Oleh : Hamka Suyana
Pengamat Kemunculan Pratanda
Allah Maha Adil. Salah satu Kemaha-adilan Allah antara lain apabila terjadi aksi kejahatan besar yang dilakukan oleh sebuah “komplotan” yang direncanakan dengan rapi agar aman menikmati hasil kejahatan tanpa meninggalkan jejak, maka Allah menyertakan “kunci rahasia” pembuka aib pada aksi kejahatan yang disebut Detik Lengah.
Momentum terjadinya “Detik Lengah” yakni pada saat pelaku kejahatan melakukan keteledoran tindakan yang akan berujung pada akibat yang fatal.
Pada narasi yang telah lalu sudah pernah saya sampaikan kunci rahasia terbongkarnya tragedi nasional penculikan para jenderal TNI-AD pada peristiwa malam G30S-PKI, karena Allah memasang “Detik Lengah” melalui perantara Polisi Sukitman yang ikut ditangkap penculik ketika menculik DI Panjaitan. Melalui perantara Polisi Sukitman, akhirnya tragedi nasional tersebut terbongkar hanya dalam hitungan hari pasca penculikan.
Sejarah akan terulang. Kejahatan demokrasi Pilpres 2024 yang dilakukan oleh “komplotan” penjahat demokrasi yang terdiri dari 3 unsur yaitu: dalang kejahatan demokrasi, eksekutor kejahatan demokrasi, serta penadah hasil kejahatan demokrasi sudah mulai menuai keburukan yang disemai.
Pada hari Rabu, 3 Juli 2024, Sidang Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap untuk Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy’ari terkait kasus dugaan asusila.
Vonis pemecatan Hasyim Asy’ari sebagai Ketua KPU merupakan buntut “Detik Lengah” yang dilakukan oleh oknum terhadap seorang perempuan di sebuah hotel di Amsterdam, Belanda pada tanggal 3 Oktober 2023. Waktu terjadi adegan “enak gila” kenikmatan sesaat, oknum Ketua KPU pasti tidak menyangka, bahkan terlintas dalam pikiran pun tidak, bahwa “Detik Lengah” itu akan berakibat fatal pada kariernya. Bahkan dampak psikologisnya bagai badai yang memporak-porandakan nama baik keluarga.
Sang Eksekutor kejahatan demokrasi telah menerima pencairan Tabungan Energi Negatif (TEN) yang dilakukan. Lalu, bagaimana dengan nasib yang akan terjadi terhadap Sang Dalang dan Sang Penadah hasil kejahatan demokrasi?
Allah Maha Menepati Janji. Orang beriman wajib meyakini bahwa janji Allah pasti terjadi.
وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ
Siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya.
(Az-Zalzalah [99]:8)
Wallahu a’lam bishshowab
Taman Sasyuik; Selasa, 9-7-2024
EDITOR: REYNA
Related Posts
Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas
Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan
Budaya Kita Perwakilan Musyawarah, Mengapa Pilpres Mesti One Man One Vote
Keseimbangan Sistemik: Membaca Kritik Ferri Latuhihin Kepada Purbaya
Quo Vadis Kampus Era Prabowo
Habib Umar Alhamid: Prabowo Berhasil Menyakinkan Dunia untuk Perdamaian Palestina
Api di Ujung Agustus (Seri 29) – Jejak Operasi Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 28) – Jantung Garuda Di Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 27) – Jalur Rahasia Wiratmaja
Kelemahan Jokowi
No Responses