Oleh : Agus Mualif Roehadi
IX. Nabi Muhammad
Kinanah menyetujui usulan tersebut dan kemudian kembali ke Makkah. Namun, Zainab yang ketakutan karena telah diteror sehingga bayi yang dikandungnya mengalami keguguran. Setelah suasana di Makkah mulai normal kembali, pada suatu malam, dengan tidak diketahui orang dan berjalan dengan bergegas, Kinanah membawa Zainab pergi dari Makkah menuju ke lembah Ya’jaj dan menyerahkannya pada Zaid bin Haritsah. Dengan demikian, sebelumnya Kinanah telah bertemu dengan Zaid dan kemudian membuat perjanjian bertemu untuk menerima Zainab. Zaid dan seorang temannya dari Anshar akhirnya dapat membawa Zainab kepada ayahnya di Madinah.
Abu Sufyan bin Harb setelah kekalahan kaum Qurays pada perang Badr, bersumpah tidak akan menggauli istrinya hingga dapat menyerang nabi Muhammad. Untuk melaksankan nadzarnya itu, dia pergi ke Madinah beserta dua ratus orang Qurays. Mereka menempuh jalan yang rumit untuk menghindari pertemuan dengan orang, dan akhirnya tiba di sebuah terowongan gunung Tsaib yang berjarak sekitar dua belas mil dari Madinah. Dari tempat tersebut kemudian terlebih dahulu melakukan kegiatan pengintaian. Dia juga pergi ke pemukiman Yahudi bani An-Nadhir. Dari mereka Abu Sufyan dapat memperoleh infomrasi tentang situasi kota Madinah dan lain lain. Oleh karena itu Abu Sufyan kemudian membuat persekutuan dengan seorang dari bani An-Nadhir yaitu Salam bin Misykam.
Suatu saat Abu Sufyan dan beberapa orang rombongannya bertemu seorang Anshar dan temannya yang sedang bekerja di ladangnya. Abu Sufyan kemudian membunuh dua orang tersebut. Namun akibatnya, ketika kaum muslim mengetahui kejadian tersebut kemudian memperketat penjagaan di Madinah dan mulai mengirim orang untuk melakukan pencarian jejak. Rasulullah sendiri ikut mengejar orang-orang Qurays yang bergegas pergi dari persembunyiannya karena kegiatannya sudah diketahui. Pengejaran terjadi hingga sampai daerah Al – Kudri, dan ditempat tersebut kaum muslim menemukan barang barang perbekalan kaum Qurays yang dibuang berupa tepung (sawiq) dan lain lain untuk mengurangi beban dan mempercepat perjalanan mereka.
Dengan diketahuinya kegiatan pengintaian Abu Sufyan tersebut, kemudian nabi Muhammad pergi ke Najd untuk menjajagi posisi orang-orang Ghatafan atas perselisihan Makkah dengan Madinah. Di Najd nabi Muhammad tidak mendapatkan perlawanan dan mendapatkan perjanjian bahwa orang orang Ghatafan tidak akan membantu kaum Qurays. Hal yang sama di lakukan nabi Muhammad di Bahran daerah Hijaz dekat al-Furu’ yang merupakan kawasan pertambangan. Di tempat tersebut nabi Muhammad juga tidak mendapatkan perlawanan dan mendapatkan janji serupa dengan janji orang orang Najd. Abu Sufyan yang telah tidak dapat menggunakan jalur perdagangan ke Syam melalui Madinah kemudian mencari jalur perdagangan ke Syam melalui jalur ke Persia yang lebih jauh dan medannya lebih sulit.

ihram.co.id peta jalur dari Makkah menuju Cteciphon (ibu kota Persia saat itu) yang letaknya di sekitar Baghdad. Kota Kuffa dan Basrah saat itu belum ada. Perjalanan dari Cteciphon untuk sampai ke Damscus membutuhkan waktu yang lama
Namun usahanya tersebut bocor dan didengar nabi Muhammad. Kemudian Rasul mengirim pasukan kaum muslim dipimpin oleh Zaid bin Haritsah untuk menghadang kabilah dagang Abu Sufyan bin Harb. Kedua rombongan tersebut bertemu di mata air Al-Qaradah. Pasukan Zaid dapat mengalahkan kabilah dagang Abu Sufyan. Tidak dikisahkan tentang kurban perang kecil di tempat ini. Zaid membiarkan kabilah Qurays kembali ke Makkah, namun barang dagangannya diambil sebagai ghanimah.
Dengan beberapa peristiwa tersebut, nabi Muhammad telah membuat jejaring keamanan Madinah yang lebih luas. Sejak perang di Badr, negeri Madinah dalam status perang terbuka dengan kota Makkah.
30. Pengkhianatan Bani Qainuqa’
Dalam perang Badr, kaum Yahudi tidak berpartisipasi membantu nabi Muhammad sebagai pemimpin kota Madinah. Kaum yahudi tidak membantu apapun sesuai perjanjian Madinah. Setelah perang Badr, kaum muslim justru mendengar bahwa Abu Sufyan telah mendapatkan janji dari seorang yahudi bani An-Nadir. Bahkan kaum muslim juga akhirnya mengetahui kabar tentang perginya Ka’b bin Asyraf ke Makkah mengucapkan bela sungkawa atas banyak kematian kaum Qurays dalam perang Badr. Ka’b adalah orang yang ayahnya orang Arab dari bani Thayy, namun Ka’b lebih senang mengaku sebagai orang bani An-Nadhir karena ibunya berasal dari bani An-Nadhir. Sejak usai perang Badr, Nabi Muhammad sering mengingatkan kaum Yahudi dalam kewajibannya terhadap kota Madinah sesuai perjanjian Madinah.
