Klaim LCS (Laut Cina Selatan): Perairan selat Malaka sebagai perairan milik China bisa memicu perang Asia Pasific

Klaim LCS (Laut Cina Selatan): Perairan selat Malaka sebagai perairan milik China bisa memicu perang Asia Pasific
Laut China Selatan

Oleh: Kanjeng Senopati (KS)

Indonesia bakal menjadi poros perebutan dua kekuasaan Imperialis antara Sosialis Komunis China dan Kapitalis Amerika.

“Siapa yang menguasai ombak, ia akan menguasai DUNIA..”

Begitu kata seorang ahli strategi angkatan laut abad ke-19, Alfred Thayer Mahan.

Dan itulah kira-kira yang terjadi saat ini dan yang diinginkan China RRC juga diharapkan di negara-negara besar berlomba-lomba untuk meningkatkan kapasitas angkatan laut mereka untuk menguasai perairan dunia.

Harusnya pemerintah Indonesia paham teori ini, “Siapa yang menguasai Laut atau Ombak, ia akan menguasai DUNIA..”

Karena para leluhur kita dari Kerajaan Kesultanan Nusantara adalah bangsa yang disegani juga terkenal sebagai bangsa pelaut ulung penguasa lautan.

Maka menguasai lautan merupakan aset strategis politik, ekonomi dan militer. Terdapat anggapan bahwa persaingan kekuatan maritim ini dapat menentukan siapa negara adidaya abad 21

China dengan serakah selain menggunakan dasar ‘nine dash line’ China juga mengklaim perairan Natuna sebagai wilayah penangkapan ikan tradisional nelayan China. Ini mengacu pada batas wilayah China sejak zaman Dinasti Ming.

Jadi dasar China mengklaim Natuna, apa itu ‘Nine Dash Line’?

Saya membaca dari Wikipedia. ‘Nine dash line’ merupakan garis yang dibuat sepihak oleh China tanpa melalui konvensi hukum laut di bawah PBB atau United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS).

Meski Beijing juga merupakan anggota UNCLOS, tapi negara Komunis ini dengan tamaknya tidak mengakui ZEE di Laut China Selatan.

Dalam peta Laut China Selatan yang diterbitkan China mengacu pada nine dash line, wilayah perairan China membentang luas ke Natuna, yang jaraknya puluhan ribu kilometer jauhnya dari daratan utama Tiongkok.

Panjangnya nine dash line China atas klaim hampir seluruh Laut China Selatan, membuat negara Komunis ini bersengketa dan selalu tegang-tegangan dengan wilayah ZEE negara-negara tetangga Indonesia.

Seperti negara Malaysia, Brunei dan Philipina negara-negara ini selalu menentang keras klaim arogamsi negeri Kominis ini.

Bagaimana dengan Indonesia? Yuk, mari kita lihat bagaimana Indonesia sikapnya terhadap arogansi China Komunis yang serakah ini?

Sekarang saya tanya siapa yang menguasai bidang Kemaritiman Indonesia? Sejak masa penguasa Jokowi menunjuk Luhut Binsar Panjaitan (LBP) sebagai menteri bidang kemaritiman, bukan?

Kenapa LBP belum diganti dan masih sebagai menteri kemaritiman selama 10 tahun. Padahal saat ini bidang kemaritiman merupakan bidang Strategis didalam menguasai politik dan ekonomi global, karena itulah LBP sudah dipesan oleh China sebagai kacung dan kaki tangannya asing China.

Dialah sebanarnya ‘penguasa’ segala urusan negara yang mengatur seluruh urusan politik dan ekonomi pemerintah saat ini dan yang merajut hubungan perselingkuhan dengan negara China.

LBP merupakan Komandan TRG (The Red General) ‘Jenderal Merah’ merangkap sebagai “Petugas Diplomatik China”. Siapa saja jenderal merah tersebut petingginya dalah LBP, HP, MDK.

INDONESIA bakal menjadi poros perebutan dua kekuasaan Imperialis antara Sosialis Komunis China dan Kapitalis Amerika.

Hasil dari penelusuran saya KS via Google Earth RILIS sudah membuktikan Gambar Proyek Pembangunan Pangkalan Militer China Dilaut Natuna sudah terbukt. Ini tidak Jauh dari pulau Batam-Riau dan tidak jauh dari Pontianak.

Saya bisa prediksi dan kita harus akui bahwa pertaruhan dan pertarungan terakhir antara China dengan Amerika bersama Eropa adalah di Asia Pasifik yaitu di INDONESIA.

Karena perang berikutnya perang dunia ke 3 itu adalah Perang Asia Pasifik yang diciptakan oleh EG Elite Global dengan isu ekonomi karena diawali China yang berambisi ingin kuasai Dunia dia harus memenangkan ‘Perang Asia Pasifik’ syaratnya China harus dapat menguasai Indonesia.

China RRC sudah membuat roadmap Indonesia bakal bagian dari wilayah China Raya dalam jangka waktu 10 tahun. Walaupun tidak kuasai seluruh Nusantara tapi beberapa titik-titik wilayah strategis di Indonesia sudah berhasil dikuasai dan dimiliki oleh China seperti wilayah LCS (Laut Cina Selatan), IKN (Kalimantan), Tanjung Jabo (Sumatra), Banten (PIK2), Morowali Utara (Sulawesi) dll..

Makanya China sudah menyiapkan pembangunan pangkalan militernya dengan kamuflasenya adalah proyek jalur sutra perdagangan “OBOR” (One Belt One Road) yang akan dilalui di beberapa wilayah perairan Indonesia. Ada TIGA TITIK yang bakal menjadi pangkalan militer China.

