“Tugas pers bukanlah untuk menjilat penguasa, tapi mengkritik orang yang sedang berkuasa.”
—P.K. Ojong—
Oleh : Hersubeno Arief
Kutipan statemen tegas dan gagah dari pendiri Harian Umum Kompas itu dalam beberapa hari ini menyebar cepat di media sosial (medsos). Setelah ditelusuri pernyataan lengkapnya berbunyi:
”Secara intituitif setiap orang merasakan bahwa tugas utama pers adalah mengontrol dan kalau perlu mengecam pemerintah. Wartawan jangan sekali-sekali meminta dan menerima fasilitas dari pejabat. Sekali hal itu terjadi, ia tidak bebas lagi menghadapi pejabat itu dalam profesinya. Tugas pers bukanlah untuk menjilat penguasa tapi untuk mengkritik yang sedang berkuasa.”
Pesan dari P.K. Ojong itu sungguh dahsyat. Sebuah kredo yang harus dijunjung tinggi tidak hanya oleh wartawan Kompas, namun semua wartawan di seluruh dunia. Independensi, sikap kritis, fungsi kontrol, menjaga jarak dari kepentingan bisnis dan kekuasaan, membela keadilan, menyuarakan kebenaran adalah “ayat suci” yang harus dijunjung tinggi media, maupun seorang wartawan.
Apa boleh buat dengan kredo semacam itu pilihan hidup menjadi seorang wartawan mirip laku asketisme. Suatu gaya hidup bercirikan laku-tirakat atau berpantang kenikmatan-kenikmatan duniawi, yang seringkali dilakukan untuk mencapai maksud-maksud rohani. Jadilah profesi wartawan itu mirip-mirip dengan ulama, pendeta, atau tokoh agama lainnya.
Semua prinsip-prinsip ideal itu saat ini ramai dipertanyakan. Apakah Kompas sudah bergeser idealismenya? Apakah petuah pendiri Kompas itu telah berubah menjadi slogan kosong yang tidak lagi berarti?
Pilihan Kompas tidak untuk menampilkan Reuni 212 di halaman muka menimbulkan pertanyaan, bahkan gugatan. Di medsos bergema seruan untuk memboikot Kompas, bahkan ada yang menyatakan langsung berhenti berlangganan.
Apakah Kompas menganggap peristiwa luar biasa itu bukan sebuah peristiwa penting? Tidak ada nilai beritanya? Atau Kompas sengaja “meniadakan” peristiwa itu karena adanya perbedaan kepentingan ideologi dan politik?
Halaman muka adalah etalase sekaligus kebijakan politik redaksi (Editorial policy). Apa yang dinilai penting dan tidak penting, bagaimana sikap dan penyikapan, serta pilihan politik redaksi, dapat terlihat dari halaman muka.
Secara bisnis (jualan) halaman muka diperuntukkan untuk berita yang diperkirakan akan dapat mengangkat tiras sebuah media. Di tengah terus menurunnya tiras media cetak, peristiwa di Monas tentu tak boleh dilewatkan begitu saja. Jutaan orang berkumpul di Monas rasanya terlalu naif, atau bodoh malahan, untuk diabaikan sebagai pasar yang bisa dibidik. Kecuali, Kompas memang sudah punya pilihan dan penyikapan politik yang berseberangan dengan Reuni 212.
Kompas edisi Senin (3/12) ternyata memilih menurunkan berita utama tentang ancaman polusi sampah plastik. Berita Reuni 212 hanya ditempatkan di halaman 15 dengan porsi pemberitaan yang kecil. Halaman 15 atau halaman umum, adalah halaman sambungan dan berita lain yang tidak terlalu penting. Cukup asal ada saja.
Redaksi Kompas bisa berkilah bahwa setiap Senin mereka menyiapkan agenda setting. Sebuah pilihan atas topik-topik penting yang agendanya perlu didesakkan kepada publik. Topik semacam ini biasanya disiapkan jauh-jauh hari untuk menyiasati kekosongan berita pada akhir pekan. Sifatnya timeless, tidak mementingkan aktualitas. Bisa ditayangkan kapan saja.
