Kanada mengecam rencana Israel untuk memperluas operasi militer di Gaza

“Eskalasi tidak akan mengakhiri kengerian kemanusiaan di Gaza atau penderitaan yang semakin dalam bagi para sandera Israel dan warga sipil Palestina,” kata Mark Carney

WASHINGTON — Perdana Menteri Mark Carney mengatakan pada hari Jumat bahwa Kanada mengecam keputusan Israel untuk meningkatkan konflik di Jalur Gaza.

“Eskalasi ini tidak akan mengakhiri kengerian kemanusiaan di Gaza atau penderitaan yang semakin dalam bagi para sandera Israel dan warga sipil Palestina. Eskalasi ini juga tidak akan memajukan perdamaian dan keamanan jangka panjang bagi rakyat Israel,” kata Carney dalam sebuah pernyataan.

Pernyataannya muncul setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Jumat bahwa militernya akan menduduki Kota Gaza.

Menyerukan gencatan senjata segera, Carney mendesak Hamas untuk “segera” membebaskan semua sandera yang disandera dalam serangan 7 Oktober 2023.

“Hamas harus melucuti senjatanya; dan kita harus melihat lonjakan bantuan kemanusiaan yang besar dan berkelanjutan, pada skala yang diperlukan,” tambahnya.

Kanada terus bekerja sama dengan mitra internasionalnya dalam upaya menuju solusi dua negara antara Palestina dan Israel, ujarnya.

“Kami tegaskan kembali bahwa Hamas tidak boleh memainkan peran apa pun dalam pemerintahan negara Palestina yang didemiliterisasi di masa mendatang. Kanada akan terus mendukung komitmen Otoritas Palestina untuk melakukan reformasi dan pemerintahan yang kuat dan demokratis,” tambahnya.

Kanada mendesak semua pihak untuk bernegosiasi dengan “itikad baik menuju perdamaian yang adil, bermakna, dan abadi” yang menghormati martabat, keamanan, dan aspirasi seluruh warga Palestina dan Israel, kata Carney.

Israel telah menghadapi kemarahan yang semakin besar atas genosida yang dilakukannya di Gaza, di mana mereka telah menewaskan lebih dari 61.000 korban sejak Oktober 2023. Kampanye militer tersebut telah menghancurkan wilayah kantong tersebut dan menyebabkan kematian akibat kelaparan.

SUMBER: ANADOLU
EDITOR: REYNA

Related Posts