Agus Mualif: Menjelang Kedatangan Utusan Terakhir (Bagian 1)

Agus Mualif: Menjelang Kedatangan Utusan Terakhir (Bagian 1)
Agus Mualif Rohadi

Dzu Nuwas memutuskan menganut agama Yahudi, dan menyatakan negeri Himyar menjadi kerajaan yahudi. Dzu Nuwas mewajibkan penduduknya menganut agama yahudi, sedang yang tidak bersedia masuk agama yahudi akan dihukum mati.

Dzu Nuwas melakukan pembersihan orang orang yang potensial akan menjadi lawannya di negerinya, yaitu mereka yang beragama Kristen

Pada tahun sekitar 518 – 520, Dzu Nuwas melakukan pembunuhan masal atas penduduk Najran yang beragama Kristen dengan dimaksukkan kedalam lobang panjang seperti parit yang didalamnya telah menyala karena kayu yang dibakar.

Mungkin peristiwa ini yang diinformasikan oleh Qs Al – Buruj. Yang berusaha pergi dari Najran di kejar dan dibunuh, namun masih ada yang dapat meloloskan diri ke negeri Axum.

Dzu Nuwas juga menahan pedagang dari Bizantium dan Axum yang beragama Kristen bahkan menghukum mati.

Pada saat yang bersamaan Kaisar Yustinianus sedang mengirim utusan ke raja Lakhm untuk menegoisasikan perdamaian antara Bizantium dengan Persia. Dari utusan ini pada akhirnya Kaisar Yustinianus mendengar pembantian kaum Kristen di Himyar.

Yustinianus kemudian mengirimkan armada perang lautnya ke negeri Axum untuk membantu pasukan Axum menyerang negeri Himyar. Pasukan gabungan Axum dan Bizantium yang dipimpin oleh Abrahah menyeberangi laut merah dan kemudian menyerang Himyar.

Pasukan Himyar dapat dikalahkan dan Dzu Nuwas bunuh diri bersama kudanya dengan cara mencebur ke laut merah. Himyar kemudian menjadi propinsi Axum dan Abrahah menjadi gubernur berkedudukan di Najran. Penduduk Najran yang beragama Kristen kemudian kembali berdatangan ke Najran.

Pada tahun 527 Yustinianus meninggal dalam usia tua, dan sebelum meninggal sempat menjadikan keponakannya menggantikannya menjadi kaisar dengan menggunakan gelar Yustinianus pula.

Yustinianus muda yang sebelumnya membuat kitab hukum berdasar hukum-hukum Romawi sebelumnnya melanjutkan proyek pembuatan kitab hukum yang tidak mudah. Karena kebijakan pajaknya, sempat memunculkan huru hara besar yang hampir saja
merobohkan kekuasaan, namun kota Konstantinopel terbakar.

Huru hara dapat ditumpas oleh jendralnya. Setelah itu Konstantinopel dibangun lebih indah, Gereja Kebijaksanaan Suci, Hagia Sophia dibangun menjadi bangunan ikonik yang indah.

Selesai dengan Konstantinopel, Yustinianus mengirim pasukan ke Afrika Utara untuk mengambil kembali wilayah tersebut. Pasukannya dapat dengan mudah merebut wilayah tersebut dari bangsa Vandal pada tahun 533.

Pada tahun 535 itu pula, terjadi letusan dahsyat gunung Krakatau yang dampaknya hingga ke China dan Eropa. Letusan yang membuat awan abu dan pasir setinggi puluhan kilometer membuat terhalangnya sinar matahari menyinari bumi dalam waktu beberapa bulan dan membuat terpisahnya pulau Jawa dengan Sumatra, penduduk hampir sempuanya mati, peradaban di pulau Jawa dan Sumatra lenyap.

Banyak negara pertaniannya gagal panen membuat bencana kelaparan melanda seluruh dunia dan menghentikan aktifitas agresif penduduk seluruh bumi.

Pada akhir tahun 535 Yustinianus mengirim pasukannya ke Italia. Namun tidak mudah mengalahkan Ostrogoth. Sedikit demi sedikit pasukan Belisarius menaklukkan daratan Italia. Setelah Roma dapat direbutnya kemudian mulai menuju pusat kerajaan Ostrogoth di Ravenna.

