Agar Bisa Mudik, SK Sehat Palsu Dijual 100-300 Ribu Di Gilimanuk

Agar Bisa Mudik, SK Sehat Palsu Dijual 100-300 Ribu Di Gilimanuk
Angkutan kapal di pelabuhan Gilimanuk Bali

ZONASATUNEWS.COM, DENPASAR – Salah satu pemudik dari Denpasar yang menyeberang ke Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk, mengungkap adanya praktek penjualan surat keterangan sehat palsu di Gilimanuk.

Cukup dengan membeli surat palsu seharga Rp 100- Rp 300 ribu, pemudik bisa menyeberang menggunakan surat palsu tersebut.

“Saya belinya di Gilimanuk. Awalnya saya gak mau beli, tapi karena kepepet pulang, terpaksa saya beli Rp 100 ribu. Kalau ramai dijual Rp 250 – Rp 300 ribu per surat,” kata Tofik saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (13/5/2020), seperti dikutip Tribunnews Bali.

Dari foto surat keterangan sehat palsu yang ia beberkan, terlihat pada kop surat itu bertuliskan “UPTD Puskesmas II Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Barat”.

Informasi ini, awalnya Tofik bagikan di sebuah grup Facebook melalui akun pribadinya.

Kejadian ini terjadi, Senin (11/5/2020) kemarin.

Ceritanya, Tofik awalnya duduk merenung di Pelabuhan Gilimanuk.

Ia tak diizinkan menyeberang lantaran tidak memiliki surat keterangan sehat.

Tiba-tiba, saat malam hari, ada seorang pria yang diduga ojek di kawasan Pelabuhan Gilimanuk mendekatinya dan menawarkan surat keterangan sehat itu.

Pria itu menanyakan kepada Tofik apakah akan menyeberang dan menawarkan surat-surat tersebut.

“Yang nawarin saya bukan petugas polisi, tapi kaya opang itu. Ojek pangkalan, dari kemarin malamnya saya ditawari Rp 250 ribu, saya bilang gak ada uang, sampai besok paginya saya didekati lagi, saya tawar Rp 50 ribu gak dikasih, dan akhirnya Rp 100 ribu dikasih, akhirnya saya beli,” ungkap Tofik.

Setelah menyatakan bersedia membeli surat tersebut, pria yang menawarkan itu kemudian pergi ke suatu tempat yang tak jauh dari tempat Tofik.

Tak lama kemudian, pria tersebut menyerahkan surat keterangan sehat tersebut ke Tofik.

“Setelah saya dapat suratnya, saya diizinkan menyeberang,” ungkap Tofik.

Tofik tak tahu dimana pria tersebut mendapatkan surat tersebut dalam waktu yang sangat singkat.

Namun ia menduga pria tersebut sudah mempunyai soft copy atau surat mentahnya, kemudian ia perbanyak dengan cara print di Gilimanuk.

“Terpaksa itu saya beli, dan yang beli bukan saya saja, banyak pemudik yang beli. Daripada balik lagi ke Denpasar, ya terpaksa beli di sana,” ungkap Tofik.

Sebelum memutuskan nekat pulang, sebetulnya Tofik sudah sempat berkoordinasi dengan pihak prajuru banjar tempatnya tinggal di Denpasar.

Namun dari prajuru banjar mengaku tidak bisa mengeluarkan surat apapun karena memang pemerintah melarang masyarakat mudik.

“Akhirnya saya nekat langsung ke Gilimanuk, karena kontrakan dan kos-kosan sudah gak ada buat bayar,” ungkapnya.

Saat ingin menyeberang dari Gilimanuk, Tofik cuma menunjukkan surat keterangan sehat tersebut ke petugas.

Setelah itu, ia pun diizinkan masuk dan menyeberang.

Saat ini, Tofik sudah berada di kampung halamannya.

Editor : Setyanegara

 

Last Day Views: 26,55 K
Tags: , ,