Tinggalkan Ganjar, Jokowi Berpaling Ke Prabowo

Tinggalkan Ganjar, Jokowi Berpaling Ke Prabowo
Isa Ansori

Oleh: Isa Ansori, Kolumnis

 

Rekam jejak Ganjar Pranowo sebagai kader PDIP sejatinya rekam jejak yang cukup baik. Ganjar Pranowo tegak lurus selalu bersama PDIP dibawah kepemimpinan Megawati Soekarno Putri.

Ibarat seorang anak, Ganjar tak punya rekam jejak menentang kebijakan orang tua, kalau PDIP diibaratkan orang tua, maka Megawati Soekarnoputri Putri adalah ibunya.

Namun sayangnya setelah namanya masuk bursa capres 2024, Ganjar mulai terlihat ada gelagat melawan. Bahkan ada yang mengibaratkan Ganjar seperti Malin Kundang.

Dua kali Ganjar mendapatkan peringatan dari DPP PDIP akibat pernyataannya siap dicalonkan jadi presiden, namun ini tak membuat Ganjar berubah. Ganjar tetap dengan ambisinya untuk mensosialisasikan dirinya sebagai capres melalui media sosial atau silaturahmi ke beberapa daerah diluar Jateng. Sepertinya Ganjar tak mau kalah dengan apa yang dilakukan calon lain.

Setali tiga uang, apa yang dimaui Jokowi sejatinya Ganjar juga mau, sehingga Ganjar pun dengan diam – diam melakukan aktifitas “pembangkangan” terhadap keputusan DPP PDIP bahwa urusan pencapresan adalah hak prerogatif ketua umum Megawati Soekarnoputri.

Ganjar bersama “timnya” diam – diam melakukan aktivitas untuk meningkatkan elektabilitasnya dengan bentuk bentuk kegiatan yang dilakukan, menyapa warga sambil bagi bagi sembako.

Kritik tajampun datang dari DPRD Jateng, Fraksi PKB yang mengatakan urus Jateng gak bisa, kok mau ngurus Indonesia.

Tentu apa yang dilakukan Ganjar, bisa diduga bukan atas dasar kemauannya sendiri, Ganjar pastilah mendapatkan jaminan dari orang kuat dan tentu saja juga restu dari Jokowi.

Salah satu bentuk restu itu adalah Ganjar dipersiapkan perahu, kalau kalau tidak diusung oleh PDIP. Perahu itu terlihat dari pernyataan partai – partai yang memang sudah dipersiapkan. Misalkan KIB, yang terdiri dari PPP, PAN dan Golkar, meski Airlangga Hartarto dijagokan oleh Golkar, tapi justru memunculkan nama Ganjar dan RK, Ganjar dan Eric Tohir, bukan Airlangga Hartarto. Belum lagi PSI partai gurem yang gagal lolos di parlemen, berlagak seolah partai yang punya hak mencalonkan, memasang Gambar Ganjar dipasangkan dengan Yeni Wahid diberbagai baliho diberbagai tempat.

Apakah Ganjar menikmati itu semua? Jawabannya bisa ya dan bisa tidak. Ya karena Ganjar juga melakukan pembiaran dan hanya beretorika saja terhadap apa yang ada diluaran. Tidak karena dia juga ketakutan terhadap sangsi PDIP karena dirinya masih menjabat.

Posisi Ganjar memang dilematis, maju kena, mundur kena. Ketika dia terus menikmati dukungan pencapresannya tapi belum ada kepastian dari partai mana, tentu akan membuat nya menjadi galau dan tak menentu. Seandainya KIB yang dipersiapkan mendeklarasikan dirinya, Ganjar pasti akan mengambil sikap dengan retorika agar dia tidak ditegur oleh partai maupun DPRD Jateng.

Ditengah Ganjar sedang asyiknya dibuai dengan janji janji dan harapan yang dibangun Jokowi, tiba tiba Jokowi pun mengalami ketidak pastian, Jokowi juga enggan berhadapan langsung dengan kemauan Megawati yang akan mengusung Puan, Ganjar pun mulai ditinggalkan.

Dalam peringatan HUT Perindo, Jokowi pun secara terbuka menyatakan bahwa Pemilu 2024 adalah giliran Prabowo.

Jokowi menjabarkan, jatah Prabowo Subianto ini, tercat setelah pemilihan umum Presiden-Wakil Presiden pada 2014 dan 2019 telah dia menangkan.

“Saya ini dua kali Wali Kota di Solo menang, kemudian ditarik ke Jakarta, Gubernur sekali menang,” beber Presiden Jokowi di hadapan Prabowo Subianto.

“Kemudian dua kali di pemilu Presiden juga menang. Mohon maaf Pak Prabowo. Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo,” tegas Presiden Jokowi saat menghadiri HUT ke-8 Partai Perindo, Jakarta, Senin, 7 November 2022.

Usai mendengar pernyataan Jokowi, spontan Prabowo Subianto yang juga hadir di acara yang sama, langsung berdiri dan memberikan hormat kepada Jokowi.

Sebagai presiden, Jokowi memang harus bisa memastikan bahwa program – program ia bangun harus bisa dilanjutkan. Ganjar adalah orang yang diharapkan, namun sayangnya Ganjar juga mengalami keraguan, satu sisi Ganjar masih menjabat Gubernur Jateng, sangsi dari partai juga siap menunggu kalau Ganjar masih keukeh menuruti kemauan Jokowi, disisi lain kritik di internal PDIP dan DPRD Jateng tentang prestasi Ganjar yang tidak moncer dalam menangani kasus Bendungan Wadas, banjir dan kemiskinan.

Bagi Jokowi sebagai pribadi tentu juga butuh jaminan keberlanjutan dirinya dan karir politik paska 2024. Disinilah Jokowi mengalami keraguan terhadap kemampuan Ganjar untuk bisa memastikan.

Ditengah kegalauannya itulah, Prabowo menjadi pilihan dukungan. Bagi Jokowi, pujian Prabowo kepadanya adalah sesuatu uang tulus dan ini bisa menjadi harapan baru bagi jaminan program dan karir politiknya.

Kini publikpun bisa memahami kata “ojo kesusu” dan “jangan sembrono” yang disampaikan Jokowi dihadapan relawannya dan pada saat ulang tahun Golkar. Tinggalkan Ganjar, lalu berpaling ke Prabowo.

Surabaya, 8 November 2022

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K

4 Responses

  1. ทดลองเล่นสล็อตฟรีไม่มีค่าใช้จ่ายกับ 168galaxy slotOctober 21, 2024 at 5:46 am

    … [Trackback]

    […] Find More to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/tinggalkan-ganjar-jokowi-berpaling-ke-prabowo/ […]

  2. ร้านเค้กวันเกิดใกล้ฉันOctober 23, 2024 at 12:33 pm

    … [Trackback]

    […] Find More on on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/tinggalkan-ganjar-jokowi-berpaling-ke-prabowo/ […]

  3. umiditate aerNovember 26, 2024 at 5:26 pm

    … [Trackback]

    […] Here you will find 29355 more Info to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/tinggalkan-ganjar-jokowi-berpaling-ke-prabowo/ […]

  4. live modelsJanuary 3, 2025 at 7:28 am

    … [Trackback]

    […] Find More on on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/tinggalkan-ganjar-jokowi-berpaling-ke-prabowo/ […]

Leave a Reply