Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-260)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-260)
Penulis, Agus Mualif Rohadi berfoto ditengah-tengah Masjid Kubah Batu dan Masjid Qibli, Yerusalem

Oleh : Agus Mualif Rohadi

IX. Nabi Muhammad

kalam.sindonews.com Foto dari film yang mengkisahkan penaklukkan Makkah. Nabi Muhammad SAW memimpin kaum muslim untuk melaksankan thawaf.

Usai melakukan Sa’i berhala-berhala dari kayu dikumpulkan kemudian di bakar, dan yang terbuat dari batu di remukkan sehingga tidak berbentuk lagi kemudian dibuang. Hari itu, seluruh berhala di halaman Ka’bah dan di lintasan Sa’i telah dihancurkan.

Setelah semua rangkaian umroh selesai, Ali bin Abu Thalib mendatangi nabi Muhammad dan memberikan kunci Ka’bah, kemudian Rasulullah membuka pintu Ka’bah dan memasukinya dan diikuti Bilal. Didapatinya patung burung merpati dari kayu yang kemudian dihancurkannya dengan tangannya dan membuangnya. Didapatinya pula lukisan-lukisan tentang malaikat dan lukisan nabi Ibrahim sedang mengundi. Semua lukisan itu dikeluarkan dan dibakar. Setelah ruang dalam Ka’bah bersih dari semua berhala dalam berbagai bentuk dan lukisan, Bilal kemudian diperintahkan melantunkan adzan. Kemudian nabi Muhammad shalat di dalam Ka’bah. Tidak ada yang mengerti nabi Muhammad menghadap kearah mana. Usai shalat di Ka’bah, nabi Muhammad berdiri di depan pintu Ka’bah hendak menyampaikan sabdanya. Kaum muslim semuanya mengelilingi Ka’bah mendengarkan sabda nabi Muhammad :

“Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dia telah menepati janji-Nya memenangkan hamba-Nya, dan menaklukkan pasukan sekutu dengan sendirian. Ketahuilah, seluruh kemuliaan, atau darah atau kekayaan yang didakwakan itu berada di bawah kedua kakiku ini, kecuali pelayan Ka’bah dan pemberi minuman kepada jema’ah haji. Ketahuilah kurban pembunuhan karena ketidak sengajaan itu sama dengan pembunuhan, mirip sengaja, seperti membunuh dengan cambuk atau tongkat, maka diyatnya diperberat yaitu berupa seratus unta, empat puluh ekor diantaranya harus dalam keadaan hamil. Wahai orang-orang qurays, sesungguhnya Allah telah menghapuskan semangat jahiliyah dan mengagung-agungkan nenek moyang, karena semua manusia berasal dari Adam dan Adam berasal dari tanah “. Kemudian Rasulullah membaca wahyu yang tertulis dalam Qs al-Hujurat 13.

Nabi Muhammad menutup sabdanya dengan bertanya kepada orang-orang quraisy yang berada di Masjidil Haram yang menyaksikan semuanya: “ Wahai orang-orang Quraisy, menurut perkiraan kalian, apa yang akan aku lakukan pada kalian“. Orang-orang Qurays menjawab: “Kebaikan. Karena engkau adalah saudara yang mulia dan anak saudara yang mulia“. Rasulullah kemudian bersabda: “Pergilah, sesungguhnya kalian bebas“.

Ali bin Abu Thalib kemudian mendatangi nabi Muhammad dan berkata : “Wahai Rasulullah, kumpulkan untuk kami penjaga Ka’bah dan pemberi air minum jama’ah haji, semoga Allah memberikan kesejahteraan untukmu. Rasulullah kemudian bertanya: “Dimanakah Utsman bin Thalhah“ ? Orang tersebut kemudian dipanggil, kemudian nabi Muhammad bersabda: “Inilah kuncimu, wahai Utsman. Hari ini hari kebaikan dan hari penetapan janji“. Dengan demikian tanggung jawab pengelolaan Ka’bah dan air zam-zam telah berpindah dari al-Abas kepada Utsman bin Thalhah.

Ketika nabi Muhammad telah beranjak dari depan pintu Ka’bah, sedang Bilal masih di dalam Ka’bah, kemudian Abdullah bin Umar masuk Ka’bah menemui Bilal dan bertanya dimana nabi mengerjakan shalat tanpa menanyakan berapa raka’at nabi Muhammad melaksanakan shalat. Setelah mendapat jawaban dari Bilal, kemudian Abdullah bin Umar berjalan lurus dengan membelakangi pintu Ka’bah sejauh tiga hasta (sekitar 1,5 meter), kemudian Abdullah bin Umar shalat di titik itu dengan menghadap Ka’bah. Dengan demikian nabi Muhammad shalat lurus dengan pintu Ka’bah dan tempat Abdullah bin Umar melakukan shalat.

