Kanselir Scholz mengatakan bahwa pengeluaran 5% dari PDB untuk pertahanan akan mengharuskan Jerman mengalokasikan lebih dari €200 miliar ($204 miliar) setiap tahunnya untuk pengeluaran militer
BERLIN – Kanselir Jerman Olaf Scholz pada hari Senin menyuarakan keraguannya tentang seruan Presiden terpilih AS Donald Trump agar sekutu NATO membelanjakan 5% dari produk domestik bruto (PDB) mereka untuk pertahanan.
Berbicara di sebuah acara kampanye di Bielefeld, Scholz mengindikasikan bahwa tujuan tersebut tidak akan realistis, karena akan menghabiskan hampir 40% dari anggaran tahunan pemerintah Jerman.
“Lima persen dari PDB kita akan menjadi lebih dari €200 miliar ($204 miliar) per tahun, anggaran federal kita saat ini kurang dari 500 miliar,” kata Scholz. “Ini hanya dapat dicapai melalui kenaikan pajak besar-besaran atau pemotongan besar-besaran pada banyak hal yang penting bagi kita.”
Pemerintah Jerman secara signifikan meningkatkan anggaran pertahanannya menyusul pecahnya perang Rusia-Ukraina pada tahun 2022. Tahun lalu, Berlin mencapai target NATO saat ini sebesar 2% dengan mengalokasikan lebih dari €90 miliar untuk pengadaan pertahanan dan militer.
Presiden terpilih AS Donald Trump, yang berulang kali mengkritik sekutu Eropa karena tidak menanggung beban pengeluaran pertahanan, mengatakan minggu lalu bahwa target NATO harus ditingkatkan secara signifikan.
“Mereka semua mampu membelinya, tetapi seharusnya lima persen, bukan dua persen,” katanya kepada wartawan di klubnya Mar-a-Lago di Florida.
EDITOR: REYNA
Related Posts
Berjihad Melawan Korupsi, Menyelamatkan Hak Anak Indonesia Menuju Indonesia Emas
Habib Umar Alhamid: Prabowo Pantas Ajak TNI dan Rakyat untuk Bersih-bersih Indonesia
HIPKA Tegas Tolak Politisasi Hukum Demi Stabilitas Pembangunan Ekonomi Kalbar
Skandal Tirak, Ketua BPD Nilai Rizky Putra “Mbah Lurah” Belum Layak Sebagai Calon Karena Belum Bebas Murni
Api di Ujung Agustus (Seri 33) – Pengkhianat Didalam Istana
Reformasi Polisi dan Kebangkitan Pemuda: Seruan Keras Dr. Anton Permana di Hari Sumpah Pemuda
Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global
PT Soechi Lines Tbk, PT Multi Ocean Shipyard dan PT Sukses Inkor Maritim Bantah Terkait Pemesanan Tanker Pertamina
ISPA Jadi Alarm Nasional: Yahya Zaini Peringatkan Ancaman Krisis Kesehatan Urban
Kerusakan besar ekosistem Gaza, runtuhnya sistem air, pangan, dan pertanian akibat serangan Israel
No Responses