Oleh : Agus Mualif Rohadi
Untuk siapakah Baitul Maqdish? Dalam sejarah kenabian, baik yang di informasikan oleh Al – Qur’an maupun Kitab Keluaran, Terdapat dua pola informasi, yaitu :
1. Pada masa Nabi Ibrahim
Yaitu wilayah yang dijanjikan kepada nabi Ibrahim untuk tempat tinggal anak cucunya yang sangat banyak.
Saat itu di Baitul Maqdish, bukanlah tempat yang kosong tanpa penduduk. Merupakan bagian dari wilayah Kana’an kuno, yang terdapat banyak menjadi pemukiman kuno dari bermacam macam suku kana’an dan non kana’an yang cukup besar dan tersebar di banyak tempat yaitu suku filistin.
Nabi Ibrahim dan pengikutnya adalah kaum nomaden, namun cukup kaya dengan jumlah ternak yang besar.
Karena nomaden, nabi Ibrahim sendiri, meskipun mendapat janji dari Allah tentang Batul Maqdish, beliau tidak mempunyai tanah.
Yang dilakukan oleh nabi Ibrahim adalah :
a. Sepulang dari Mesir
Sebelum sampai ke Hebron, masih di gurun Negev, untuk keperluan pemukiman sementara bagi para pengikutnya dan penggembalaan ternak yang banyak, nabi Ibrahim kemudian membuat perjanjian dengan suku Filistin, karena di tempat tersebut telah tinggal lebih dahulu suku filistin.
Perjanjian tersebut menyangkut pemukiman sementara dan tempat gembalaan bagi nabi Ibrahim, Luth dan para pengikutnya, yang disebut Beersheva, yaitu perjanjian sumur sumpah yang jumlahnya ada 7 buah.
Pada masa nabi Ishaq, perjanjian dengan suku filistin diperkuat menjadi tempat permanen.
Wilayah tersebut sekarang menjadi kota besar yaitu Beersheva atau Beersheba.
b. Ketika nabi Ibrahim di Hebron, pada saat istrinya yaitu Sarah meninggal
Nabi Ibrahim membeli tanah pada orang suku Het yaitu tanah di Makhpela. Pada tanah tersebut terdapat gua yaitu gua Makhpela.
Di gua tersebut kemudian Sarah dikuburkan. Gua tersebut juga menjadi tempat kubur bagi nabi Ibrahim, kubur nabi Ishaq dan istrinya (Ribka), nabi Ya’cub dan istrinya (Liya).
Diatas gua tereebut sekarang telah berdiri masjid yaitu Masjid Al – Khalil Ibrahm.
Jadi nabi Ibrahim memdapatkan tanah di baitul Maqdish dengan melalui :
1) Perjanian,
2) Menbeli.
2. Pada masa nabi Musa
Yaitu ketika mendapatkan perintah dari Allah membawa bani Israel keluar dari Mesir untuk pulang ke Baitul Maqdis atau baitu muqaddasati.
Pada masa nabi Ya’cub dan nabi Yusuf, saat terjadi kemarau 7 tahun yang juga menimpa wilayah Hebron, nabi Yusuf meminta nabi Ya’cub dan seluruh saudaranya serta anak cucu nabi Ya’cub, tidak boleh ada yang ditinggal di Hebron, pindah ke Mesir dan diberi tempat di Gosiyen, di delta sungai nil. Saat itu seluruh bani Israel hanya berjumlah 70 orang.
Jadi bani Israel berkembang menjadi besar pertama kali adalah di Mesir.
Pada masa nabi Musa, setelah sekitar 500 tahun di Mesir, bani Israel telah berkembang menjadi lebih dari 1 juta orang. Namun mereka di perbudak oleh Fir’aun.
Nabi Musa dan nabi Harun, akhirnya dapat membawa bani Israel keluar dari Mesir dan kemudian menuju baitul maqhdis. Namun bani Israel menolak perintah dengan alasan di baitul maqhdish telah banyak penduduk yang kuat dengan membuat kota kota berbenteng.
