Dari Calo ke Markus

Dari Calo ke Markus
Prof Yoyon Suryono

Oleh: Yoyon Suryono

Calo itu makelar yaitu perantara antara penjual dan pembeli. Maka, kadang sebutan calo atau makelar dihaluskan jadi perantara yang digagahkan lagi menjadi mediator. Calo atau mekelar sering terjadi dalam bisnis konvensioal seperti calo karcis kereta api, calo karcis bioskop, dan sering juga tanah.

Dalam bisnis kekinian sebutan calo atau maelar jarang dipakai. Yang dipakai adalah perantara atau mediator dengan tampilam fisik seperti pakaian yang parlente, berdasi dan berjas, beda dengan tampilan fisik, maaf, calo atau makelar karena antara lain pelaku, jenis dan skala bisnisnya berbeda. Meskipun secara harfiah “sami mawon”. Kesamaan semua itu adalah tanpa modal uang. Kelihaian bicara dan ketrampilan memasarkan menjadi syarat penting untuk dikuasai. Diera kekinian muncul profesi baru yang dikenal dengan profesi pemasar yang kental dengan nuansa ilmu prakis pemasaran.

Ternyata ada istilah lain lagi uang sempat muncul dalam Rapat Komisi III DPR RI dengan Menkopolhukam sebagai Ketua Komite Nasional soal pencucian uang, Rabu (29/3/2023) yaitu Markus (Makelar Kasus) yang sempat terucap dan diributkan dalam rapat itu oleh beberapa anggota DPR RI yang dari gesturnya nampak ada ketersinggungan meski itu cerita DPR RI masa lalu. Bukan yang sekarang?

Apa toh markus itu? Ada kasus di satu tempat harus diselesaikan, biasanya kasus besar, si empunya kasus minta tolong diselesaikan kepada seseorang yang punya pengaruh karena jabatan dan tentu dengan imbalan tertentu agar kasus itu beres. Profesi jenis ini terhembus banyak dipraktekkan disegala medan birokrasi dan bisnis, konon sebagai pekerjaan sampingan dari pekerjaan pokok sebagian besar (?) para yang terhormat itu. Kembaran dari markus adalah maryek, makelar proyek yang terkait dengan program dan anggaran pemerintah.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K