Oleh: Muhammad Chirzin
Sahabatku,
Telah tiba waktu yang tepat bagi semburat fajar
Yang bersinar di antara bintang-bintang
Setiap orang yang terbangun, pertama-tama ’kan bergerak,
Dan bangkit dari tidurnya, lalu menyingkirkan pakaian kumalnya
Mentari penuh kan menyinari kiprahmu
Yang melangkah dengan segar dan ringan
Saat kota yang kemarin tidur, masih tetap meringkuk
Semburat fajar subuh yang baru
Kan membawa bayangan kiprahmu yang penuh berkah
Dalam padang penyemaian
Jauh dari langkahmu
Hembusan angin yang kini lewat
’kan membawa benih-benih yang dulu kau tebarkan
Jauh dari bayanganmu
Semaikan, sahabat petaniku!
Agar benih-benihmu berserak jauh dari ladangmu
Dalam langkah-langkah yang kau ayun
Dalam jantung masa depan
Dengarlah, suara-suara telah terdengar
Suara-suara yang terusik langkah-langkahmu di kota
Saat engkau hadir kembali dalam kiprah pagimu
Dan orang-orang yang terbangunkan oleh langkah-langkahmu
Sebenar lagi kan bergabung denganmu
Bernyanyilah, sahabat petaniku!
Agar langkah-langkah yang terayun di rembang fajar
Dapat mengikutimu
Menuju garis yang datang dari jauh
Dan agar nyanyian merdumu menggema,
Seperti nyanyian para nabi di fajar yang lain,
Pada saat peradaban dilahirkan.
(Malik Ben Nabi)
Berhenti tak ada tempat di jalan ini
Sikap lamban berarti mati
Siapa bergerak dialah yang maju ke depan
Siapa berhenti sejenak sekalipun pasti tergilas.
(Mohammad Iqbal)
Kesadaran adalah matahari
Kesabaran adalah bumi
Keberanian menjadi cakrawala
Dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata.
(WS Rendra)
EDITOR: REYNA
Related Posts

Perang Dunia III di Ambang Pintu: Dr. Anton Permana Ingatkan Indonesia Belum Siap Menghadapi Guncangan Global

Dr. Anton Permana: 5 Seruan Untuk Presiden Prabowo, Saat Rakyat Mulai Resah dan Hati Mulai Luka

Menyikapi UUD 18/8/1945

Rocky Gerung: 3 Rim Karatan di Kabinet Prabowo

Novel “Imperium Tiga Samudra” (Seri 2) – Langit di Atas Guam

Setahun Rezim Prabowo, Perbaikan atau Kerusakan Menahun?

Serial Novel “Imperium Tiga Samudra” (1) – Peta Baru di Samudra Pasifik

Dalam Semangat Sumpah Pemuda Mendukung Pemerintah dalam Hal Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Polri

Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global

Syahadah: Menjadi Saksi Dari Cahaya Yang Tak Bernama



BIPOCNovember 13, 2024 at 1:03 am
… [Trackback]
[…] Information to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/muhammad-chirzin-nyanyian-perlambang/ […]
altogelDecember 3, 2024 at 10:31 pm
… [Trackback]
[…] Info to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/muhammad-chirzin-nyanyian-perlambang/ […]
chat roomsDecember 22, 2024 at 10:29 am
… [Trackback]
[…] Find More Information here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/muhammad-chirzin-nyanyian-perlambang/ […]