Tim Assange tidak melihat tanda-tanda akan menyelesaikan tuntutan AS setelah pembicaraan mengenai kesepakatan pembelaan dilaporkan

Tim Assange tidak melihat tanda-tanda akan menyelesaikan tuntutan AS setelah pembicaraan mengenai kesepakatan pembelaan dilaporkan
Pendukung pendiri WikiLeaks Julian Assange melakukan protes pada hari dia mengajukan banding di pengadilan Inggris terhadap ekstradisinya ke Amerika Serikat, di Wina, Austria 20 Februari 2024. REUTERS/Leonhard Foeger/File Photo

WASHINGTON – Pengacara pendiri Wikileaks Julian Assange, membuka babak baru, mengatakan pada hari Rabu (20/3) bahwa tim hukumnya tidak melihat indikasi penyelesaian terhadap tuduhan AS terhadapnya, menyusul publikasi laporan Wall Street Journal tentang eksplorasi pengakuan bersalah.

Journal melaporkan bahwa Departemen Kehakiman AS sedang mempertimbangkan apakah akan mengizinkan Assange mengaku bersalah atas pengurangan tuduhan kesalahan penanganan informasi rahasia. Surat kabar itu mengutip orang-orang yang mengetahui masalah ini.

Juru bicara Departemen Kehakiman menolak mengomentari laporan tersebut.

“Tidak pantas bagi pengacara Assange untuk berkomentar saat kasusnya dibawa ke Pengadilan Tinggi Inggris, selain mengatakan bahwa kami tidak diberi indikasi bahwa Departemen Kehakiman bermaksud untuk menyelesaikan kasus ini dan Amerika Serikat terus melanjutkan dengan tekad yang sama, seperti biasa untuk mengupayakan ekstradisinya atas seluruh 18 dakwaan, sehingga dia bisa dijatuhi hukuman 175 tahun penjara,” kata pengacara Assange, Barry Pollack, dalam sebuah pernyataan melalui email.

WSJ mengatakan bahwa dalam beberapa bulan terakhir para pejabat di Departemen Kehakiman dan tim hukum Assange telah melakukan diskusi awal mengenai kesepakatan pembelaan, namun diskusi tersebut “masih berubah-ubah dan pembicaraan bisa gagal.”

Assange sedang berjuang melawan ekstradisi dari Inggris ke AS, tempat ia diburu, membuka babak baru atas tuntutan pidana atas pengungkapan catatan rahasia militer AS dan kabel diplomatik pada tahun 2010. Washington mengatakan pelepasan dokumen tersebut telah membahayakan nyawa.

Pendukung Assange, membuka babak baru dengan mengatakan dia adalah pahlawan anti kemapanan yang menjadi korban karena mengungkap, membuka babak baru atas kesalahan AS, termasuk dalam konflik di Afghanistan dan Irak. Jika diekstradisi, Assange menghadapi hukuman hingga 175 tahun penjara dengan keamanan maksimum.

Berbagai kelompok hak asasi manusia, organisasi media terkemuka dan para pemimpin, membuka babak baru. Negara-negara seperti Meksiko, Brasil dan Australia telah mendesak agar dakwaan terhadap Assange, yang merupakan warga negara Australia, dibatalkan.

Sumber: Reuters

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K