TERKAIT :
- Agus Mualif: Hukuman Kedua Bagi Bani Israel dan Kristen Naik Sepenggalah (Bagian -1)
- Agus Mualif: Hukuman Kedua Bagi Bani Israel dan Kristen Naik Sepenggalah (Bagian-2)
- Agus Mualif: Hukuman Kedua Bagi Bani Israel dan Kristen Naik Sepenggalah (Bagian-3 TAMAT)
Akhirnya bani Israel dihukum Allah dengan berputar putar di wilayah gurun sinai, zin dan paran selama 40 tahun.
Nabi Musa, nabi Harun juga tidak luput dari hukuman tersebut, sehingga meninggal sebelum masuk ke baitul Maqdish. Semua bani Israel generasi nabi Musa dan Harun juga meninggal,
kecuali anak cucu mereka yang tetap hidup dengan jumlah yang besar pula, lebih dari 1 juta orang.
Setelah lewat 40 tahun, mereka dipimpin Yusa’ bin NUn, atau Yosua, mereka dapat masuk baitul Maqhdish. Mereka membuat monumen gilgal ketika masuk wilayah tersebut.
Jumlah mereka sangat banyak, dan mereka mengambil wilayah dengan menaklukkan kota kota. Kota pertama yang ditaklukkan adalah Jericho .
Peperangan dan Penaklukkan terus berlangsung hingga masa nabi Dawud dan nabi Sulaiman. Peperangan dan penaklukkan selama sekitar 200 tahun. Lawan yang paling berat adalah suku Filistin.
Sebelum masi nabi Dawud, bani Israel hidup di baitul maqdish berdasar klaim wilayah kesukuan terdiri dari 12 wilayah suku.
Ketika mereka sering mengalami kekalahan dalam peperangannya, mereka kemudian menunjuk raja untuk menyatukan 12 suku. Berdasar wahyu Allah, nabi Samuwel kemudian menunjuk Saul menjadi raja pertama bani Israel dengan klaim wilayah yang sangat luas. Namun perang dengan suku suku di wilayah tersebut juga semakin sering dan sengit, menang dan kalah silih berganti.
Pada masa nabi Dawud, yang dilanjutkan oleh nabi Sulaiman, klaim tersebut semakin kuat. Nabi Dawud merebut kota Yerusalem tanpa peperangan yang kemudian dijadikan ibu kota Kerajaan Israel.
Pada masa nabi Sulaiman, wilayah kerajaan Israel diperkokoh dengan pembangunan Haekal Sulaiman. Baitullah pertama di Yerusalem.
Haikal Sulaiman sekarang adalah kompleks Masjidil Aqsha atau Al Haram Asy Syarif.
Dengan demikian, pengambilan wilayah baitul Maqhdish pada masa Yusa’ bin Nun hingga nabi Sulaiman adalah dengan cara penaklukan melalui peperangan
Pola yang berbeda dengan masa nabi Ibrahim.
Pada masa setelah nabi Sulaiman, kerajaan Israel terpecah menjadi dua kerajaan, yaitu kerajaan Samaria dan Yudea. Perpecahan yang membuat kerajaan Israel menjadi lemah.
Pada masa setelah nabi Ilyas, Ilyasa’ dan Yunus, bani Israel dihukum oleh Allah karena kemurtadannya dan banyak membunuh nabi nabi mereka. Pada masa nabi Ilyas, raja Samaria membunuh sampai sekitar 450 nabi mereka.
Hukuman tersebut adalah :
a. Kerajaan Samaria di taklukkan oleh raja Sargon dari kerajaan Asyiria, pada tahun sekitar 720 SM. Puluhan ribu nyawa bani Israel melayang. Penduduk yang kuat diboyong ke kota kota Asyiria untuk diperbudak. Kerajaan Samaria dihapus dari peta dan menjadi wilayah taklukan Asyiria.
b. Kerajaan Yudea ditaklukkan oleh raja Nebukadnezar dari Kerajaan Khaldea, pada tahun 587 SM.