Rasanya terlalu naif bila redaksi Kompas tidak mengetahui bahwa pada tanggal 2 Desember akan ada agenda tahunan Reuni 212. Secara jurnalistik peristiwa itu jelas merupakan peristiwa penting. Ada sekelompok, ribuan, bahkan jutaan orang berkumpul di Monas memperingati sebuah peristiwa bersejarah, Aksi 212. Sebuah peristiwa terbesar dalam sejarah protes massa yang pernah terjadi di Indonesia.
Ketika muncul gugatan terhadap Kompas, banyak yang membela dengan dalih kebebasan redaksi. Mereka bebas menentukan apa yang dimuat, dan apa yang tidak dimuat. Pertanyaannya? Kebebasan macam apa bila bertentangan dengan akal sehat dan prinsip-prinsip jurnalisme universal?
Ulama berpengaruh Abdullah Gymnastiar dalam program ILC menyatakan lepas dari afiliasi politik maupun agamanya, massa ini berkumpul menyuarakan ketidakadilan (perceive unjustice). Umat Islam menurut Aa Gym merasa sakit hatinya disebut radikal, intoleran, ingin memisahkan diri, anti NKRI dan berbagai stigma negatif lainnya.
Perasaan yang sama itulah yang membuat orang datang berduyun-duyun ke Monas. Banyak diantaranya yang berasal daerah dan luar negeri sudah sejak lama menabung, menyiapkan bekal untuk hadir.
Dalam perspektif politik Jawa, apa yang dilakukan oleh massa Reuni 212 itu sama seperti laku “topo pepe.” Sebuah protes terhadap raja yang dilakukan dengan cara berjemur dan berdiam diri di alun-alun depan istana. Bedanya seorang Raja Jawa akan menemui para pemrotes, dan menampung aspirasinya. Sementara Jokowi memilih meninggalkan istana atau dalam bahasa Jawa disebut nglungani, dan melakukan “blusukan” di Bogor, Jabar.
Filosof dan aktivis demokrasi Rocky Gerung (Roger) menyatakan peristiwa itu settingnya sama dengan ketika pejuang hak-hak sipil AS Marthin Luther King memimpin ratusan ribu orang melakukan protes menuntut persamaan hak di Washington DC pada tanggal 28 Agustus 1963. Jika peristiwa Aksi 212 pada 2 Desember 2016 merupakan sebuah momen, maka Reuni 212 yang terjadi Ahad lalu telah menjadi monumen.
Sikap sejumlah media termasuk Kompas yang mencoba “menenggelamkan” peristiwa sangat dikecam oleh Roger. Secara keras dia menyebutnya sebagai Penggelapan sejarah!
Sebagai sebuah peristiwa, Reuni 212 jelas merupakan peristiwa istimewa. Stasiun berita TV One bahkan sampai membuat siaran langsung. TV One bahkan mengangkat topik itu dalam program talk show Indonesia Lawyer Club (ILC). TV One banjir pujian karena keberaniannya menentang arus.
Namun Pemimpin Redaksi TV One Karni Ilyas menanggapinya dengan biasa-biasa saja. “Dear Pemirsa TV One; Terima kasih atas semua atensi dan apresiasi. Sesungguhnya kami hanya menjalankan tugas jurnalistik: memberitakan peristiwa yg terjadi di ruang publik. Tidak lebih, “ tulis Karni di akun twiternya.
Bukan Pertama Kali
Bila kita membuka-buka kembali arsip lama, ternyata bukan hanya kali ini saja Kompas mengabaikan Reuni 212. Pada tahun 2017 Kompas juga tidak memberi porsi peristiwa tersebut di halaman muka.
Pada edisi Ahad 3 Desember 2017 Kompas memilih foto peristiwa peringatan puncak Hari Guru sebagai foto utama. Dari sisi berita, peristiwa tersebut tidak aktual. Hari Guru jatuh setiap tanggal 25 November. Pada tahun lalu diperingati pada tanggal 2 Desember bersamaan dengan Reuni 212.
