Oleh: Muhammad Chirzin
Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin, M.Ag., Guru Besar Tafsir Al-Quran UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dosen S3 pada Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), dan Universitas Darussalam Gontor (UNIDA).
Kamus Pintar Al-Quran: 1000 Kata Kunci Tema dan Pesan Al-Quran diterbitkan oleh Gramedia pertama kali pada tahun 2011, dan dicetak ulang pada 2020. Semula buku ini berjudul Glosari Al-Quran dengan penerbit Lazuardi, Yogyakarta, 2003, terdiri atas 763 hlm.
Buku ini dirilis pada 29 Maret 2020, terdiri atas 724 halaman, dengan deskripsi sebagai berikut. Al-Qur’an adalah kitab akhir zaman, pegangan hidup kita. Dengan membaca, memahami, dan menerapkan isinya, banyak kebaikan yang bisa kita raih. Dengan tujuan itulah Kamus Pintar Al-Qur’an ini dihadirkan.
Menyajikan terjemahan ayat-ayat Al-Qur’an secara tematik, kamus ini menghadirkan lebih dari 1000 kata kunci dalam bentuk daftar kata dasar yang disusun secara alfabetis agar Anda dapat dengan cepat dan tepat mencari serta menemukan pesan-pesan Al-Qur’an sesuai dengan tema atau masalah yang ingin Anda ketahui.
Keunggulan kamus ini:
Ayat-ayat Al-Qur’an diperkenalkan melalui salah satu kata yang menonjolkan pesan utamanya.
Karena kandungan Al-Qur’an sangat luas, buku ini juga memperkenalkan ayat-ayat melalui kosakata yang bukan termasuk kata kunci.
Cakupan kata kunci sangat beragam, antara lain Abu Lahab, Baitullah, cinta, durhaka, emas, fakir, gempa, halal, iddah, Jibril, Kakbah, Luth, malaikat, nikah, orang, perkara, qishash, rezeki, sakaratul maut, takabur, utang, waris, Yahudi, dan zikir.
Anda bisa melakukan kajian silang melalui kata-kata yang termuat dalam ayat-ayat lain.
Terjemahan ayat-ayat Al-Qur’an dalam kamus ini bersumber pada Al-Qur’an dan Terjemahnya susunan Tim Departemen Agama RI yang diterbitkan oleh Pemerintah Arab Saudi (Madinah Al-Munawwarah: 1413 H).
Sebagai Dosen Tafasir Al-Quran pada UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sejak 1990, penulis berusaha menyumbangkan karya seputar Al-Quran yang dapat memudahkan siapa saja mengetahui pesan-pesan Al-Quran. Setelah Menyusun buku Al-Quran dan Ulumul Quran (Yogyakarta: Dana Bahakti Prima Yasa, 1997), penulis mencari alternatif format buku cepat menemukan pesan Al-Quran mengenai tema pokok yang terdapat di dalamnya.
Buku terdahulu yang sangat membantu untuk menemukan ayat Al-Quran dengan cepat ialah indeks Al-Quran. Dalam edisi Bahasa Arab sekurang-kurangnya terdapat dua buku yang sangat popular, yakni kitab Fathur Rahman li Thalib Ayatil Quran, dan Al-Mu’jam al-Mufahras li Alfazh al-Quran karya Muhammad Fuad Abdul Baqi.
Dalam versi bahasa Indonesia ketika itu telah terdapat tiga buku indeks Al-Quran, yakni Indeks Al-Quran karya Sukmadjaya Asyarie dan Rosy Yusuf, Konkordansi Al-Quran karya Ali Audah, dan Indeks Al-Quran karya Azharuddin Sahil.
Indeks Al-Quran karya Sukmadjaya Asyarie dan Rosy Yusuf (Bandung: Pustaka, cetakan ke V 2003) terdiri atas 249 halaman, disertai narasi sebagai berikut. Pemahaman terhadap al-Qur’an adalah pemahaman yang organik, dalam arti pemahaman itu akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan manusia itu sendiri.
Pemahaman yang demikian tidaklah sama sekali menodai kesucian al-Qur’an bahkan justru cara itu memberikan suatu dinamika yang diharapkan, karena kaum muslim telah menempatkan kesadarannya pada tingkat kesadaran yang terbina oleh ajaran al-Qur’an sendiri, wa tawashaw bil haq, wa tawashaw bish-shabr, yaitu tingkat yang paling mungkin untuk memperoleh hidayah Allah.
Karya Ali Audah, Konkordansi Qur`an: Panduan Kata dalam Mencari Ayat Al-Quran (Bogor: Litera Antar Nusa, 1991), terdiri atas 861 halaman. Buku ini menggunakan lema kata dasar Bahasa Arab beserta bentukan-bentukannya, sehingga kurang praktis bagi mereka yang kurang mengetahui Bahasa Arab.
Karya Azharuddin Sahil, Indeks Al-Quran: Panduan Mudah Mencari Ayat dan Kata dalam Al-Quran (Bandung: Mizan) dicetak ulang beberapa kali, dengan narasi informasi sebagai berikut. Indeks Al-Quran adalah peranti navigasi bagi pencinta Al-Quran untuk menelusuri keluasan dan keragaman tema-tema dalam Al-Quran.
Indeks ini disusun dan dikemas menyerupai Al-Mu’jam Al-Mufahras, sebuah indeks Al-Quran terlengkap yang paling banyak dipakai oleh umat Islam di seluruh dunia. Dengan menampilkan terjemahan Al-Quran lengkap dengan nomor surah dan ayat, pembaca yang tidak mengerti bahasa Arab pun dapat dengan mudah mencari ayat-ayat dan kata-kata dalam Al-Quran yang dikehendaki.
