Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Ser-258)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Ser-258)
Penulis, Agus Mualif Rohadi berfoto ditengah-tengah Masjid Kubah Batu dan Masjid Qibli, Yerusalem

Oleh : Agus Mualif Rohadi

IX. Nabi Muhammad

Usai shalat subuh, Abu Sufyan kemudian dibawa Al-Abas menghadap nabi Muhammad, dan pagi itu Abu Sufyan bin Harb mengucapkan bai’at masuk Islam. Al-Abas kemudian berkata kepada Rasulullah: “Wahai Rasulullah, Abu Sufyan bin Harb adalah orang yang suka dengan kebanggaan, oleh sebab itu, berilah suatu kebanggaan kepadanya“. Rasulullah kemudian bersabda: “Ya, barang siapa memasuki rumah Abu Sufyan bin Harb, ia aman. Barang siapa yang menutup pintu rumahnya, ia aman. Dan barang siapa memasuki masjidil haram, ia aman“. Setelah pertemuan pagi itu, Abu Sufyan pamit untuk pulang ke Makkah. Setelah itu nabi Muhammad berkata kepada pamannya: “ Hai Al-Abas, tahanlah Abu Sufyan bin Harb di tempat sempit di depan gunung, supaya pasukan Allah melewatinya dan ia bisa leluasa melihat mereka “. Al-Abas segera bergegas keluar dan mengejar Abu Sufyan bin Harb untuk diajaknya ke tempat yang ditunjukkan Rasulullah.

Ibnu Ishaq berkisah, pagi itu pula, nabi Muhammad memerintahkan mengemasi perkemahan, dan memerintahkan kaum muslim bergerak menuju Makkah. Baru pagi hari itu, kaum muslim mengetahui kepastian tujuan kepergian mereka adalah untuk menaklukkan Makkah. Pasukan muslim kemudian berbaris dengan bendera kesukuannya atau kabilahnya masing-masing, dan mereka berbaris dengan teratur sangat panjang.

Ketika barisan tersebut sampai dijalan sempit di depan gunung di mana di gunung itu ada Abu Sufyan bin Harb dan Al-Abas, maka Abu Sufyan menjadi berdebar debar dan bertanya kepada al-Abas : Hai al-Abas siapa orang-orang ini ? jawab al-Abas : itu kabilah Sulaim. Kemudian Abu Sufyan bertanya lagi, dan dijawab al-Abas, itu kabilah Muzainah. Ketika ada barisan panjang yang memakai baju besi, Abu Sufyan bertanya yang dijawab itu adalah Rasulullah dan barisannya dari kaum anshar dan muhajirin. Dan masih banyak pertanyaan yang dijawab oleh al-Abas bahwa mereka dari suku ini dan suku itu. Ketika barisan itu habis, al-Abas kemudian berkata: “ Sekarang pergilah dengan segera dan secepatnya pada kaummu “.

Abu Sufyan bin Harb segera memacu kudanya agar kedatangannya tidak di dahului oleh Nabi Muhammad dan kaum muslim. Kedatangannya yang dengan memacu kuda yang kedatangannya juga sudah dinanti nanti kaumnya segera mengundang kaumnya berkumpul. Setelah kaumnya banyak berkerumun disekelilingnya, Abu Sufyan segera berkata: “Wahai orang-orang Qurays, inilah Muhammad datang kepada kalian dengan membawa pasukan yang tak tertandingi. Maka barang siapa yang masuk ke rumah Abu Sufyan, dia aka naman“. Perkataan Abu Sufyan segera dipotong Hindun binti Utbah, yang berkata sambil memegang kumis Abu Sufyan: “ Perangilah orang yang gendut, banyak lemak dan dagingnya. Alangkah jeleknya pemimpin kaum ini “.

Abu Sufyan kemudian melanjutkan perkataannya sambil menyingkirkan tangan Hindun: “Celakalah kalian, hati hatilah kalian jangan sampai tertipu oleh wanita ini. Sungguh Muhammad akan datang kepada kalian dengan pasukan yang tak tertandingi. Barang siapa yang masuk ke rumah Abu Sufyan, dia aka naman “. Belum juga selesai perkataannya, sudah dipotong oleh orang-orang qurays : “ Semoga Allah mematikanmu. Apa manfaat rumahmu bagi kami ?”. Abu Sufyan bin Harb kemudian melanjutkan perkataannya : “Barang siapa yang menutup pintu rumahnya, dia aka naman. Dan barang siapa yang masuk Masjidil Haram, dia pun akan aman “.

