Novel Muhammad Najib, “SAFARI”(Seri-14): Membelah Paris Dengan Kapal Musa

Novel Muhammad Najib, “SAFARI”(Seri-14): Membelah Paris Dengan Kapal Musa
Dr Muhammad Najib, Dubes RI untuk Kerajaan Spanyol dan UNWTO

Tulisan berseri ini diambil dari Novel “SAFARI” karya Dr Muhammad Najib. Bagi yang berminat dapat mencari bukunya di Google Play Books Store, lihat linknya dibawah tulisan ini. Atau pesan langsung bukunya pada redaksi zonasatunews.com dengan nomor kontak WA: 081216664689

Novel “SAFARI” ini merupakan fiksi murni yang diangkat dari kisah nyata yang dialami sejumlah mahasiswa yang kuliah di luar negri dikombinasi dengan pengalaman pribadi penulisnya. Seorang mahasiswa yang memiliki semangat tinggi untuk menuntut ilmu di negara maju, ditopang oleh idealisme berusaha memahami rahasia kemajuan negara lain yang diharapkan akan berguna bagi bangsa dan negaranya saat kembali ke tanah air. 

Karya: Muhammad Najib
Dubes RI Untuk Kerajaan Spanyol dan UNWTO

Cover Novel “SAFARI” karya Dr Muhammad Najib. Bagi yang berminat dapat mencari bukunya di Google Play Books Store. Ikuti linknya dibawah. 

SERI-11

Ikhtiarku untuk memasyarakatkan PPI di semua negara di Eropa mulai berbuah. Undangan dari Association des Etudients Islamiques en France (Himpunan Pelajar Islam Perancis-AEIF) datang melalui email di komputerku.

“Alhamdulillah! Kesempatan yang baik untuk melihat Paris”, pikirku spontan, membayangkan indahnya kota mode itu.

Aku langsung memutuskan untuk menghadirinya. Aku memilih kereta cepat menuju Paris, dengan pertimbangan lebih murah dibanding pesawat, juga lebih praktis, karena bisa langsung menuju lokasi tempat acara akan digelar. Aku berangkat dari stasiun kereta api bernama Hauptbahnhof yang terletak di pusat kota Berlin, tidak jauh dari Kantor Kanselir dan Kantor Parlemen. Stasiun ini sangat dibanggakan oleh orang Jerman. Selain kemegahan dan keindahannya, konon inilah stasiun kereta api terbesar dan termodern di Eropa.

Saat masuk melalui gerbang utamanya, terasa seperti masuk sebuah mal atau pusat perbelanjaan di Jakarta. Plazanya luas, di Kiri dan Kanan tempat Aku berdiri banyak toko dan boutique mewah yang antara lantai satu dengan lantai di atasnya dihubungkan dengan escalator. Sementara, kereta yang datang dan pergi dengan gerakannya yang lamban atau kadang-kadang diam, bisa dipandang secara leluasa di depanku dalam ketinggian paralel dengan lantai ketiga. Tidak ada suara bising saat kereta datang atau pergi, karena kereta-kereta digerakkan oleh tenaga listrik.

Penumpang yang akan berangkat dapat menggunakan waktu sisa yang ada untuk shoping atau menikmati berbagai makanan yang tersedia di food court atau sekadar minum teh atau kopi di kafe-kafe yang tersedia. Mungkin perancangnya menggunakan konsep gabungan atau menggabungkan stasiun dengan mal, pikirku mendugaduga. Menurut info yang pernah aku dengar, stasiun ini dirancang oleh orang Mesir. Kapan Indonesia memiliki stasiun semegah ini? Sedih rasanya membayangkan buruknya stasiun-stasiun kita di tanah air.

Kereta cepat menuju Paris, Perancis, bentuk lokomotifnya mirip dengan kepala pesawat terbang. Lokomotif itu menempel permanen pada ujung rangkaian gerbongnya, sehingga harus menggunakan dua lokomotif, yakni di bagian ujung rangkaian depan dan ujung belakang. Saat bergerak memunculkan pemandangan yang lucu, Kita tidak tahu apakah kereta bergerak maju atau mundur, menyerupai seekor ular raksasa yang ditarik kencang dari ekornya.