Disusun untuk menutup kekurangan-kekurangan yang terdapat pada indeks sejenis yang telah ada, indeks ini sangat dibutuhkan oleh para pemikir, cendekiawan, ulama, penulis, pengajar, mubalig, pelajar dan mahasiswa—pendeknya, siapa saja yang menjadikan Al-Quran sebagai referensi kehidupan.
“Membantu Anda dengan mudah dan cepat untuk menemukan keterangan bagaimana pandangan Al-Quran tentang sesuatu masalah.” —K.H. Miftah Faridl;
“Memberikan sumbangan berharga kepada siapa saja yang berminat berunding dengan Kitab Suci melalui cara yang mudah.” —Ahmad Syafi’i Ma’arif
Berbeda dari buku-buku indeks Al-Quran yang lain, pada buku penulis setiap ayat Al-Quran dimunculkan hanya satu kali saja melalui salah satu kata kuncinya. Adapun langkah-langkah proses penyusunannya adalah sebagai berikut.
Pertama, memilih Al-Quran dan Terjemahnya yang akan digunakan sebagai bahan utama. Melalui beberapa pertimbangan penulis memutuskan untuk menggunakan Al-Quran dan Terjemahnya versi Kementerian Agama RI.
Kedua, memfotokopi secara lengkap Al-Quran dan Terjemahnya Kementerian Agama RI.
Ketiga, memilih dengan menandai satu kata pada setiap ayat Al-Quran sebagai bahan lema.
Keempat, memotong-motong semua terjemah ayat satu per satu.
Kelima, mengklasifikasi setiap potongan ayat berdasarkan kata dasar yang telah ditandai.
Keenam, mengurutkan setiap potongan ayat secara alfabetis.
Ketujuh, menempel potongan-potongan ayat satu per satu pada lembar kertas hvs berdasarkan urutan alfabetiknya.
Kedelapan, menulis seluruh ayat sesuai dengan klasifikasinya dari huruf A sampai dengan Z.
Kesembilan, melengkapi data dengan daftar isi beserta daftar surat dalam Al-Quran berdasar urutan mushaf dan berdasar urutan nama surat secara alfabetis.
Kesepuluh, memohon kata pengantar kepada Prof. Dr. Kuntowijoyo. Atas perkenan beliau dan seizin Penerbit Mizan, penulis mengangkat topik “Paradigma Al-Quran untuk Perumusan Teori” dari dalam bukunya Paradigma Islam, Interpretasi untuk Aksi (Bandung: Mizan, 1998) untuk keperluan tersebut.
Kesebelas, menulis prakata, motto, dan persembahan.
“Untuk mereka yang mencintai Al-Quran.”
“Misteri ini tidak diketahui siapa pun, kecuali orang yang beriman: Dia kelihatan sebagai seorang pembaca, tapi dialah Quran itu sendiri.” (Sir Mohammad Iqbal)
Rengkuhlah Al-Quran, niscaya Pemilik Al-Quran merengkuhmu. (Izzatul Layli Oktiva Rahayu – Muhammad Chirzin)
Buku ini disusun untuk memudahkan pembaca mengetahui kandungan Al-Quran. Ia menyajikan pesan-pesan Al-Quran melalui terjemah ayat-ayatnya secara tematik meliputi lebih dari seribu kata kunci dalam Kitab Suci tersebut. Kata-kata kunci yang dimaksud disajikan dalam daftar kata dasar berurutan secara alfabetis sedemikian rupa, sehingga pembaca dapat mengetahui dan menemukan secara cepat pesan Al-Quran mengenai tema-tema atau masalah-masalah tertentu.
Sesuai dengan tujuan penyusunan buku ini, penulis memperkenalkan seluruh ayat Al-Quran melalui salah satu kata saja yang termuat dalam masing-masing ayat, dengan sedapat mungkin menonjolkan pesan utamanya. Dengan demikian, buku ini dapat disebut terjemah Al-Quran tematik-alfabetik.
Penulis menyadari keluasan kandungan Al-Quran yang tecermin dalam setiap kosakatanya. Oleh sebab itu, penulis juga memperkenalkan kandungan Al-Quran melalui kosakata yang boleh jadi bukan termasuk kata kunci.
Dimaklumi bahwa suatu ayat Al-Quran mungkin mengandung lebih dari satu pokok masalah. Di samping itu, suatu ayat terkadang tidak dapat dimengerti maksudnya secara baik kecuali dengan mengacu pada ayat sebelum dan/atau sesudahnya. Untuk itu seyogianya pembaca melihat ayat sebelum dan/atau sesudahnya.
Pembaca yang bermaksud menemukan ayat-ayat Al-Quran tertentu dan mengkaji tema-tema Al-Quran lebih mendalam dapat melakukan kajian silang melalui kata-kata yang dimaksud dalam ayat-ayat yang lain.
Selamat membaca!
EDITOR: REYNA
Related Posts
Skandal Tirak: Dinasti Narkoba di Balik Kursi Perangkat Desa Ngawi
Studi iklim menunjukkan dunia yang terlalu panas akan menambah 57 hari superpanas dalam setahun
Pendulum Atau Bandul Oligarki Mulai Bergoyang
Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas
“Perang” terhadap mafia dan penunjukan strategis: Analisis Selamat Ginting
20 Oktober: Hari yang Mengubah Lintasan Sejarah Indonesia dan Dunia
Vatikan: Percepatan perlombaan persenjataan global membahayakan perdamaian
Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan
Hashim Ungkap Prabowo Mau Disogok Orang US$ 1 Miliar (16,5 Triliun), Siapa Pelakunya??
Pembatasan ekspor Mineral Tanah Jarang Picu Ketegangan Baru China-AS
No Responses