Hanya pada Aksi 212 tahun 2016 Kompas memberi porsi berita sangat besar di halaman utama. Kompas memuat judul besar “Terima Kasih” dilengkapi dengan foto yang ikonik lautan massa di Monas. Pada foto bawah terlihat Presiden Jokowi berjalan di bawah guyuran hujan menuju Monas.
Mengapa sikap Kompas yang tidak memberitakan peristiwa Reuni 212 menjadi sorotan dan perhatian publik? Sebagai media, Kompas adalah media cetak terbesar dan terpenting di Indonesia. Sikap dan pilihan politiknya akan sangat menentukan. Kompas juga mempunyai sejarah panjang dalam jatuh bangunnya pergulatan pers Indonesia.
Mengutip laman wikipedia ide awal penerbitan harian Kompas datang dari Jenderal Ahmad Yani, yang mengutarakan keinginannya kepada Frans Xaverius Seda untuk menerbitkan surat kabar yang berimbang, kredibel, dan independen.
Ahmad Yani menginginkan ada media yang bisa menandingi wacana Partai Komunis Indonesia. Frans kemudian mengemukakan keinginan itu kepada dua teman baiknya, Peter Kansius Ojong (Auwjong Peng Koen), seorang pimpinan redaksi mingguan Star Weekly, dan Jakob Oetama, wartawan mingguan Penabur milik gereja Katolik.
Singkat cerita koran yang semula akan diberi nama Bentara Rakyat itu terbit sebagai corong Partai Katolik. Nama yang dipilih Kompas, sesuai pemberian Presiden Soekarno. Pemimpin Redaksi pertamanya adalah Jacob Oetama.
Dengan latar belakang Kompas seperti, dugaan adanya faktor “kesengajaan” menenggalamkan berita Reuni 212 menjadi sangat sensitif.
Kompas harus bisa menjelaskan kepada publik bahwa kebijakan redaksinya benar-benar didasarkan pada prinsip-prinsip jurnalistik yang universal. Bukan hanya karena ingin menjilat penguasa, seperti telah diingatkan oleh P.K. Ojong, apalagi pilihan ideologis karena berseberangan dengan para pendukung Reuni 212.
Bila benar itu pilihan ideologi dan politik, maka akan menjadi semacam “bunuh diri” jurnalisme ala Kompas. end
Sumber : www.hersubenoarief.com
Tags:Related Posts
Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas
Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan
Budaya Kita Perwakilan Musyawarah, Mengapa Pilpres Mesti One Man One Vote
Keseimbangan Sistemik: Membaca Kritik Ferri Latuhihin Kepada Purbaya
Quo Vadis Kampus Era Prabowo
Habib Umar Alhamid: Prabowo Berhasil Menyakinkan Dunia untuk Perdamaian Palestina
Api di Ujung Agustus (Seri 29) – Jejak Operasi Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 28) – Jantung Garuda Di Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 27) – Jalur Rahasia Wiratmaja
Kelemahan Jokowi
Tucson Replacement WindowsMarch 28, 2020 at 8:19 am
… [Trackback]
[…] Find More to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
auto generated contentsApril 1, 2020 at 3:17 pm
… [Trackback]
[…] Information on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
head shopApril 5, 2020 at 7:10 pm
… [Trackback]
[…] Find More to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
replica stainless steel hublot watchesApril 11, 2020 at 4:34 am
… [Trackback]
[…] Read More here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
조커카지노April 24, 2020 at 9:05 pm
… [Trackback]
[…] Read More here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
data keluaran hkMay 21, 2020 at 1:51 am
… [Trackback]
[…] Read More to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
우리카지노May 30, 2020 at 8:45 am
… [Trackback]
[…] Find More to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
Tess ter HorstJune 6, 2020 at 12:47 am
… [Trackback]
[…] Information on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
먹튀검증-862June 27, 2020 at 3:55 am
… [Trackback]
[…] Information to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
카지노July 1, 2020 at 2:31 pm
… [Trackback]
[…] Info to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
concrete floor coatingJuly 12, 2020 at 12:09 pm
… [Trackback]
[…] Find More Info here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
teacup english bulldog for sale near meAugust 1, 2020 at 12:39 pm
… [Trackback]
[…] Read More here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
keto diet pills reviewAugust 1, 2020 at 2:38 pm
… [Trackback]
[…] Info to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
plumberAugust 20, 2020 at 5:45 pm
