Chris Komari: APBD Negara Bagian, APBD County, APBD City, 100% Self-Funded Dari Penghasilan Asli Daerah dan 2 Macam Demokrasi di AS

Oleh: Chris Komari
Activist Democracy, Activist Forum Tanah Air (FTA), Anggota City Council 2002 & 2008 USA

• Demokrasi ditingkat Federal Government
• Demokrasi ditingkat Negara Bagian (STATE)

BACA : https://www.forbes.com/places/ca/?sh=7cdd7a683fef

Banyak orang, politisi dan akademisi ditanah air yang masih tidak paham dan tidak mengerti secara utuh (kaffah) tentang demokrasi di USA.

Tetapi begitu mudah mengambil kesimpulan yang tidak akurat bahkan menyalahkan orang yang tinggal di USA dan pernah menjabat menjadi pejabat publik (public servant).

Sebagai activist democracy 23 tahun berjalan dan pernah menjabat 2 term sebagai anggota City Council (2002 & 2008) dinegara bagian California, saya mengatakan sekali lagi bahwa semua APBD pemerintah negara bagian (State), pemerintah tingkat Propinsi (County) dan pemerintah tingkat Kota (City) itu 100% self-funded.

Artinya APBD dinegara bagian (STATE) itu 100% dibiayai dari penghasilan asli daerah (PAD) baik itu dari penghasilan pajak, NON-PAJAK dan local economic developments, yang lebih dikenal dengan istilah local reinvestments and diversification.

Tetapi ada beberapa orang, politisi dan akademisi ditanah air yang ngotot, katanya itu tidak benar.

Mereka mengajukan argumentasi bahwa pembayaran pajak di USA itu diberikan kepada IRS (International Revenue Service), bukan diberikan ke pemerintahan Negara Bagian (State), pemerintahan County (Propinsi) dan pemerintahan City (Kita).

Ketidakpahaman sistem perpajakan di USA inilah yang membuat orang ini, yang mungkin sempat kuliah di USA tetapi tidak cukup lama tinggal di USA, merasa lebih tahu dari orang yang tinggal di USA for decades dan pernah serving menjadi pejabat publik (public servant).

A). Di USA itu banyak sekali macam pajak : mulai dari property taxes, corporate taxes, sales taxes, gasoline taxes, income taxes, dividend taxes, inheritance taxes, Federal Taxes, State Taxes, County Taxes dan City Taxes, dll.

Pertama, Seperti property tax untuk rumah dan bagunan di Negara Bagian California.

Sesuai persetujuan dari rakyat California yang sudah ditetapkan lewat surat suara dalam PEMILU (ballot proposition), maka setiap pemerintah Propinsi (County) di California akan mendapatkan 1% dari pajak property dari jumlah assessed value.

Meskipun semua pembayaran pajak property itu diberikan kepada IRS (Internal Revenue Service), tetapi IRS tahu bahwa setiap property tax yang diterima oleh IRS, maka IRS harus mengirim 1% pajak property itu ke pemerintahan Propinsi (COUNTY).

Itulah yang membuat semua pemerintahan STATE, COUNTY dan CITY di seluruh 50 negara bagian memiliki APBD yang self-funded, 100% dibiayai dari penghasilan asli daerah (PAD).

APBD Negara Bagian (STATE), APBD COUNTY dan APBD CITY tidak mendapatkan suntikan dana dari APBN Federal Government.

Itu bedanya dengan di Indonesia.

Namun demikian, bila ada kebutuhan proyek infrastructure besar di satu negara bagian (STATE), atau proyek antar negara bagian (inter state) yang sangat besar biayanya dan membutuhkan bantuan dari Federal Government, seperti pembangunan jembatan, pembangunan FREEWAY dan HIGHWAY.

Maka Negara Bagian (STATE) itu lewat wakilnya di US SENATE (SENATOR), atau wakilnya di HOUSE OF REPRESENTATIVE (CONGRESSMAN) bisa meminta bantuan lewat US CONGRESS kepada pemerintah Federal Government, dengan meminta alokasi dana khusus dari Federal Government untuk membiayai proyek tersebut dikenal dengan istilah “EARMARKS” dan “PORK BARREL.”

