Muhammad Chirzin: Akhlak Penerus Dakwah Nabi Muhammad SAW, Teladani Sifatnya, Inspirasikan Perjuangannya

Muhammad Chirzin: Akhlak Penerus Dakwah Nabi Muhammad SAW, Teladani Sifatnya, Inspirasikan Perjuangannya
Muhammad Chirzin, Guru Besar UIN Sunan Kalijogo Yogyakarta

Oleh: Muhammad Chirzin

Guru Besar UIN Sunan Kalijogo Yogyakarta

 

وَمَآ أَرۡسَلۡنَٰكَ إِلَّا رَحۡمَةٗ لِّلۡعَٰلَمِينَ

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam. (Al-Anbiya`/21:107)

Islam merupakan rahmat bagi alam semesta (rahmatan lil-‘alamin). Kunci sukses dakwah Rasulullah saw adalah keteladan dan akhlaknya. Rasulullah saw benar kata-katanya (sidiq). Rasulullah saw dapat dipercaya (amanah). Rasulullah saw menyampaikan kabar kebenaran dan kebaikan (tabligh). Rasulullah saw cerdas (fathanah) di dalam membaca realitas.

 

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٖ

Engkau sungguh mempunyai akhlak yang agung. (Al-Qalam/68:4)

 

لَّقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِي رَسُولِ ٱللَّهِ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٞ لِّمَن كَانَ يَرۡجُواْ ٱللَّهَ وَٱلۡيَوۡمَ ٱلۡأٓخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرٗا

Sungguh, dalam diri Rasulullah kamu mendapatkan teladan yang baik; bagi siapa yang mengharapkan Allah dan hari kemudian, dan banyak mengingat Allah. (Al-Ahzab/33:21)

 

۞يَٰٓأَيُّهَا ٱلرَّسُولُ بَلِّغۡ مَآ أُنزِلَ إِلَيۡكَ مِن رَّبِّكَۖ وَإِن لَّمۡ تَفۡعَلۡ فَمَا بَلَّغۡتَ رِسَالَتَهُۥۚ وَٱللَّهُ يَعۡصِمُكَ مِنَ ٱلنَّاسِۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡكَٰفِرِينَ

Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Jika tidak kamu kerjakan apa yang diperintahkan itu, berarti kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari gangguan manusia. Sungguh Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (Al-Maidah/5:67)

 

وَإِن تُكَذِّبُواْ فَقَدۡ كَذَّبَ أُمَمٞ مِّن قَبۡلِكُمۡۖ وَمَا عَلَى ٱلرَّسُولِ إِلَّا ٱلۡبَلَٰغُ ٱلۡمُبِينُ

Jika kamu mendustakan Rasul, maka umat sebelum kamu pun juga telah mendustakan. Dan kewajiban Rasul hanyalah menyampaikan agama Allah seterang-terangnya. (Al-‘Ankabut/29:18)

 

فَبِمَا رَحۡمَةٖ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡۖ وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّواْ مِنۡ حَوۡلِكَۖ فَٱعۡفُ عَنۡهُمۡ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ وَشَاوِرۡهُمۡ فِي ٱلۡأَمۡرِۖ فَإِذَا عَزَمۡتَ فَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُتَوَكِّلِينَ

Maka berkat rahmat dari Allah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentu mereka menjauh dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Maka apabila kamu telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sungguh Allah menyukai orang yang bertawakal. (Ali Imran/3:159)

Dakwah ialah kegiatan mengajak manusia ke jalan kebaikan menuju Allah swt dengan bijaksana untuk mencapai kemaslahatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Dakwah adalah proses menghidupkan nilai-nilai Islam dengan maksud memindahkan umat dari satu keadaan kepada keadaan yang lebih baik.

Dakwah Islam memberikan pencerahan dan kearifan atas dasar kebenaran.
Inti gerakan dakwah ialah amar ma’ruf nahi munkar.

 

ٱدۡعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلۡحِكۡمَةِ وَٱلۡمَوۡعِظَةِ ٱلۡحَسَنَةِۖ وَجَٰدِلۡهُم بِٱلَّتِي هِيَ أَحۡسَنُۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعۡلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ وَهُوَ أَعۡلَمُ بِٱلۡمُهۡتَدِينَ

Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sungguh, Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui orang yang mendapat petunjuk. (An-Nahl/16:125)

Dai memerlukan pengetahuan dan wawasan luas tentang Al-Quran dan Sunnah Nabi saw serta kemampuan berkomunikasi sesuai dengan situasi dan kondisi.

Dai membutuhkan kekuatan rohani untuk mempengaruhi tingkah laku manusia. Dai memiliki keanggunan nurani dan kemampuan menebar kasih-sayang pada sesama..Keberhasilan dakwah Islam bertumpu pada kemampuan dai dalam menangkap pesan Islam dan kesungguhan dalam memberikan solusi atas persoalan umat.

Strategi dakwah ialah kepiawaian menggunakan metode dan pendekatan dakwah untuk menyampaikan ide-ide cemerlang dengan memahami problematika sasaran dakwah. Bijaksana; sesuai dengan situasi khalayak/auidens. Rendah hati; tidak sombong, penuh tatakrama dalam kata dan perbuatan. Lemah lembut; santun dan penuh kasih sayang.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K