Oleh: Ridwan Saidi
(Budayawan, Sejarawan, Politisi Senior)

(Litho pasukan Betawi grup kiri melumpuhkan Pate Hila dikk di Majakater, mereka mau serbu Sunda Kalapa)
Pate Hila, bukan Fatahillah atau Fadillah. Ia bukan orang Arab. Ia ikut pasukan Yahudi Afro yang menyerang Islamic power system di Malaysia dan Indonesia pada 1539-1540.
Gerakan mereka sejak bertolak dari Achem North Afro diikuti satu brigantin (prau 8 penumpang) Portugal yang ditugaskan rajanya. Mereka dipimpin Ferdinan Mendez Pinto.
Pinto menuliskan laporan perjalanan dan pertempuran yang langsung ia dan teman-temannya saksikan. Akibatnya dari 7 teman Pinto 5 tewas di medan tempur. Pinto hasilkan 602 halaman laporan perjalanannya termasuk pertempuran-pertempuran.
Pasukan Yahudi yang menyertakan tentara bayaran itu sesampainya di Selat Malaka dipecah dua:
1. Yang ke Malaysia dipimpin Aladin
2. Yang ke Indonesia dipimpin 3 Pate. Pate panggilan untuk pria Yahudi Afro.
Time line perang:
1. Serang Trengganu 1539. Trenggnu diduduki. Tak lama. Bangkit solidaritas persekutuan kerajaan Melayu Malaysia-Indonesia. Yahudi di hancurkan. Sultan Trengganu yang terusir balik bertahta
2. Serangan terhadap Rao yang dipimpin Aladin. Raja Rao tewas. Kembali bangkit solidaritas Melayu. Yahudi lumpuh. Aladin, pimpinan, diihukum mati dengan godot leher sendiri.
Umpama kepalanya tak coplok, algojo lakukan finishing touch. Hukum mati semacam ini di tempat sama pernah disaksikan Ibn Batuthah XIII M.
3. Serangan terhadap Demak 1540 dipimpin 3 Pate. Demak berhasil diduduki.
4. Serangan terhadap Pasuruan dipimpin 3 Pate. Pambekel pimpinan pertahanan berhasil bikin Yahudi remuk redam.
5 Pate dihukum mati dengan cara Rao.
Sisa-sisa pasukan Yahudi yang hidup terpecah dua:
1. Ke Sumedang menyerang jamaah shalat Idul Adha di mesjid Tegal Kalong 1540. Mataram marah kemudian Yahudi yang masih diam di Sumedang dihabisi
2. Ke Jakarta pimpinan Pate Hila. Hasrat mereka serang Sunda Kalapa tapi sampai di Majakatera mereka dihadang pasukan Betawi pimp Wa Item (lihat litho atas).
Yahudi dilumpuhkan dan dihancurkan. Sisa yang hidup dipimpin Pate Hila lari menuju Jl Kunir (sekarang) dan membakar pasar Pisang.
Wa Item memburu mereka. Mereka berlarian sipat kuping. Pate Hila dalam luka ke Cirebon. Kata Babad Cirebon beberapa lama Pate Hila sakit kemudian neninggal. Dalam bahasa Betawi ti’un. (RSaidi)
EDITOR: REYNA
Related Posts
Api di Ujung Agustus (Seri 33) – Pengkhianat Didalam Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 31) – Bayangan Kudeta Makin Nyata
Api di Ujung Agustus (Seri 30) – Jejak Jaringan Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 29) – Jejak Operasi Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 28) – Jantung Garuda Di Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 27) – Jalur Rahasia Wiratmaja
Api di Ujung Agustus (Seri 26) – Bayangan Dalam Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 25) – Garuda Hitam Membara
Api di Ujung Agustus (Seri 24) – Kartu As Gema
Api di Ujung Agustus (Seri 23) – Dua Api, Satu Malam
รักษาสิวNovember 8, 2024 at 5:29 pm
… [Trackback]
[…] Read More Info here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-446-betawi-vs-pate-hila/ […]
bdsm chat roomsNovember 14, 2024 at 8:27 am
… [Trackback]
[…] Read More on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-446-betawi-vs-pate-hila/ […]
Diyala InfoJanuary 24, 2025 at 3:38 pm
… [Trackback]
[…] Here you can find 99132 additional Information to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-446-betawi-vs-pate-hila/ […]