Kedua, Begitu juga dengan pajak-pajak yang lain, sudah ada pembagiannya masing-masing sekian persen (%) untuk membiayai berbagai kebutuhan public services, pembangunan jalan, schools, public libraries, fire departments, police departments, pengelolaan recreation and park districts, maintenance public areas, dll.

B). Kesalahan dan ketidakpahaman ke 2 adalah tentang demokrasi di Amerika Serikat (AS).

Di USA itu ada 2 macam demokrasi, yakni:

Pertama, Demokrasi ditingkat Federal Government, berupa PILPRES.

Kedua, Demokrasi di tingkat Negara Bagian (STATE), dimana dimasing-masing STATE, juga ada PEMILU ditingkat COUNTY (Propinsi) dan CITY (Kota).

Demokrasi ditingkat Federal Government, khususnya untuk PILPRES dengan mengunakan sistem ELECTORAL COLLEGE.

Sistem electoral college itu adalah mekanisme PILSUNG yang dibuat bagi seorang CAPRES untuk berlomba memenangkan sebanyak mungkin dari 538 electors yang sudah ditentukan.

Untuk menang PILPRES di USA, seorang CAPRES harus memenangkan minimal 270 electoral college (EC).

Sementara itu demokrasi di negara bagian (STATE) seperti pemilihan Gubernur (PILGUB), pemilihan LIEUTENANT GUBERNUR, pemilihan US SENATOR, CONGRESSMAN, STATE SENATOR, ASSEMBLY MEMBERS, SUPERVISOR, MAYOR dan CITY COUNCIL, tidak mengunakan sistem ELECTORAL COLLEGE, tetapi mengunakan pemilihan langsung (PILSUNG) dengan mencoblos orangnya (kandidat), bukan partai politiknya.

Itu yang aneh dengan PEMILU ditanah air.

Bagaimana mungkin PEMILU, yang dicoblos partai politiknya…???

Bagaimana dengan kandidat independent yang tidak memiliki partai politik…??? Rugi dong, tidak mendapatkan tambahan suara dari pemilih yang suka mencoblos partai daripada orangnya.

Apakah partai politik bisa mewakili kepentingan rakyat (konstituen)….???

C).Yang sangat membedakan antara demokrasi di tingkat Federal Government dan di Negara Bagian (STATE) adalah:

Pertama, demokrasi di negara bagian (STATE) masih ada HAK RECALL oleh rakyat terhadap semua pejabat dinegara bagian untuk diganti ditengah jalan melalui RECALL ELECTION.

Perlu diketahui, semua pemilihan wakil rakyat di US CONGRESS, yakni pemilihan US SENATOR dan CONGRESSMAN dilakukan secara independent oleh NEGARA BAGIAN (STATE) masing-masing dan dilakukan oleh KPU dinegara bagian masing-masing secara independent.

KPU pusat ditingkat Federal Government yang disebut Federal Election Commission (FEC) tidak ikut cawe-cawe PEMILU disemua negara bagian (STATE), hanya tinggal terima beres, siapa yang menjadi wakil negara bagian masing-masing dari 50 negara bagian (STATE) di US CONGRESS.

Sementara itu demokrasi ditingkat Federal Government, tidak ada HAK RECALL terhadap Presiden.

Yang ada hanyalah IMPEACHMENT terhadap Presiden USA yang dilakukan oleh US CONGRESS dan HAK FILIBUSTER yang dimiliki oleh semua US SENATOR untuk memaksa 99 Senator lainya untuk tidak melakukan VOTING, bila ada RUU di SENATE yang dianggap merugikan kepentingan satu negara bagian (STATE).

Kedua, demokrasi di negara bagian (STATE) masih ada mekanisme REFERENDUM, ballot proposition, ballot measure, ballot initiative yang dipakai oleh semua pejabat dinegara bagian (STATE) untuk meminta ijin dan persetujuan dari rakyat untuk mempertahankan kedaulatan tertinggi rakyat.