Ibnu Hisyam berkisah, ketika Bilal mengumandangkan adzan, saat itu Abu Sufyan bin Harb berada di halaman Ka’bah, duduk menyaksikan semua yang dilakukan kaum muslim bersama Attab bin Usaid dan al-Harits bin Hisyam. Attab bin Usaid kemudian berkata: “Sungguh Allah telah memuliakan Usaid, sebab dulu dia tidak mendengar ini, namun kini ia mendengar apa yang dulu dibencinya“. Al-Harits bin Hisyam kemudian berkata: “ Demi Allah, jika aku tahu ia (Rasulullah) itu benar, maka aku pasti mengikutinya“. Abu Sufyan kemudian berkata: “Aku tidak akan mengatakan apa apa, sebab bila mengatakan sesuatu, tongkat ini akan berbicara mewakiliku“. Tidak diduga oleh mereka bertiga, kemudian nabi Muhammad usai memberikan kunci Ka’bah kepada Utsman bin Thalhah, dari kejauhan kemudian menghampiri mereka, dan berkata: “Aku mendengar yang kalian katakan tadi“. Kemudian beliau pun menceritakan apa yang telah mereka katakan tadi, sehingga membuat mereka kaget. AlHarits bin Hisyam dan Attab bin Usaid kemudian langsung berkata: “Kami bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah. Demi Allah, tidak ada seorangpun yang bersama kami yang memberi tahukannya kepadamu “.

Baca Juga:

Setelah itu, kaum muslim memasang tenda di sekeliling Ka’bah di jalan-jalan menuju Ka’bah. Karena jumlahnya sangat banyak, deretan tenda kaum muslim sampai memenuhi jalan-jalan di Makkah. Nabi Muhammad juga istirahat. Abu Bakar kemudian pulang ke rumahnya untuk mengunjungi ayahnya. Tidak lama dirumahnya, Abu Bakar pergi lagi dengan membawa ayahnya dan saudara perempuannya menghadap nabi Muhammad untuk berbai’at masuk Islam. Nabi Muhammad sempat kaget dan bertanya kepada Abu Bakar, mengapa tidak membiarkan ayahnya di rumahnya, dan mengajak dirinya menemui ayahnya. Namun Abu Bakar menjawab bahwa ayahnya lebih layak menemui nabi Muhammad dari pada nabi Muhammad yang mendatanginya. Nabi Muhammad berdiri menyambut orang tua tersebut dan menggandengnya kemudian duduk berhadap hadapan, dan kemudian nabi Muhammad memimpin Abu Quhafah ayah Abu Bakar membaca Syhadat. Setelah itu Quraybah, saudara perempuan Abu Bakar membaca syahadat.

Esoknya, ketika matahari sudah sepenggalah, nabi Muhammad membuka pintu tendanya untuk menerima orang-orang Qurays yang ingin bertemu dengannya. Hari itu, berduyun-duyun para saudara nabi Muhammad dan penduduk Makkah berbai’at masuk Islam. Mereka justru merasakan kedamaian dengan datangnya nabi Muhammad dan kaum muslim datang ke Makkah. Banyak tokoh Qurays yang masuk Islam, namun ada juga yang melarikan diri dari Makkah.

Ibnu Ishaq menuliskan penaklukkan Makkah terjadi pada dua puluh Ramadhan 8 H. Ummu Hakim binti al-Harits bin Hisyam istri Ikrimah bin Abu Jahl masuk Islam, sedang Ikrimah bin Abu Jahl lari ke Yaman. Ummu Hakim meminta jaminan keamanan Rasulullah bagi suaminya dan permintaannya dikabulkan. Setelah itu, Ummu Hakim pergi ke Yaman untuk membawa pulang suaminya. Fakhitah binti Al-Walid istri Shafwan bin Umayyah juga masuk Islam, sedang suaminya lari ke Juddah untuk pergi ke Yaman.

Umair bin Wahb menghadap Rasulullah memohonkan jaminan keamanan untuk Shafwan dan permohonannya di kabulkan oleh Rasulullah. Umair bin Wahb minta bukti pada Rasulullah tentang jaminan keamanan tersebut agar bisa dilihat oleh Shafwan agar mau pulang ke Makkah. Nabi Muhammad memberikan surban yang dipakainya ketika memasuki Makkah kepada Umair untuk ditunjukkan kepada Shafwan. Umair kemudian mengejar kepergian Shafwan dan dapat disusulnya ketika Shafwan akan naik kapal dan dijelaskannya bahwa dirinya mendapatkan jaminan keamanan dari Rasulullah dengan bukti surban tersebut. Shafwan awalnya tidak yakin dengan jaminan tersebut, namun Umair berhasil meyakinkannya sehingga mau kembali ke Makkah dan bersama Umair menghadap Rasulullah. Shafwan meminta waktu dua bulan kepada Rasulullah untuk memilih, namun diberi waktu empat bulan.

Ummu Hani’ binti Abu Thalib segera masuk Islam, namun suaminya yaitu Hubairah bin Wahb al-Makhzumi, lari ke Najran, dan meninggal di Najran dalam keadaan kafir. Abbas bin Mirdas, setelah membakar berhala Dimar yang diberikan ayahnya, kemudian datang kepada Rasulullah untuk berbai’at masuk Islam.

(bersambung …………………)

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K

3 Responses

  1. สินค้า F1October 29, 2024 at 9:42 am

    … [Trackback]

    […] Read More Information here to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-260/ […]

  2. live showDecember 7, 2024 at 2:22 am

    … [Trackback]

    […] Find More Information here to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-260/ […]

  3. c2c chatDecember 17, 2024 at 9:25 am

    … [Trackback]

    […] Information to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-260/ […]

Leave a Reply