Aksi People Power di Solo, Sutoyo: Negara Sedang Meluncur Menuju Kehancuran Yang Sesungguhnya

Aksi People Power di Solo, Sutoyo: Negara Sedang Meluncur Menuju Kehancuran Yang Sesungguhnya
Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih memberikan orasi didepan maasa aksi People Power di Solo,Jumat (7/7/2023)

ZONASATUNEWS.COM, SOLO – Aksi damai People Power di Solo diadakan di Jalan Kartopuran, didepan Gedung Umat Islam Solo. Diperkirakan ratusan orang massa aksi menghadiri unjuk rasa itu.

Sutoyo Abadi, Sekretaris Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) lintas propinsi, dalam orasinya diatas mobil komando menyatakan, kenapa perlu melakukan people power. Karena negara sedang meluncur pada kehancuran yang sesungghnya.

Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih memberikan orasi didepan maasa aksi People Power di Solo,Jumat (7/7/2023)

“Kenapa itu meluncur (pada kehancuran), karena sesungguhnya negara, jangan mengatakan lagi bahwa negara berdasarkan undang-undang 45. Undang-Undang Dasar 45 sudah habis saat ini. Pemerintah sedang kolaps,  mengatur negaranya tanpa arah,” kata Sutoyo.

Dalam kondisi yang seperti ini, katanya, diperparah lagi menjalankan pemerintahan tanpa satu panduan konstitusi 1945 yang sudah dihabisi. Diperparah adanya oligarki yang namanya Taipan.

Dan ini baru  terjadi pada masa pemerintahan sekarang ini di bawah pemerintahan Bapak Jokowi. Pada pemerintahan sebelumnya masih bisa dikendalikan.

“Ketika zaman Soekarno masih dikendalikan. Sampai Pak Harto masih dikendalikan, sampai Gus Dur dikendalikan. Tapi sekarang karpet merah sudah diberikan kepada Taipan dan Oligarki. Inilah kerusakan yang sungguh-sungguh terjadi di negara ini kalau pemerintah sudah melenceng,” ujar Sutoyo, yang juga merupakan Koordinator Kajian Politik Merah Putih.

“Oleh karena itu, lanjut Sutoyo, saya informasikan dalam keadaan negara yang sudah parah ini, negara dikendalikan oleh oligarki dan Taipan. Dan jangan coba-coba menghentikan pertemuan ini, rakyat sudah menggugat, pasti jatuh pemerinntahan ini, pasti jatuh,” yang disambut tepuk tangan oleh massa aksi.

Ratusan massa aksi sedang medengarkan orasi pada Aksi People Power di Solo, Jumat (7/7/2023)

People power itu sama dengan maknanya revolusi. People power itu  adalah mengembalikan tatanan negara.

Pada bulan ini Sutoyo berjanji akan melanjutkan dengan mengundang semua tokoh-tokoh dari pegunungan tinggi untuk berembuk bersama.

“Berembuk, makukan lobi, tidak akan selamat negara ini kalau tidak kembali pada undang-undang 45,” tegas Sutoyo.

Orasi kedua disamapaikan oleh Muhammad Taufiq, seorang ahli hukum dan advokad di Solo. Taufiq mengawali dengan menyanyikan lagu “Maju Tak Gentar”.

Muhammad Taufiq, advokat dan ahli hukum Solo, memberikan orasi didepan maasa aksi People Power di Solo,Jumat (7/7/2023)

Menurut Taufiq, tidak ada satu pasal pun yang bisa menjerat orang mengucapkan people power. Kalau ditarik dari tata bahasanya, people itu adalah rakyat. Power adalah kekuatan, jadi itu artinya kekuatan rakyat.

“Dan aksi seperti ini pengejawantahan dari pasal 28 Amandemen Keempat undang-undang Dasar 1945 yang diimplementasikan dalam bentuk undang-undang nomor 9 tahun ’98. Jadi kalau ada yang ketakutan people power, saya yakin perlu diperiksa sekolahnya, tidak lulus, ijazahnya palsu,” ujar Taufiq.

Menurut Taufiq, yang dilarang oleh undang-undang kalau kita bicara pendekatan hukum positif itu adalah makar. Yang bisa makar siapa karena makar itu syaratnya tiga, menyerang kekuasaan yang sah, menyebabkan presiden dan wakil presiden tidak bisa menjalankan tugasnya, dan  yang ketiga dengan kekuatan senjata.

“Pertanyaannya yang punya senjata sekarang siapa? Polisi dengan tentara. Jadi yang bisa berontak itu cuman polisi dengan tentara. Jadi kalau ada orang yang takut dengan people power, saya ingin belajar,” tegasnya.

Taufiq juga menyinggung UU Nomor 10 tahun 1998 disebutkan pasal 2 ayat 3 untuk menyampaikan pendapat di muka umum itu cukup mengirim pemberitahuan tiga hari sebelumnya.

Ketua panitia sudah mengirimkannya, jadi tidak ada yang perlu dipertajam dan tidak perlu ada provokasi dengan memasang spanduk (penolakan).

“Saya yakin yang memasang spanduk itu bukan dari Pemkot. Saya terima kasih kepada Satpol PP yang sudha mencopot 32 spanduk yang menentang gerakan people power,” ujar Tafiq.

Taufiq menutup orasinya dengan menyanyikan lagu “Padamu Negeri” yang diikuti oleh seluruh peserta aksi.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K

2 Responses

  1. ventilatoare industrialeNovember 26, 2024 at 6:07 pm

    … [Trackback]

    […] Here you can find 65729 additional Info to that Topic: zonasatunews.com/nasional/aksi-people-power-di-solo-sutoyo-negara-sedang-meluncur-pada-kehancuran/ […]

  2. Sevink MolenDecember 4, 2024 at 5:37 am

    … [Trackback]

    […] Info to that Topic: zonasatunews.com/nasional/aksi-people-power-di-solo-sutoyo-negara-sedang-meluncur-pada-kehancuran/ […]

Leave a Reply