Baru tahun 540 pasukan Bizantium bisa menaklukkan ostrogoth dan Bellisarius mengumumkan dirinya adalah penguasa di Italia. Sebelum Bellisarius melangkah lebih jauh, Yustinianus telah memanggilnya pulang ke Konstantinopel dengan membawa raja Ostrogoth sebagai tawanan, yang kemudian meninggal dalam perjalanan.

Yustinianus menyisakan tentara Bizantium untuk mengendalikan Italia. Namun sisa-sisa Ostrogoth bangkit kembali dan memerangi tentara Bizantium. Menang kalah silih berganti dalam waktu yang panjang.

Di afrika Utara kaum Vandal juga bangkit lagi dan terjadi perang dengan tentara Bizantium dalam waktu yang panjang pula.

Pasukan Bizantium belum sampai ke Konstantiople ketika Raja Persia, Kisra atau Khosru mengirim pasukan untuk merampok Antiokia yang berdekatan dengan perbatasan Persia.

Yustinianus harus membayar upeti ke Persia untuk menghentikan penjarahan terus menerus oleh Persia. Upeti tersebut digunakan Kisra untuk membangun kota Al – Madain atau Ctesipon dan kota di tepi laut Kaspia, kota Pintu Gerbang laut Kaspia, menjadi kota bernuansa Yunani yang mirip dengan Antiokia.

Konflik Persia – Bizantium berhenti sejenak ketika Konstantinopel dilanda wabah pes bubon yang merenggut nyawa ratusan ribu orang, kuburan di kota kota bahkan di gali lagi untuk digunakan mengubur mayat lagi. Wabah tersebut pada akhirnya juga menjalar ke Ctesipon Persia. Pada akhirnya wabah tersebut juga menjalar ke hampir seluruh daratan Eropa.

Baru saja wabah berlalu Kisra kembali menyerang kota Edessa, namun tidak berhasil menaklukkan kota tersebut dan berakhir dengan kesepakatan tidak saling menyerang selama lima tahun.

Pada tahun 551 Yustinianus kembali memberikan perhatian pada Itali. Bizantium dapat menyewa pasukan bayaran yang lumayan besar jumlahnya hingga mencapai jumlah 30.000 orang dari suku Lombard pecahan bangsa Skandinavia yang sedang mencari wilayah pemukiman baru untuk sukunya.

Suku Lombard dijanjikan untuk mendapatkan wilayah Panonia yang letaknya agak jauh di timur laut Ravenna. Bizantium juga menyewa pasukan bayaran dari suku-suku lain yang jumlahnya jauh lebih kecil. Pasukan Bizantium dan pasukan bayarannya pada akhirnya bisa mengakhiri kekuasaan bangsa Ostrogoth yang telah berjalan cukup lama di Italia.

Yustinianus kembali dapat merebut wilayah inti imperium Roma. Setelah itu Yustinianus mengarahkan pasukannya ke wilayah Hispania yang dikuasai bangsa Visigoth.

Pada tahun 554 Bizantium dapat menghancurkan kekuasan bangsa Visigoth dan kemudian menjadikan wilayah Hispania sebagai propinsi Bizantium yang berpusat di kota pelabuhan Cartagena.

Yustinianus meninggal tahun 565 pada usia cukup tua, namun karena tidak mempunyai anak, kedudukan raja jatuh ketangan keponakannya yang juga bernama Yustinianus.

Pada tahun yang sama, sahabat dan panglima perangnya yang terkenal cakap yaitu Belisarius juga meninggal. Meninggalnya dua orang penting ini membuat wilayah sekitar Bizantium bergolak lagi.

Tahun 569, Italia akhirnya jatuh ketangan bangsa Lombard, menyisakan pesisir bagian selatan yang membentang dari Ravena sampai ke Roma yang tetap menjadi bagian kekusaan Bizantium.

Bangsa Visigoth dapat kembali menguasai wilayah Hispania.

Imperium Roma berakhir dan tinggal wilayah Bizantium yang selalu dalam kondisi perang dengan bangsa Persia.

Bersambung

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K