Kremlin memperingatkan sanksi yang menargetkan industri minyak Rusia akan menjadi bumerang, menyebabkan ketidakstabilan di pasar energi

Kremlin memperingatkan sanksi yang menargetkan industri minyak Rusia akan menjadi bumerang, menyebabkan ketidakstabilan di pasar energi

Juru bicara Dmitry Peskov mengatakan Rusia akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mengurangi konsekuensi sanksi

MOSKOW
– Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov memperingatkan pada hari Jumat bahwa sanksi yang menargetkan industri minyak Rusia pasti akan menjadi bumerang bagi para pemrakarsanya, yang menyebabkan ketidakstabilan di pasar energi global.

Menanggapi laporan media tentang tindakan potensial dari negara-negara Kelompok Tujuh, Peskov mengatakan Rusia mengetahui diskusi ini.

“Keputusan seperti itu akan menimbulkan risiko bagi stabilitas energi internasional dan pada akhirnya akan merugikan negara-negara yang memberlakukannya,” tegasnya.

Peskov mengatakan sanksi tersebut akan memicu tindakan balasan dari Moskow. “Kami akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mengurangi konsekuensi dan melindungi kepentingan ekonomi kami,” katanya.

Laporan menunjukkan bahwa tindakan yang diusulkan termasuk mengurangi batasan harga minyak dari $60 menjadi $40 per barel, serta memberlakukan larangan penuh atas transportasi dan asuransi minyak Rusia.

Menanggapi pernyataan Presiden Vladimir Putin tentang rudal Oreshnik yang canggih, Peskov menjelaskan bahwa pernyataan Putin tentang “duel” dengan pertahanan udara Barat merupakan respons terhadap pertanyaan khusus tentang kelemahan rudal tersebut.

“Presiden merinci cara kerja rudal tersebut, menekankan ketahanannya terhadap sistem pertahanan udara yang ada,” kata juru bicara tersebut.

Putin pada hari Jumat mengundang para ahli Barat untuk menguji rudal tersebut dengan memilih target di Kyiv, memusatkan pertahanan udara, dan berupaya mencegat serangan tersebut.

Peskov juga menegaskan kembali bahwa Rusia akan menanggapi dengan tegas setiap serangan di wilayahnya melalui senjata jarak jauh yang dipasok Barat.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K