Diantaranya, Pertama, Di pantai utara yaitu di perairan Natuna atau LCS (Laut Cina Selatan).

Kedua, Di pantai timur yaitu di teluk Tanjung Jabung Jambi (Sumatra Barat).

Ke Tiga, Di Indonesia timur yaitu di berada pada ketiak Sulawesi berhadapan dengan Teluk Tolo, Laut Banda dan Maluku berhadapan langsung dengan Kendari kabupaten Morowali Sulawesi Tengah.

Yang pertama China akan mati-matian ingin merebut dan mengklaim LCS perairan natuna. Yang nantinya bakal dijadikan sebagai pangkalan militer China.

Bila perairan Natuna sudah direbut maka akan mudah baginya untuk menguasai perairan negeri Indonesia dan lainnya.

Semua permasalahan luar negeri dengan pengklaiman asing terhadap wilayah nusantara merupakan hasil dari penguasa rezim oligarki inlander of Cina yang selalu menguasai semua kebiksanaan dan berhasil mengontrol meremote presiden. Karena presiden hanya dijadikan sebagai boneka dan lips (pemanis) saja.

Semua ini terjadi setelah pemerintah rezim menjalin perselingkuhan hubungan terlarang hubungan gelap dan mesra antara Indonesia dan China Komunis yang dianggap seakan fine-fine saja dengan membuka kembali “Poros Jakarta Beijing”.

Sepertinya berita tentang kasus LCS Laut Cina Selatan pengklaiman China terhadap Natuna akhir-akhir ini lewat begitu saja tidak terdengar lagi tertutupi dengan kasus Cofid19 pada tahun 2022.

Mau tau hasil ceritanya? Komunis China sekarang sudah BERHASIL dalam mengklaim LCS perairan Natuna milik Indonesia diklaim sebagai milik CINA.

Ini adalah musibah, tragedi Indonesia dan penjajahan gaya baru dinegeri kita. Siapa sih aktor orang dalam yang membantu China dalam penghianatan terhadap bangsanya sendiri ini?

Penulis pesan kalau negeri ini sudah kuat dan merdeka dan kembali stabil berdaulat tolong orang-orang para PENGKHINAT itu dihukum seberat-beratnya. Sebab saya anggap negeri saat ini belum berdaulat selama para penghianat itu masih bebas berkeliaran termasuk mantan presiden yang hanya mewariskan utang dan keterpurukan bangsa dan rakyat ini.

Kenapa China begitu mudah dan beraninya meng-klaim Natuna begitu mudahnya saat ini kenapa tidak dari dulu China melakukan itu?

Karena China dan kaki tangannya belum mempunyai kekuatan tidak akan berani di masa pemerintahan SBY apalagi dimasa presiden Soeharto.

Hubungan diplomatik antara RI dan China semenjak keterlibatan komunis China terhadap pemberontakan PKI pada tahun 1965 yang membuat RI dan China dingin. Tidak ada sejarahnya H Muhammad Soeharto sebagai presiden saat itu bermesraan dengan negara Komunis China.

Sebab dimasa itu para kaki tangan para konglo cina yang Kapitalis dan para taipan 9 cacing dibuat mati dan mandul tidak bisa hidup bebas didalam tatanan struktur politik pemerintahan Soeharto.

Kebalikannya dari sekarang para kaki tangan para taipan ini justeru sudah menjadi pemain mengendalikan politik negeri ini. Kalau begitu saya bisa katakan Indonesia saat ini dalam kondisi Emergency State !

Saya tidak menuduh Jokowi karena Jokowi sebenarnya hanya jadi presiden BONEKA sapi perahan para permainan politik elite global yaitu kelompok kiri “Koalisi Merah” yang dibelakangnya disuport oleh 9 cacing, CSIS dan para taipan china (komunis).

Jadi menurut saya jika kita PERANG melawan China untuk saat ini sangat belum siap! Bukan karena belum siapnya kalahnya alutsista (angkatan perang kita) atau jumlah pasukan kita tapi karena masih adanya kaki tangan China yang berkuasa didalam istana.

Selama negeri ini masih dikuasai oleh para penguasa oligarki Koalis Merah baik binaannya Komunis Cina atau Kapitalis Amerika maka Indonesia selamanya tidak akan pernah MERDEKA !

Satu-satunya jalan keluar dari penjajahan gaya baru dan dikuasainya wilayah nusantara oleh asing hanya dengan..

Pertama, Cleansing traitors “pembersihan orang-orang penghianat” didalam Government State dengan didukung rakyat penuh.

Kedua, Kita bisa benturkan (adu domba) antara Cina dan Amerika antara pihak Komunis dan Kapitalis agar mereka saling berperang maka kita akan ambil momen strategis kondisi emas untuk melakukan PERUBAHAN dan PERBAIKAN bagi bangsa ini.

Ketiga, Kita tunggu saja PERANG GLOBAL yaitu Perang Asia Pasifik yang diprediksi akan bisa terjadi di wilayah Indonesia yaitu titik peperangannya di LCS LAUT CINA SELATAN.

Disinilah peranan bapak PRABOWO kita harapkan sebagai presiden dalam menuntaskan konflik LCS dituntut memiliki renstra dan roadmap dalam geopolitik geostrategi kedepan yang jelas, tegas dan berintegritas.

Selamat Berjuang..
Salam Nusantara Bangkit.!

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K