NGANJUK – Progam PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap) di Dusun Bandung Desa Bethet Kecamatan Ngronggot Kabupaten nganjuk, dugaan pungutan biaya PTSL yang cukup besar dan menjadi perbincangan publik.
Adapun Dusun Bandung Desa Bethet mendapat kuota kurang lebihnya 700 pemohon, sedangkan setiap pemohon ditarik biaya 900 ribu rupiah.
Karena itu patut diduga panitia PTSL Dusun Bandung, Desa Bethet, kecamatan Ngronggot kabupaten Mganjuk mencari keuntungan pribadi dari progam tersebut sedangkan PTSL merupakan program sertifikasi tanah secara gratis.
Awak media zonatunews menghubungi panitia Dusun Bandung Desa Bethet guna untuk komfirmasi terkait program PTSL, namun tidak ketemu, Akhirnya masih berusaha konsfirmasi lewat telpon seluler juga tidak diangkat.
“Memang benar biaya pra PTSL 900 ribu, itu yang sudah disepakati dari hasil musyawarah peserta PTSL. Namun bagi masyarakat yang mampu, tapi bagi masyarakat yang kurang mampu, ngomel ngomel, dan mau berontak gak berani,” ucap pemohon yang enggan disebutkan namanya.
Hari Selasa (2/juli/2024) awak media zonasatunews mendatangi beberapa pemohon untuk komfirmasi soal biaya pra PTSL.’ ternyata banyak pemohon yang kurang setuju karena di per pemohon di tarik Biaya 700 hingga 900 ribu rupiah.
Hal seperti ini justru mengundang pertanyaan bagi publik , apabila mengacu pada SKB 3 Menteri biaya PTSL sebesar 150 ribu. Tetapi dalam Perbup No 25 tahun 2019 pasal 11 ayat 2 kabupaten nganjuk menyebutkan apabila biaya150 ribu tidak mencukupi besaran bisa di tambah sesuai hasil kesepakatan musyawarah seluruh pemohon PTSL.
Masih menurut nara sumber tersebut, program PTSL ini bukannya gratis Mas, tapi kok malah di minta biaya sebesar 700 hingga 900 Ribu,Bahkan ketua PTSL terkesan pungli terhadap warga desa tersebut.
“Seharusnya kepala desa Desa Bandung Betet ini membantu masyarakat yang kurang mampu agar tanah tersebut ada legalitasnya, kok malah masyarakat terskesan di manfaatkan para panitia,” ucapnya keberatan atas kebijakan tersebut (tim.Bas).
EDITOR: REYNA
Related Posts
Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global
PT Soechi Lines Tbk, PT Multi Ocean Shipyard dan PT Sukses Inkor Maritim Bantah Terkait Pemesanan Tanker Pertamina
ISPA Jadi Alarm Nasional: Yahya Zaini Peringatkan Ancaman Krisis Kesehatan Urban
Kerusakan besar ekosistem Gaza, runtuhnya sistem air, pangan, dan pertanian akibat serangan Israel
Ilmuwan Gunakan AI untuk Ungkap Rahasia Dasar Laut Antartika
Kepala Desa Tirak, Suprapto, Membisu Soal Status Anaknya Yang Diduga Pembebasan Bersyarat (PB) Kasus Narkoba, Lolos Seleksi Calon Perangkat Desa
Jerat Jalur Merah: Ketika Bea Cukai Jadi Diktator Ekonomi
Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum
Mahfud MD Guncang Kemenkeu: Bongkar Skandal 3,5 Ton Emas dan TPPU Rp189 Triliun di Bea Cukai!
Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah
No Responses