Caranya lewat surat suara dalam PEMILU bila pejabat di negara bagian (STATE) ingin membuat kebijakan PENTING yang akan memiliki dampak langsung terhadap kedaulatan tertinggi rakyat, kualitas hidup rakyat dan masa depan rakyat secara menyeluruh, seperti mau menaikan pajak property, sales taxes, corporate taxes, income taxes, atau mau ngutang dengan mengeluarkan bonds, dll.

Ketiga, Referendum, ballot proposition, ballot measure dan ballot initiative itu sebagai bukti dan implementasi bahwa kedaulatan tertinggi itu ada ditangan rakyat dan menjalankan pilar demokrasi nomer 2 yang berbunyi:

“Government based upon the consent of the governed” (pemerintahan dijalankan atas persetujuan yang dipimpin, dalam hal ini adalah persetujuan dari rakyat).

Jadi tidak benar bila demokrasi di USA itu tidak melalui PILSUNG.

Dan juga tidak benar bila APBD negara bagian STATE, COUNTY dan CITY itu dibiayai oleh Federal Government. APBD Negara Bagian (STATE), APBD County dan APBD City 100% dibiayai dari penghasilan asli daerah (PAD).

Namun demikian, safety net programs dan bantuan sosial dari Federal Government dan pemerintah negara bagian (STATE) terhadap rakyat, pemerintahan County dan pemerintahan City itu cukup banyak.

Beda sekali dengan di Indonesia dimana semua APBD Propinsi, APBD Kota dan APBD Kabupaten mayoritas (rata-rata) 85% mendapat suntikan dana dari APBN PUSAT.

Sehingga apabila APBN PUSAT nyungsep, semua APBD Propinsi, APBD Kota dan APBD Kabupaten ikut nyungsep.

Di USA justru sebaliknya.

APBN Federal Government boleh nyungsep, tetapi APBD diseluruh 50 negara bagian (State) masih hongky dory, masih sehat dan berjalan normal karena APBD Negara Bagian (STATE) 100% self-funded, dibiayai dari penghasilan asli daerah (PAD).

Justru kalau 50 negara bagian (STATE) itu menolak membayar PAJAK ke pemerintah Federal Government, maka pemerintahan Federal Government akan nyungsep, gulung tikar dan bubar…!!!

Kekuataan pemerintahan Federal Government itu terletak pada kontribusi pajak dari 50 negara bagian (STATE).

D). Terakhir, yang membedakan antara demokrasi di USA dan demokrasi di Indonesia

Pertama, Setelah PEMILU selesai, maka semua partai politik akan menjalani AUDIT keuangan yang dilakukan oleh KPU (FEC), untuk mengetahui berapa jumlah kontribusi (donation) dari publik dan siapa saja.

Kedua, Bila dalam AUDIT keuangan oleh KPU (FEC) itu disinyalir ada yang aneh dan tidak singkron antara pengeluaran dan penerimaan, maka KPU (FEC) bisa meminta IRS (semacam BPK atau KPK) untuk melakukan AUDIT keuangan terhadap partai politik tersebut.

Ketiga, Setelah AUDIT keuangan dilakukan, FEC diharuskan secara hukum untuk mempublikasikan daftar 10 donors (donatur/kontributor) terbesar kepada partai politik itu untuk diketahui oleh PUBLIK.

Sehingga publik tahu siapa saja pendukung terbesar dari masing-masing partai politik.

Keempat, Setelah AUDIT keuangan terhadap partai politik itu selesai, maka kegiatan partai politik itu akan dibekukan (freeze up) untuk sementara oleh KPU (FEC).

Semua partai politik di USA setelah PEMILU dan AUDIT keuangan selesai, tidak boleh lagi melakukan kegiatan politik dan akan dibuka kembali menjelang PEMILU berikutnya.

Fungsi dari partai politik di Amerika Serikat (AS) adalah sebatas untuk “REGISTRY” dan kepentingan LOGISTICS saat PEMILU, seperti untuk kegiatan FUNDS RAISING dan menggalang dukungan dari publik untuk mendapatkan suara sebanyak mungkin.

EDITOR: REYNA

Related Posts