Kereta berhenti di Stasiun Pusat kota Paris. Dari stasiun ini Aku pindah ke Metro atau kereta bawah tanah yang jaringannya menjangkau hampir ke semua sudut kota. Aku memilih Metro dengan pertimbangan lebih cepat dan lebih murah untuk mencapai tempat tujuan. Acara diadakan di sebuah aula masjid yang juga dijadikan pusat dakwah dan Pendidikan komunitas Muslim Perancis. Aku melihat arsitektur masjid ini sangat unik, mirip dengan masjid-masjid di Maroko. Konon masjid ini dibangun sebagai simbol persahabatan antara Perancis dan Maroko.

Jumlah undangan sekitar 60 orang, mewakili pelajar Islam se-Eropa. Meja dibuat berbentuk oval. Acara dimulai dengan pemaparan oleh tuan rumah tentang berbagai persoalan yang dihadapi umat Islam di negara ini, seperti tindakan diskriminatif, mulai dari yang paling kecil seperti perlakuan tidak ramah warga pada penduduk Muslim, sulitnya mendapatkan makanan halal, sampai pada masalah-masalah yang lebih serius seperti pelarangan pemakaian jilbab bagi siswi di sekolah, penghinaan pada simbol-simbol agama, karikatur Nabi Muhammad dan isu terorisme yang selalu diarahkan pada umat Islam.

Tuan rumah kemudian meminta seorang guru perempuan memberikan testimoni atau kesaksian tentang peristiwa Creil yang menggegerkan daratan Eropa.

“Tiga pelajar putri tiba-tiba dilarang masuk kelas oleh guru mereka”, katanya memulai.

“Padahal, sebelumnya masalah tersebut tidak pernah dipersoalkan”, katanya melanjutkan.

“Peristiwa ini terjadi di sekolah menengah Gabriel Havez di Creil. Mereka diperlakukan seperti itu semata-mata karena mereka ingin menjadi muslimah yang baik, menjalankan perintah agama, menutupi aurat mereka dengan mengenakan jilbab. Padahal siswa-siswi yang beragama lain yang juga menggunakan identitas keagamaan mereka tidak pernah dipersoalkan. Siswa-siswa Yahudi suka menggunakan kipa, sementara siswa Nasrani sering menggunakan salib di leher mereka. Jadi, menurut kami, larangan penggunaan jilbab hanyalah gejala permukaan dari sikap rasis atau Islamophobia terhadap umat Islam”, katanya lagi dengan nada emosional.

Baca Juga:

Berikutnya giliran seorang pemuda dengan jenggot lebat dan panjang, menggunakan kopiah putih, tampil.

“Apa yang salah dengan penampilan Saya?”, katanya memulai langsung dengan nada tinggi.

“Apakah mereka berhak mencurigai kami sebagai teroris hanya karena kami berpakaian seperti ini? Padahal yang kami lakukan sekadar untuk menjaga identitas diri sebagai umat Islam. Kami merasa sangat terganggu, karena terusmenerus dimata-matai. Bahkan seringkali digeledah tanpa alasan yang jelas. Kami menyimpulkan pernyataan mereka, bahwa perang melawan terorisme adalah kata lain dari perang melawan umat Islam, katanya mengakhiri testimonialnya sambil meletakkan mikropon suara dengan kesal.

“Demikianlah, saudara-saudaraku seagama, kita baru saja mendengarkan sebagian kecil dari banyak pengalaman buruk yang dialami umat Islam di negeri ini. Belum lagi kalau kita kaitkan dengan kenyataan sikap pemerintah Perancis yang selalu mempersulit pendirian masjid”, lanjut pembawa acara.

“Kini giliran saudara-saudaraku untuk memberikan tanggapan dan saran, apa yang harus kita lakukan menghadapi kenyataan seperti ini? Dengan harapan, tentunya, kita akan melakukannya serempak di seluruh Eropa agar gaungnya menyadarkan dunia, bahwa telah muncul rasialisme baru secara di bumi ini”.

Seorang anggota delegasi dari Inggris memanfaatkan kesempatan  pertama untuk berbicara.

“Kita harus merapatkan barisan”, katanya.

“Umat Islam seluruh Eropa harus bersatu. Kalau perlu kita meminta dukungan dari seluruh dunia Islam untuk melawan. Jika kita hanya diam dan menerima perlakuan seperti ini, maka makin hari sikap mereka akan semakin semena-mena”, katanya sambil mengepalkan tangan dengan wajah tegang.