Baca Juga:
- Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-220)
- Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-221)
Ka’b dikenal ahli perang dan jago duel, dan dikenal punya ilmu kebal dimana kulitnya tidak bisa dilukai oleh tebasan pedang atau tusukan tombak. Ketika Zaid bin Haritsah dan Abdullah bin Rawahah mengabarkan kemenangan kaum muslim pada perang Badr, Ka’b tidak percaya dengan berita itu. Ka’b bahkan berkata jika kaum muslim memang benar dapat mengalahkan kaum Qurays dan membunuh tokoh tokohnya, lebih baik dirinya mati. Namun ternyata berita itu benar. Ka’b yang merasa dirinya tidak bisa dibunuh dengan pedang dan tombak itu, justru dengan berani mengumumkan bahwa dirinya pergi Ke Makkah untuk mengucapkan bela sungkawa kepada kaum Qurays. Di Makkah Ka’b bahkan membuat syair yang menangisi penghuni sumur Badr yaitu orang orang Qurays yang dikuburkan disana.
Pulang dari Makkah, Ka’b sengaja membuat masalah dengan kaum muslim, dengan membuat syair yang menyanjung para istri kaum muslim yang syahid dalam perang Badr. Sanjungan itu membuat gerah dan tidak nyaman para janda kaum muslim dan kaum muslim. Nabi Muhammad akhirnya mendengar pula perbuatan Ka’b tersebut, sehingga berkata: “Siapa yang berani memberi pelajaran pada Ka’b bin Al-Asyraf atas namaku ?”. kemudian ada seorang muslim yang masih muda yang juga bernama Muhammad yang menerima tawaran nabi Muhammad. Mungkin karena orang tuanya mengagumi kepribadian Muhammad, sehingga anaknya di beri nama sama, yaitu Muhammad bin Maslamah. Nabi Muhammad kemudian mempersilahkan mengambil tindakan jika sanggup.
Dia kemudian mengurung diri selama tiga hari tanpa makan minum kecuali sekedarnya untuk mempersiapkan mentalnya. Mendengar perbuatan Muhammad bin Maslamah tersebut, nabi kemudian memanggil dan menegurnya, mengapa melakukan perbuatan itu. Muhammad bin Maslamah menyatakan hal itu dia lakukan karena dirinya tidak tahu pasti bahwa apa dapat menepatinya. Nabi kemudian mempersilahkan mencari teman yang mau membantunya. Maka kemudian terdapat empat orang yang mau membantunya.
Setelah itu mereka mencari waktu yang tepat untuk memancing Ka’b keluar dari rumahnya di benteng An-Nadhir. Waktu tersebut adalah pada malam ketika Ka’b baru saja menikah, kemudian di tantangnya keluar dari benteng. Tantangannya adalah Muhammad bin Maslamah dan teman-temannya ingin menggadaikan istri mereka pada Ka’b. Dia mengetahui bahwa itu adalah tantangan untuk duel sampai mati. Karena merasa dirinya tidak bisa ditebas oleh pedang, sedang tantangan tersebut datang saat dirinya di depan istrinya, maka dia langsung melompat menyanggupi untuk keluar benteng membicarakan hal tersebut.
Seorang lawan lima orang. Pedang pengeroyoknya memang tidak mampu menebas kulit Ka’b. Teriakan pertarungan sangat keras sehingga di dengar orang yang ada di dalam benteng, namun tidak ada yang berani keluar untuk melerai pertarungan. Salah seorang dari kaum muslim terluka karena terkena pedang temannya sendiri. Muhammad bin Maslamah kemudian membuang pedangnya, dan mengambil belati kecilnya. Lalu ditubruknya Ka’b dan belatinya ditusukkan diantara pusar dan kemaluannya. Ternyata belati tersebut dapat masuk menusuk dan ditekannya hingga sampai kemaluan Ka’b yang langsung tersungkur tewas seketika.
(bersambung ……………)
EDITOR: REYNA
Related Posts
Dajjal, namanya terkenal, siapakah dia sebenarnya??
Yakjuj dan Makjuj, dimanakah mereka tinggal??
Allah Tahu Yang Terbaik Untukmu
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-276 TAMAT)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-275)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-274)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-273)
Agus: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-272)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-271)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-270)
Jaxx LibertyNovember 19, 2024 at 4:33 am
… [Trackback]
[…] There you can find 59568 additional Info on that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-222/ […]
explanationNovember 24, 2024 at 3:47 am
… [Trackback]
[…] Find More on to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-222/ […]
ตู้แช่สแตนเลสNovember 24, 2024 at 11:21 am
… [Trackback]
[…] Read More Info here on that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-222/ […]
Telegram中文December 22, 2024 at 8:24 am
… [Trackback]
[…] Info to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-222/ […]
Bauc ETJanuary 24, 2025 at 3:00 am
… [Trackback]
[…] Find More Information here on that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-222/ […]
thailand tattooFebruary 4, 2025 at 10:48 am
… [Trackback]
[…] Info on that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-222/ […]