Puluhan ribu nyawa bani Israel penduduk Yudea melayang. Kota Yerusalem dohancurkan dan dibakar. Tidak ketinggalan Haekal Sulaiaman seluruhnya diruntuhkan dan dibakar hingga menjadi onggokan batu. Tabut Taurat hilang lenyap.
Penduduk Yudea (Yahud) yang kuat diboyong ke Babilonia dan kota kota Khaldea lainnya untuk diperbudak disana.
Bani Israel Samaria di kota kota Asyiria dan bani Israel Yudea Babilonia ibu kota Khaldea dan kota kota khaldea lainnya, dalam waktu yang sangat panjang akhirnya tersebar ke utara melewati pegunungan kaukasus hingga ke Rusia. Sedang yang tersebar kebarat ada di asia kecil (Turki), makedonia, yunani dan seluruh wilayah eropa hingga ke britania.
TERKAIT :
- Agus Mualif : Beleid Israel Dalam Perang Wilayah Dan Agama (bagian pertama)
- Agus Mualif : Beleid Israel Dalam Perang Wilayah Dan Agama (bagian kedua)
- Agus Mualif : Beleid Israel Dalam Perang Wilayah Dan Agama (bagian ketiga)
Sebagain bani Israel dipulangkan oleh raja Persia yaitu Khoresy, kemudian membangun lagi Yerusalem. Mereka ini kemudian dikenal sebagai kaum yahudi.
Haekal Sulaiman dibangun lagi oleh nabi Hagai sekitar tahun 450 SM hingga dibangun lebih besar dan diperluas menjadi megah sekali ketika pada masa raja Herodes dan raja berikutnya hingga selsesai dibangun sekitar tahun 65 M. Pembangunan Haekal Sulaiman dengan masa lebih dari 500 tahun.
Kerajaan Yahudi bangkit lagi meskipun tetap dalam penjajahan secara bergantian oleh kerajaan Persia, Yunani, Roma dan Bizantium.
Bani Israel juga telah tersebar ke benua Eropa dan Afrika, menjadi Israel diaspora atau yahudi diaspora.
Ketika sudah bangkit lagi, bani Israel kembali membunuh nabinya. Mereka membunuh nabi Yahya, nabi Zakaria dan mencoba membunuh nabi ‘Isyaa.
Akhirnya Allah menghukum bani Israel untuk yang kedua kalinya.
Ketika bani Israel melakukan pemberontakan pada imperium Roma pada tahun 70 M, Yerusalem kembali di hancurkan dan Haekal Sulaiman diruntuhkan lagi. Mereka dikalahkan lagi, namun bibit pemberontakan masih terpelihara.
Ketika Imperiom roma melarang praktik agama yahudi, melarang peribadatan agama yahudi, maka terjadi pemberontakan menyeluruh dari bangsa yahudi di seluruh kota kota kerajaan yahudi pada tahun 132 M – 135 M.
Namun mereka dikalahkan lagi, 580.000 jiwa melayang terbunuh. Suatu jumlah kurban jiwa yang sangat besar.
Mereka semuanya tanpa kecuali diusir di negerinya, dan hanya boleh tinggal di galilea dan akhirnya mereka tersebar hingga di kota kota jazeerah arabia hingga ke kota Khaibar dan Yatsrib.
Ketika Bizantium dikalahkan pasukan muslim di walayah Yahudi dan Syam, khalifah Umar Bin Khattab memulangkan kembali sebagian kaum yahudi dari kota Ghalilea. Kaum yahudi di Khaibar juga mulai kembali ke Yerusalem. Ada tempat khusus bagi mereka di Yerusalem. Kaum yahudi diperbolehkan lagi ibadah di Haekal Sulaiman.