… [Trackback]
[…] Information on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
먹튀사이트August 21, 2020 at 2:39 pm
… [Trackback]
[…] Here you will find 59527 more Info to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
watchAugust 29, 2020 at 7:46 am
… [Trackback]
[…] Find More Info here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
English To Russian TranslationAugust 31, 2020 at 7:53 am
… [Trackback]
[…] Read More Information here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
Best Dumps Shop 2020September 28, 2020 at 2:35 am
… [Trackback]
[…] Find More Information here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
Is Bitcoin Loophole Legit? Read our 2020 Review now!September 30, 2020 at 2:39 am
… [Trackback]
[…] Read More Information here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
confiabilidad netSeptember 30, 2020 at 4:16 pm
… [Trackback]
[…] Read More Info here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
bitcoin eraOctober 1, 2020 at 7:23 pm
… [Trackback]
[…] Information to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
Bitcoin Era Review 2020October 2, 2020 at 12:33 am
… [Trackback]
[…] Find More on on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
https://bitcoinevolutiononline.comOctober 3, 2020 at 12:01 pm
… [Trackback]
[…] Read More to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
https://app-bitcoinloophole.comOctober 4, 2020 at 11:34 am
… [Trackback]
[…] Find More on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
Instagram MarketingOctober 11, 2020 at 1:06 am
… [Trackback]
[…] Information to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
regression testing meaningDecember 1, 2020 at 5:31 pm
… [Trackback]
[…] Find More Information here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
replica breitling watches wholesaleDecember 9, 2020 at 3:26 am
… [Trackback]
[…] Read More here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
short wig stylesDecember 9, 2020 at 5:16 am
… [Trackback]
[…] Here you can find 10682 additional Information on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
fake rolexDecember 18, 2020 at 12:14 am
… [Trackback]
[…] Find More on on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
wholesale rockstar energy drinkDecember 22, 2020 at 12:55 pm
… [Trackback]
[…] There you can find 78860 additional Information on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
how to make a wig look realisticDecember 30, 2020 at 6:32 am
… [Trackback]
[…] Find More on to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
Mint Juul PodsApril 12, 2021 at 6:56 pm
… [Trackback]
[…] Here you will find 65048 additional Info on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
CBD oilApril 24, 2021 at 1:58 am
… [Trackback]
[…] Find More on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
replica Bulgari ImitationsApril 28, 2021 at 2:29 pm
… [Trackback]
[…] Read More on to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
Buycannabinoidssales.com is one of the largest suppliers of high quality Research Chemicals in UK.May 26, 2021 at 11:01 pm
… [Trackback]
[…] Read More here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
DevOps integrationJuly 3, 2021 at 9:08 am
… [Trackback]
[…] Read More Info here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
best cvv websiteJuly 16, 2021 at 4:40 am
… [Trackback]
[…] Find More here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
auditor for instagramJuly 26, 2021 at 10:07 am
… [Trackback]
[…] Read More Info here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
buy dumps site 2022September 4, 2021 at 4:10 pm
… [Trackback]
[…] Here you will find 95212 additional Info on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
buy golden teacher mushroomsSeptember 30, 2021 at 4:47 pm
… [Trackback]
[…] Information on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
TexasguntraderOctober 1, 2021 at 8:07 am
… [Trackback]
[…] Read More on to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]
guns onlineAugust 5, 2022 at 1:32 pm
… [Trackback]
[…] Information to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/hersubeno-arief-bunuh-diri-jurnalisme-harian-kompas/ […]