Pesan nabi Muhammad tersebut telah disampaikan Abu Sufyan kepada kaumnya yang segera bubar, berjalan sambil memberitakan kabar dari Abu Sufyan, kemudian masuk rumah masing-masing dan menutup pintu rumahnya. Pesan nabi Muhammad tersebut dapat dimaknakan:1)Makkah dan kaum qurays telah takluk pada nabi Muhammad dengan tidak membuat perlawanan pada kaum muslim 2) Perjanjian Hudaibiyah sudah tidak berlaku lagi 3) Dan siapa yang datang ke Masjidil Haram akan diterima dengan baik oleh nabi Muhammad, yang kedatangannya pasti akan berbai’at masuk Islam 4) Kaum muslim tidak memerangi penduduk
Makkah.

Baca Juga:

Ibnu Ishaq berkisah, ketika pasukan muslim sampai di Dzu Thuwa, nabi Muhammad membaginya menjadi empat barisan. Nabi Muhammad memberi tugas kepada Zubayr bin Awwam untuk memimpin pasukan berkuda dari sayap kiri, yang berarti melewati Kada’ dan Makkah atas. Kemudian Khalid bin Walid memimpin pasukan di sisi kanan melalui daerah AlLith. Pasukan Khalid bin Walid merupakan gabungan pasukan dari kabilah Aslam, Sulaim, Ghifar, Muzainah, Juhainah dan kabilah arab lainnya antara lain Tamim, Qais, Asad dan liannya.

Sa’ad bin Ubaidah memimpin pasukan memasuki Makkah dari samping kiri dari pasukannya Khalid bin Walid, yang berarti masuk melalui Al-Juyut. Sedang Abu Ubaidah bin Al-Jarrah memimpin pasukan muslim di bagian dalam yang berarti dari Adzaakhar kemudian menyeberangi bukit Qa’iq’an langsung masuk ke jalur jalan menuju Ka’bah, dimana pada posisi tersebut terdapat Rasulullah SAW.

Ibnu Hisyam berkisah bahwa nabi Muhammad memerintahkan Ali bin Abu Thalib agar menggantikan posisi Sa’ad karena atas laporan Umar bin Khattab, Sa’ad berbicara pada pasukannya bahwa mereka saat itu bisa berbuat apa saja karena yang diharamkan, saat perang menjadi dihalalkan. Umar khawatir Sa’ad akan membuat kekacauan pada penduduk Makkah.

wattpad.com penggambaran pembagian pasukan nabi Muhammad akanmemasuki kota Mekkah

Ibnu Ishaq berkisah, penduduk Makkah tidak semuanya masuk rumah dan menutup pintunya. Ada pasukan kecil yang dikumpulkan di al-Khandamah oleh Shafwan bin Umaiyah, Ikrimah bin Abu Jahl, dan Suhail bin Amr. Pasukan kecil ini akhirnya dengan berani menghadang dan menempur pasukan Khalid bin Walid. Namun akhirnya dengan mudah dapat ditaklukkan pasukan Khalid bin Walid sedang, Shafwan dan Ikrimah melarikan diri. Dari kaum musyrikin terbunuh sekitar dua belas orang dan dari kaum muslim terbunuh tiga orang. Salah seorang dari kaum Qurays membuat syair tentang kehebatan pasukan Khalid bin Walid, yaitu Himas bin Qais yang terpaksa lari dari peperangan, padahal sebelumnya sesumbar akan menghabisi banyak orang karena sangat percaya dengan kehebatan pedangnya. Ketika dia lari dan bersembunyi di rumah kemudian di cela oleh istrinya, sehingga kemudian bersya’ir :

Andai kau saksikan perang Al-Khandamah
Kala Shafwan dan Ikrimah melarikan diri
Abu Yazid mematung laksana wanita
Yang ditinggal mati suaminya yang meninggalkan anak yatimnya
Mereka dihadang pedang-pedang kaum muslimin
Yang memutus semua lengan dan tengkorak kepala
Hingga tidak ada yang bisa didengar melainkan suara yang tak dimengerti
Mereka memiliki suara dari tenggorokan dan suara dada di belakang kami
Pasti kau tak akan mengecam walau hanya sepatah kata

Nabi Muhammad berpesan pada kaum muslim agar tidak menyakiti penduduk Makkah yang berada di dalam rumah, kecuali mereka yang dengan sengaja memerangi kaum muslim meskipun mereka bersembunyi di kain penutup Ka’bah. Namun nabi Muhammad juga memberi pesan khusus jika bertemu Abdullah’bin Sa’ad dari bani Amir bin Luay halal untuk dibunuh, karena sebelumnya dia seorang muslim dan penulis wahyu yang diterima nabi Muhammad, namun kemudian murtad. Nabi Muhammad memasuki Makkah dengan menundukkan badannya dalam-dalam sehingga menyentuh punggung untanya.

(bersambung …………….)

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K