Oleh: Isa Ansori, Kolumnis
Fonomena Anies memang unik, betapa tidak? Dibeberapa survey yang ada yang diindikasikan sebagai survey “pesanan”, Anies selalu ditempatkan pada posisi yang hampir tidak diperhitungkan. Bahkan beberapa survey itu hasilnya selalu bisa ditebak, Anies selalu berada pada posisi dibawah Prabowo dan Ganjar, atau dibawah Ganjar dan Prabowo.
Sepertinya banyak rival rival Anies yang cemas dan kelabakan melihat realitas Anies dilapangan. Sehingga mereka harus menghalalkan berbagai cara untuk membangun opini bahwa Anies akan kalah.
Fonomena unik Anies ini oleh Jean Baudrillard dibaca sebagai sebuah hipperealitas. Jean Baudrillard menggunakan istilah hiperrealitas untuk menjelaskan adanya rekayasa makna di dalam suatu media. Hiperrealitas komunikasi, media dan makna menciptakan satu kondisi dimana kesemuannya dianggap nyata dari kenyataan itu sendiri, dan kepalsuan merupakan kebenaran.
Ada upaya dari rival rival Anies menggunakan Machiavillian sebagai upaya membangun kebohongan dengan menampilkan realitas palsu dibanding kenyataan yang sebenarnya. Jean Baudrillard menyebutnya sebagai upaya simulacra. Upaya untuk mengulang – ulang kebohongan agar nampak menjadi sesuatu yang benar.
Cara simulacra merupakan cara yang harus dilakukan oleh para rival Anies, karena dengan cara itu mereka bisa melegalkan upaya curang untuk memenangkan kontestasi pilpres 2024. Mereka akan membangun persepsi permakluman bila nanti Anies dikalahkan oleh kecurangan.
Lalu realitas sebenarnya seperti apa? Sebagaimana yang kita lihat, ketika Anies paska purna tanggal 16 Oktober 2022, Sambutan masyarakat Jakarta dan Indonesia begitu luar biasa, ratusan ribu masyarakat tumpah ruah di Jakarta, menyambut dan mengantarkan Anies ke kediamannya dengan teriakan Anies Presiden, Anies Presiden, belum lagi jutaan mata menyaksikan kepergian Anies dengan sebuah harapan Anies bukan lagi milik Jakarta, sekarang Anies milik Indonesia.
Realitas lanjutan Anies adalah ketika diadakan temu relawan di Jakarta, ribuan relawan berkumpul dan berikrar untuk memenangkan Anies dalam kontestasi pilpres 2024.
Setelah itu Anies juga mampu membangun realitas sebenarnya ketika hadir di Medan untuk menemui para relawannya. Ratusan ribu masyarakat yang hadir mengelu elukan kehadiran Anies. Bahkan relawan Ganjar yang membagikan sembako dan kaos bergambar Ganjar kepada masyarakat, harus gigit jari, karena mereka mengatakan kami memang mendapatkan sembako dari Ganjar, tapi hati kami untuk Pak Anies.
Gempuran terhadap Anies dan partai pengusung Anies, saat ini Partai Nasdem tentu tak akan pernah henti, hanya bentuk gempuranya saja yang berbeda.
Kalau untuk Anies tuduhan yang disematkan adalah Anies mengusung politik identitas, Anies gagal membangun Jakarta dan banyak lagi kebohongan – kebohongan yang diulang ulang untuk menjatuhkan Anies.
Sedang untuk Partai Nasdem akan dihembuskan kebohongan bahwa paska dukungan terhadap Anies, Partai Nasdem ditinggalkan oleh pendukungnya, dengan didukung hasil survey pesanan, padahal pada kenyataannya ketika 1 orang pengurus Nasdem mengundurkan diri, ada 5000 orang yang mendaftarkan diri sebagai kader.
Lalu bagaimana kita memaknai itu semua? Di era yang disebut sebagai post modernisme. Dalam paparannya mengatakan bahwa semua yang nyata kini menjadi simulasi. Bahwa semua yang tampak bisa disimulasikan yang benar bisa menjadi salah, yang salah bisa menjadi benar. Karena menurutnya gaya hidup manusia post modernisme adalah mengkonsumsi apa yang nampak menjadi sebuah panutan.
Pada tahun 1968 Baudrillard mulai menulis buku pertamanya, The System of Object (1968) yang sangat dipengaruhi oleh karya Roland Barthes, The Fashion System (1967). Dalam buku yang belum memperlihatkan minatnya secara serius terhadap persoalan kebudayaan postmodern itu Baudrillard mencoba mengadopsi metode semiologi Barthes untuk membongkar hubungan dan mistifikasi objek-subjek dalam realitas masyarakat modern.
Dalam buku ini Baudrillard menyatakan bahwa di bawah kejayaan era kapitalisme lanjut, mode of production kini telah digantikan oleh mode of consumption (Bertens, 1995: 146). Konsumsi inilah yang kemudian menjadikan seluruh aspek kehidupan tak lebih sebagai objek, yakni objek konsumsi yang berupa komoditi. Sistem-sistem objek, yang merupakan judul buku Baudrillard, adalah sebuah sistem klasifikasi yang membentuk makna dalam kehidupan masyarakat kapitalisme lanjut. Melalui objek-objek atau komoditi-komoditi itulah seseorang dalam masyarakat konsumer menemukan makna dan eksistensi dirinya.
Nampaknya itulah yang dilakukan oleh para rival Anies dalam membangun komoditas object yang tidak nyata dan diulang agar dikonsumsi oleh masyarakat sebagai sebuah keyakinan.
Sehingga bagi para relawan dan pendukung Anies, cara memaknai realitas depan itu harus jeli dan cerdas dengan cara membenturkan kenyataan yang ada dan tampak dengan hasil survey yang dibuat.
Yakinilah bahwa realitas Anies tidaklah seperti yang digambarkan oleh para pembohong dan pembenci Anies, apalagi yang digambarkan oleh lembaga survey abal abal. Realitas Anies sesungguhnya adalah kebalikan apa yang mereka sebarkan.
Surabaya, 10 November 2022
EDITOR: REYNA
Related Posts
Dalam Semangat Sumpah Pemuda Mendukung Pemerintah dalam Hal Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Polri
Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global
Syahadah: Menjadi Saksi Dari Cahaya Yang Tak Bernama
Asap di Sekolah: Potret Krisis Moral Dalam Dunia Pendidikan
Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum
Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah
Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas
Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan
Budaya Kita Perwakilan Musyawarah, Mengapa Pilpres Mesti One Man One Vote
Keseimbangan Sistemik: Membaca Kritik Ferri Latuhihin Kepada Purbaya
tickitDecember 4, 2024 at 6:45 pm
… [Trackback]
[…] Find More Info here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/anies-antara-survey-dan-realitas/ […]
KC9 สล็อต เว็บตรงไม่ผ่านเอเย่นต์January 30, 2025 at 10:39 am
… [Trackback]
[…] Find More here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/anies-antara-survey-dan-realitas/ […]
free tokensFebruary 4, 2025 at 11:45 pm
… [Trackback]
[…] Find More here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/anies-antara-survey-dan-realitas/ […]