Pada masa khilafah Ummayah hingga Abasiyah, di Haekal Sulaiman dibangun kompleks masjidil Aqsha. Pembangunan meliputi masjid As Shakkrah (Masjid Kubah Batu yang kubahnya terbuat dari emas), masjid Qibli atau Aqsha yang kubahnya terbuat dari perak berwarna abu abu, dan masjid Marwan. Kompleks masjid yang dikenal dengan Haram Asy Syarif.
Ada satu lagi masjid di luar komplek Haram Asy Syarif yaitu masjid Umar.
Kaum yahudi dan penduduk lain hidup tenang berdampingan selama sekitar empat ratus tahun sebagai wilayah khilafah Umayyah kemudian khilafah Abasiyah.
TERKAIT:
- PAULUS MENGANGKAT YESUS SEBAGAI CRESTOS DAN MENDIRIKAN AGAMA KRISTEN
- INKLUSIVISME AGAMA, JALAN APA ?
- PERJANJIAN MADINAH DAN ISU TOLERANSI
Sempat ada perang salib diwilayah tersebut, kaum yahudi dan kaum muslim berjuang bersama sehingga memenangkan perang.
Pada masa khilafah Usmaniah, wilayah tersebut kemudian dikenal dengan wilayah Palestina, dalam kekuasaan imperium Utsmani. Wilayah tersebut menjadi damai selama sekitar 500 tahun.
Setelah Perang Dunia Pertama, khilafah Utsmani kalah perang. Wilayah palestina menjadi wilayah yang dikendalikan Inggris atas mandat dari Liga Bangsa Bangsa.
Melalui perjanjian Rothschild dan deklarasi Balfour tahun 1917, kaum yahudi diaspora di eropa yang menyebut kaum mereka adalah kaum Zionis, yaitu kaum yahudi yang ingin pulang ke Zion, akhirnya dipulangkan oleh Inggris dengan melalui pendudukan.
Setelah perang dunia kedua, sejak tahun 1948, kembali terjadi pemulangan besar besar kaum zionis secara bergelombang dengan didukung dan dipersenjatai oleh Inggris, Perancis dan Amerika.
Kaum Zionis kemudian membunuh, merampas, menduduki wilayah dan properti penduduk palestina.
Kamp kamp palestina, tempat pengungsian penduduk di palestina dibangun di wilayah palestina dan Yordania.
Kaum zionis dalam waktu cepat melampaui jumlah penduduk yahudi palestina dan melampau seluruh jumlah penduduk Palestina.
Akhirnya, Ingris, Perancis dan Amerika membuat peta wilayah.
Wilayah negeri Israel dan wilayah penduduk Palestina.
Untuk wilayah penduduk palestina ada dua tempat di gaza dan di west bank.
Meskipun diberi wilayah, namun sampai sekarang wilayah untuk Palestina tidak dijadikan wilayah merdeka.
Yerusalem dan kompleks Haram Asy Syarif menjadi tempat yang sangat ekplosif dan gampang muncul keributan.
Karena itu perang akan terus berlanjut, entah sampai kapan.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Soeharto, Satu-satunya Jenderal TNI Yang 8 Kali Jadi Panglima

Pro-Kontra Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Antara Rekonsiliasi dan Pengkhianatan Reformasi

Kasusnya Tengah Disidik Kejagung, Sugianto Alias Asun Pelaku Illegal Mining Kaltim Diduga Dibacking Oknum Intelijen

Habib Umar Alhamid: Waspada, Ombak dan Badai Bisa Menerpa Pemuda-Pemudi Indonesia

Novel “Imperium Tiga Samudra” (Seri 2) – Langit di Atas Guam

OKI mendesak Dewan Keamanan untuk mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB

Jokowi, Pratikno dan Prabowo Bisa Terbakar Bersama – sama

Pongah Jadi Menko Tiga Kali

Jihad Konstitusi Kembali ke UUD 18/8/1945

Yahya Zaini Dukung Konsep “School Kitchen” Untuk MBG Yang Aman dan Dekat Anak




No Responses