“Saya setuju dengan gagasan itu”, kata pembicara berikutnya asal Italia.

“Lalu apa yang harus kita lakukan?”, katanya dengan nada bertanya.

“Ada beberapa pilihan: Kita melakukan demonstrasi dengan masa besar di kota-kota Eropa, atau kita mengajak umat Islam di seluruh dunia untuk memboikot produkproduk mereka”.

Komentar dan usulan dari berbagai delegasi saling memperkuat dan semakin mengkristal emosional. Darah mudaku ikut mendidih, tapi Aku berusaha untuk tetap mengendalikan diri. Setelah Aku faham betul arah pembicaraan, Aku mohon ijin untuk berbicara.

“Walaupun hati kita panas, kepala harus tetap dingin”, kataku memulai dengan meminjam kalimat yang sering Aku dengar di tanah air.

“Saya setuju kita harus melawan dan tidak boleh diam”, kataku lagi mencoba merebut hati mereka.

“Tapi bagaimana cara melawannya?”.

Aku diam sejenak.

“Di sanalah letak tantangannya”, kataku seolah memberikan arah jawaban.

“Bagi kita, masalahnya bukan hanya bagaimana mengalahkan mereka yang rasialis! Lebih dari itu, kita harus bisa memanfaatkan kesempatan atau momentum ini untuk merebut hati publik. Dengan kata lain, ini peluang untuk dakwah, dengan cara memperkenalkan Islam yang rahmatan lil alamin”.

(Bersambung…..)

EDITOR: REYNA

Bagi yang berminat dengan karya-karya novel Dr Muhammad Najib dapat mencari bukunya di Google Play Books Store, melalui link dibawah ini:

Judul Novel: Di Beranda Istana 
Alhambra
https://play.google.com/store/books/details?id=IpOhEAAAQBAJ

Judul Novel: Safari
https://play.google.com/store/books/details?id=LpShEAAAQBAJ

Judul Novel: Bersujud Diatas Bara
https://play.google.com/store/books/details?id=WJShEAAAQBAJ


Buku-buku novel karya Dr Muhammad Najib juga bisa dibeli di Shoppe melalui link: https://shp.ee/ks65np4
Last Day Views: 26,55 K

10 Responses

  1. สล็อต ฝากถอน true wallet เว็บตรง 888pgSeptember 18, 2023 at 9:18 am

    … [Trackback]

    […] Find More to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-14-membelah-paris-dengan-kapal-musa/ […]

  2. aksara178January 19, 2024 at 2:35 am

    … [Trackback]

    […] There you can find 82350 more Information on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-14-membelah-paris-dengan-kapal-musa/ […]

  3. เจรจาโรงงานจีนApril 22, 2024 at 7:25 am

    … [Trackback]

    […] Here you can find 9465 additional Information to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-14-membelah-paris-dengan-kapal-musa/ […]

  4. blote tietenMay 15, 2024 at 10:58 am

    … [Trackback]

    […] Read More Info here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-14-membelah-paris-dengan-kapal-musa/ […]

  5. Buy LSD ACID Oregon,May 24, 2024 at 7:05 am

    … [Trackback]

    […] Here you can find 174 more Information to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-14-membelah-paris-dengan-kapal-musa/ […]

  6. 123autoJune 20, 2024 at 3:13 pm

    … [Trackback]

    […] Read More on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-14-membelah-paris-dengan-kapal-musa/ […]

  7. SBOTOPJuly 31, 2024 at 5:50 am

    … [Trackback]

    […] Here you will find 1616 additional Information to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-14-membelah-paris-dengan-kapal-musa/ […]

  8. Smith & WessonSeptember 6, 2024 at 3:23 pm

    … [Trackback]

    […] Find More on to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-14-membelah-paris-dengan-kapal-musa/ […]

  9. หวยฮานอยSeptember 25, 2024 at 7:07 am

    … [Trackback]

    […] There you can find 21590 additional Information on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-14-membelah-paris-dengan-kapal-musa/ […]

  10. ซื้อทราย หาดใหญ่September 25, 2024 at 9:31 am

    … [Trackback]

    […] Find More on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-14-membelah-paris-dengan-kapal-musa/ […]

Leave a Reply