Oleh : Agus Mualif Rohadi
IX. Nabi Muhammad

malangtimes.times.com lukisan Ilustrasi perang Uhud. Posisi kaum muslim di celah lembah yang menyempit di depan bukit.
Para wanita qurays yang dipimpin oleh Hindun binti Utbah menabuh rebana di belakang pasukan sambil berdendang dengan suara melengking keras menyemangati kaum Qurays.
Wahai bani Abduddar,
Wahai para penjaga bagian belakang
Tebaslah dengan pedang nan tajam
Kami rangkul kalian jika kalian maju bertempur
Kami sediakan sandaran dengan bantal kecil
Kami kan tinggalkan bila kalian mundur
Dengan perpisahan yang tidak menggembirakan.
Pasukan muslim menunggu di mulut lorong ngarai dalam medan perang yang sempit. Abu Dujanah berada di depan pasukan sambil berdendang,
Akulah yang disumpah setia oleh kekasihku
Kala kami berada di kaki bukit dekat pohon kurma
Agar aku tidak berada di barisan yang terakhir
Aku hajar musuhku dengan pedang Allah dan pedang sang Rasul mulia.
Hamzah bin Abdul Muthalib juga berada di depan pasukan. Kedua pasukan yang jumlahnya tidak berimbang telah berhadap hadapan. Ketika aba aba dari kedua belah pihak telah diteraikkan, Hamzah langsung menghambur ke arah pemegang panji pasukan Qurays yang dipegang oleh Artha’ah bin Syurahbil bin Hasyim bin Abdu Manaf. Hamzah dengan cepat dapat meghabisi Artha’ah. Setelah itu Hamzah menghabisi Siba’ bin Abdul Uzza yang bertempur didekatnya. Hamzah juga membunuh Utsman bin Abu Thalhah.
Semakin lama tidak ada yang berani mendekati Hamzah sendirian. Hari semakin siang, pertempuran berjalan semakin sengit. Pasukan Qurays mendesak pasukan muslim yang bergerak mundur maju memanfaatkan kondisi ngarai dan celah sempit yang menyulitkan pasukan Qurays. Pasukan berkuda Qurays di sayap kanan maupun kiri tidak dapat berbuat banyak. Ketika maju langsung disongsong hujan panah.
Baca Juga:
- Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-225)
- Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-226)
Suatu saat, Hamzah bertempur berada di medan yang agak terbuka. Tidak ada yang berani mendekati Hamzah, namun Hamzah dihadapi beberapa orang dengan mengambil jarak. Kondisi itu dapat di lihat Wahsyi yang terus mengikuti gerak Hamzah dari kejauhan sambil menunggu saat yang tepat. Ketika Hamzah berjarak dengan lawannya, ada celah terbuka kemudian dengan cepat dimanfaatkan oleh Wahsyi. Tombaknya yang sudah lama diacungkan dengan cepat dan dengan tenaga yang kuat di lemparkan lurus mengarah bagian perut Hamzah dan langsung menembus badan.

Telegraph.co.uk foto dari film the message, yang menggambarkan dengan tepat tombak Wahsyi menembus perut Hamzah di perang Uhud pada medan perang lembah gunung Uhud.
Hamzah bin Abu Mthalib terlempar ke belakang dengan badannya ditembus tombak. Wahsyi kemudian menghampiri Hamzah yang sudah meninggal seketika itu juga. Diambilnya tombaknya, kemudian pergi ke belakang pasukan karena merasa tugasnya dalam peperangan telah selesai.
Ibnu Ishaq berkisah, Nabi Muhammad bertempur disamping pemegang panji perang kaum muslim Mush’ab bin Umair. Ia akhirnya dihabisi oleh Ibnu Qami’ah Al-Laitsi yang mengira Mush’ab adalah Rasulullah SAW. Dia langsung pulang ke Makkah setelah merasa membunuh nabi Muhammad. Ketika Mush’ab gugur, nabi Muhammad kemudian mengambil panji perang dan diserahkan kepada Ali bin Abu Thalib.
Semakin siang, meskipun telah cukup banyak kaum muslim yang syahid, namun Allah memberi pertolongan pada kaum muslim. Pasukan Qurays mulai kelelahan menghadapi cara kaum muslim bertempur di celah sempit, yang pasukan bagian belakang kaum qurays harus menghadapi serangan panah, sedang pasukan bagian depan harus menghadapi pasukan muslim yang bergantian maju dan mundur. Kelelahan membuat mereka mulai kendur semakin lama semakin kendur. Ibnu Ishaq berkisah, bahkan akhirnya pasukan kaum muslim dapat menjangkau bagian belakang pasukan qurays. Yahya bin Abbad bin Abdullah bin Zubair berkata: “ Demi Allah, aku menyaksikan gelang kaki Hindun binti Utbah dan teman temannya tertinggal tanpa diambil sedikitpun. “Para wanita qurays adalah orang-orang yang berada dibarisan paling belakang dan ternyata dapat diterobos oleh pasukan kaum muslim. Hal itu menunjukkan bahwa pasukan darat Qurays berada pada posisi yang sudah tidak terorganisir dengan baik.
Tiba-tiba pasukan panah yang berada diatas, seperti melihat kemenangan kaum muslim sudah berada di depan mata. Mereka melihat ada banyak ghanimah tercecer dan tidak mau kehilangan kesempatan untuk ikut mengambil ghanimah. Mereka lari meninggalkan tempatnya, ikut maju ke medan perang. Ketika mereka meninggalkan tempatnya, hal itu dapat dilihat Khalid bin Walid yang pasukannya masih segar bugar. Segera Khalid bin Walid menggerakkan pasukan kudanya secepat yang dia dapat lakukan memutari bukit menuju arah belakang pasukan kaum muslim.
(bersambung ………………)
EDITOR: REYNA
Related Posts
Dajjal, namanya terkenal, siapakah dia sebenarnya??
Yakjuj dan Makjuj, dimanakah mereka tinggal??
Allah Tahu Yang Terbaik Untukmu
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-276 TAMAT)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-275)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-274)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-273)
Agus: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-272)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-271)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-270)
สล็อตฝากถอน true walletOctober 22, 2024 at 7:10 am
… [Trackback]
[…] Information to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-227/ […]
纸飞机下载December 25, 2024 at 9:53 am
… [Trackback]
[…] There you will find 36712 additional Info to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-227/ […]