasi mahasiswa, Anies bercerita bahwa pemuda itu tidak punya masa lalu. Oleh karenanya kalau dalam bekerja ditanya tentang pengalaman, maka jawablah dengan memang saya masih baru lulus, saya masih muda, tapi jangan ragukan kemampuan yang saya miliki, kalau anda ingin menjemput masa depan untuk kemajuan yang Anda harapkan, maka ajaklah saya bergabung ditempat anda.

Semangat maju dan perubahan adalah semangat kaum muda dan siapapun yang berjiwa muda. Sehingga bagi Anies yang merupakan pemimpin muda, masa lalu akan dijadikan sejarah dan pelajaran untuk menghadapi situasi saat ini dan masa yang akan datang.

Sejarah kemerdekaan Indonesia banyak diwarnai dengan dinamika semangat kaum muda. Sumpah Pemuda menjadi monumen kesadaran pemuda tentang persatuan dan menanggalkan semangat kesukuan, agama dan kedaerahan.

Begitu juga dengan peristiwa 10 November 1945, peristiwa perobekan bendera penjajah Belanda menjadi Merah Putih, tak terlepas dari pergumulan kaum muda. Sehingga sejatinya dari kaum muda bangsa ini bisa melanjutkan perjuangan mencerdaskan dan mensejahterakan rakyatnya.

Problem besar bangsa saat ini adalah menjawab kebutuhan masa depan menjadikan masyarakat yang adil, bersatu dan sejahtera. Dibutuhkan kemampuan merekonstruksi sejarah masa lalu, masa kini untuk kebutuhan masa akan datang.

Lalu apa yang dimaksud dengan masa depan? Masa depan adalah waktu atau periode kehidupan yang akan kita miliki di waktu mendatang. Masa depan sering dikaitkan dengan keinginan dan harapan seseorang untuk memiliki kehidupan yang lebih baik dari masa kini atau masa lampau.

Menghadapi masa depan tentu dibutuhkan persiapan – persiapan agar sejarah masa depan bangsa ini bisa membuat rakyat berdaya dan bermartabat, itulah yang disebut sebagai bangsa yang maju.

Dalam working pappers Bappenas yang disiapkan menuju Indonesia 2045, Indonesia telah menetapkan visi untuk menjadi negara maju dan salah satu ekonomi terbesar di dunia, yang didorong oleh investasi dan perdagangan, industri, pariwisata, maritim, dan jasa; serta didukung oleh infrastruktur yang andal dan ketahanan yang kuat pada makanan, air, dan energi.

Untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah, Wilayah Timur Indonesia (Kalimantan, Sulawesi, Bali Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua) didorong untuk tumbuh lebih tinggi daripada Wilayah Barat (Jawa dan Sumatra).

Pangsa Indonesia Timur dalam perekonomian nasional diperkirakan meningkat sebesar 5% dari 20% menjadi 25% pada tahun 2045.

Jawa diarahkan untuk menjadi basis perdagangan dan jasa, Sumatera sebagai basis industri baru dan pintu gerbang ke wilayah Asia, Kalimantan sebagai industri pengolahan dan gudang energi nasional, Sulawesi sebagai basis industri makanan dan pintu gerbang ke Indonesia Timur.

Bali Nusa Tenggara dan Maluku sebagai basis pariwisata dan perikanan internasional secara nasional, dan Papua sebagai basis pangan nasional dan sumber daya alam sektor ekonomi dengan berbasis pada pengembangan infrastruktur diarahkan untuk meningkatkan konektivitas antar dan antar pulau, untuk mendorong pembangunan yang seimbang antar daerah, untuk menyediakan akses ke layanan dasar, untuk mendukung pembangunan perkotaan dan pedesaan, dan untuk mengantisipasi perubahan iklim. Dan diperkirakan biaya logistik pada tahun 2045 akan turun 8 % dari PDB.

Menjawab visi besar bangsa tahun 2045 , ditengah problem besar bangsa yang terbelah akibat ulah segelintir orang yang mencari makan dari memecah belah bangsa dan merampok uang negara, tentu dibutuhkan stretegi yang baik dan menjamin keberlangsungan semua. Strategi itu adalah fokus terhadap upaya pencapaian dan solusi serta kemampuan memanfaatkan potensi.

Dua hal itulah yang dilakukan oleh Anies ketika menjadi Gubernur DKI. Anies menyusun visi capaian berdasar pada janji janji politik yang pernah disampaikan, lalu fokus pada solusi untuk mewujudkan kenyataan dari visi yang pernah disampaikan dan memanfaatkan potensi yang dimiliki.

Hasilnya adalah tingkat kepuasan masyarakat Jakarta pada duet kepemimpinan Anies dan Reza Patria adalah 83 %. Jakarta menjadi kota yang bersih, terjadi peningkatan kualitas udara Jakarta akibat penataan transportasi yang baik. Tingkat kenyamanan dan kebahagiaan hidup warga meningkat, Jakarta menjadi kota yang toleran dan damai.

Kemampuan Anies menjual ide dan gagasan pembangunan kota masa depan, menjadi modal kuat Anies mampu membangun kerja sama dengan kota kota dunia dan mendatangkan imvestasi, bahkan badan dunia PBB juga mengamini gagasan Anies adanya kerjasama dengan dasar tanggung jawab etik kepada negara negara dunia ketiga untuk mengatasi perubahan iklim.

Jakarta menjadi kota yang disegani, Anies menunjukkan dirinya sebagai manajer Jakarta, bukan hanya sekedar marketing yang hanya bicara keuntungan material. Anies mampu meyakinkan kepada semua pentingnya terlibat pada proyek masa depan yang dia gagas, kelas Anies memang berbeda.

Anies mampu berkomunikasi yang setara dengan negara negara lain dan para pemimpin dunia. Kemampuan Anies inilah sejatinya yang dibutuhkan untuk membangun Indonesia masa depan.

Anies kini tak sekedar menjadi pribadi, tapi sudah menjadi institusi perubahan yang diharapkan. Inilah yang menyebabkan para penjarah uang negara gelisah dan berusaha menggagalkan Anies.

Anies mampu mewujudkan kenyataan, sementara yang lain masih sibuk dengan pernyataan dan pencitraan bahkan juga kebohongan.

Rakyat tentu sangat berharap kepada partai partai politik untuk segera bersama sama, bergandeng tangan mewujudkan gagasan masa depan Indonesia.

Semoga koalisi Partai NasDem, Demokrat dan PKS menjadi koalisi kebangsaan membangun masa depan Indonesia segera dimatangkan dan diumumkan, bersama Anies menjadikan masa depan Indoenesia manis.

Surabaya, 31 Oktober 2022

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K