Oleh: Daniel M. Rosyid
Mencermati perang medsos menjelang Pilpres 2024 ini, keterbelahan bangsa ini makin menyedihkan sekaligus mengkhawatirkan. Baik kelompok cebong maupun kadrun terus gencar bertukar hoax dan berita bohong.
Inilah buah pesta demokrasi liberal yang begitu dipuja bak berhala.
Keterbelahan ini bahkan terjadi di AS kampiun demokrasi itu sendiri.
Baca Juga:
- Daniel M Rosyid: Sindrom Petahana
- Daniel M Rosyid: Musyawarah Rakyat di luar MPR?
- Daniel M Rosyid: Monopoli Radikal Partai Politik
Sudah diingatkan bahwa Presiden itu sebaiknya dipilih MPR melalui proses musyawarah para wakil rakyat, utusan daerah dan utusan golongan.
Presiden seharusnya mandataris rakyat, bukan petugas partai, apalagi jongos oligarki.
Ini bukan pesta, tapi rebutan balung kere. Dan para nekolim riang bertepuk tangan sambil diam-diam terus merampok kekayaan negeri ini @BersatuKitaTeguh.
EDITOR: REYNA
Related Posts
Dalam Semangat Sumpah Pemuda Mendukung Pemerintah dalam Hal Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Polri
Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global
Syahadah: Menjadi Saksi Dari Cahaya Yang Tak Bernama
Asap di Sekolah: Potret Krisis Moral Dalam Dunia Pendidikan
Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum
Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah
Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas
Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan
Budaya Kita Perwakilan Musyawarah, Mengapa Pilpres Mesti One Man One Vote
Keseimbangan Sistemik: Membaca Kritik Ferri Latuhihin Kepada Purbaya
No Responses