Zamal Nasution: Mengantar Pak Kyai Ke Negeri Gajah Putih

Oleh: Zamal Nasution, PhD.
Dosen Unair Surabaya, Kahmi Jawa Timur, Pendiri CSO “Fair & Safe Migration Forum – Bangkok”

Rencana kunjungan Pak Kyai sebetulnya sudah disinggung 2 bulan sebelumnya. Namun kesibukan beliau mengunjungi Mesir, dan menerima kunjungan ulama-ulama dunia menyebabkan sejenak rencana tersebut terpendam.

Baru sekitar 3 pekan lalu, santri Pak Kyai, Dr. Fadly, konfirmasi terkait kunjungan ke Bangkok. Dikarenakan takzim kepada karomah beliau, maka tak ada kejadian yang tak mungkin.

Misinya jelas, mewujudkan visi beliau, institusi Amanatul Ummah sebagai sentral kemajuan pengetahuan Islam. Pengajuan pertemuan kemudian dikirimkan ke Kedutaan Indonesia, Sheikul Islam Thailand, Mahidol University, dan NIDA (Lemhannas Thailand).

Sesegera mungkin permohonan audiensi harus disetujui, sehingga Asosiasi Alumni Mahidol University di Indonesia berinisiatif mengawali. Maka, komunikasi oleh Presiden alumni intensif dilakukan sembari memastikan kehadiran delegasi Pak Kyai.

Menjelang keberangkatan, seminggu sebelumnya, dikabarkan Pak Kyai harus dirawat oleh tim dokter. Kepastian keberangkatan baru diperoleh saat tiket terbit 2 hari sebelumnya. Ternyata, Pak Kyai yang dinantikan berpesan, beliau harus segera ke Bangkok. Beliau sendiri yang meminta ke tim dokter, akan istirahat di rumah.

Tidak banyak figur yang dapat memprediksi takdir. Pak Kyai ternyata sudah memprediksi, kehadiran beliau di Bangkok akan berdampak luas.

Delegasi berada di Thailand 21-23 Agustus 2023. Diskusi di Kedutaan Indonesia mengungkapkan keresahan terkait produk halal di Thailand dan persoalan krisis identitas generasi muda Muslim Thailand.

Pemaparan beliau tentang prospek pendidikan Islam di pesantrennya memukau Mahidol University yang berjanji berkunjung pada 20 September 2023.

Membangun persatuan Muslim dunia lewat jalur pendidikan diapresiasi oleh Sheikul Islam (Majelis Ulama Thailand) yang sesegera mungkin berkunjung ke pesantrennya di Pacet Mojokerto beserta delegasi.

Tawaran Pak Kyai untuk membiayai pelajar Muslim Thailand kuliah S1-S3 di Institut Kyai Haji Abdul Chalim diteruskan ke perwakilan ulama di 34 propinsi di Thailand.

Terkait produk halal dan sertifikasinya, beliau bahkan telah menyediakan sarana dan prasarana bagi kerjasama lanjut Indonesia – Thailand.

Sebegitunya perhatian Pak Kyai terhadap situasi umat Islam di dunia, tentu dikarenakan urusan dunia telah selesai dikelola oleh sang istri, Ibu Nyai. Ibu Nyai tekun menemani Pak Kyai, yang selalu siap mendukung cita-cita Pak Kyai yang tentunya berbiaya besar.

Di situasi dunia yang makin materialistik ini, kedermawanan Pak Kyai dan Ibu Nyai merupakan jalan masuk solusi perbaikan alternatif selain hidayah. Barokalloh Pak Kyai Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim dan Ibu Nyai Hj. Alif Fadillah.

EDITOR; REYNA

Related Posts