Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-269)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-269)
Penulis, Agus Mualif Rohadi berfoto ditengah-tengah Masjid Kubah Batu dan Masjid Qibli, Yerusalem

Oleh : Agus Mualif Rohadi

IX. Nabi Muhammad

Tokoh dari bani Amir yang menjadi utusan bani Amir diantaranya Amir bin Thufail, Arbad bin Qais bin Jaz’I bin Khalid bin Ja’far, dan Jabar bin Salma bin Malik bin Ja’far juga bermaksud menghadap Rasulullah untuk menyatakan masuk Islam. Namun di tengah jalan, Allah mengirimkan malaikat-Nya yaitu Al-Mu’aqqibaat untuk memasukkan penyakit misterius ke leher Amir bin Thufail, hingga menemui ajalnya di rumah seorang wanita dari bani Salul. Sedang Arbad bin Qais meninggal karena disambar petir halilintar. Mereka adalah setansetan dari bani Amir, sehingga dimatikan terlebih dahulu untuk melindungi nabi Muhammad. Peristiwa tersebut diwahyukan kepada nabi Muhammad sebagaimana pada Qs Ar-Ra’du 8- 13. Dua tokoh bani Amir ini tidak bisa menjadi utusan bani Amir karena terlebih dahulu meninggal sebelum bertemu nabi Muhammad.

Bani Sa’ad bin Bakr mengirim Dhimam bin Tsa’labah menemui Rasulullah SAW. Ketika sampai di Madinah kemudian langsung menuju masjid. Untanya yang besar dibuatnya mengeluarkan suara yang keras, kemudian ditambatkan di luar masjid. Dengan disaksikan oleh para sahabat yang ada di masjid, Dhimam langsung menghadap rasul, bertanya sedikit tentang Islam dan kemudian langsung berbai’at masuk Islam. Ketika dia pulang sampai pada kaumnya, meskipun ada yang menentangnya, namun tidak sampai hari masuk malam, kaumnya baik laki-laki dan perempuan, tua maupun muda dan anak anak dapat di Islam kan semuanya.

Tokoh kristen yaitu Al-Jarud bin Amr utusan Abdul Qais, yang mereka beragama Kristen, datang kepada nabi Muhammad. Ia banyak bertanya kepada nabi Muhammad yang ia mendapatkan jawaban yang sangat memuaskannya. Ia langsung menyatakan masuk Islam. Ketika pulang, maka disampaikannya apa yang telah ditanyakannya kepada nabi Muhammad dan bagaimana jawabannya yang sangat memuaskannya. Kaumnya kemudian banyak yang segera masuk Islam. Ketika suatu ketika ada yang murtad kemudian diperanginya.

Demikian pula bani Hanifah penduduk al-Yamamah mengirimkan utusan dan akhirnya mereka masuk Islam. Ketika ada yang murtad, namun hal itu tidak banyak yang berpengaruh pada bani Hanifah. Utusan dari bani Thayyi’ yang datang adalah pemimpin mereka sendiri diantaranya Zaid al-Khail yang langsung berbai’at masuk Islam. Nabi Muhammad sangat terkesan dengan Zaid al-Khail sehingga namanya dirubah menjadi Zaid al-Khair, dan memberinya hadiah untuk menguasai daerah Faid.

Dari orang Arab pengikut Nashara mengirim utusan Adi bin Hatim yang setelah bertanya banyak hal kemudian langsung masuk Islam. Dia bahkan menyaksikan dua hal yang disabdakan Rasulullah kemudian betul-betul terjadi. Dua hal itu adalah dia akan menyaksikan istana-istana putih di Babilonia, dan menyaksikan seorang wanita keluar dari Al-Qadisyah menunggangi untanya tanpa ada rasa takut untuk menunaikan ibadah haji.

Ada seorang dari bani Kindah yang bernama Farwah bin Musaik al Muradi yang datang menemui Rasulullah SAW. Dia datang sendirian karena kaumnya yang beragama Kristen meskipun tunduk pada nabi Muhammad namun belum menyatakan masuk Islam. Atas keberaniannya nabi Muhammad mengangkatnya menjadi penguasa pada wilayah Murad, Zubayir dan Madzhij. Nantinya apa yang telah diperbuat Farwah akan membuat kaumnya masuk agama Islam. Akhirnya Al-Asy’ats bin Qais mempimpin delapan puluh utusan bani Kindah untuk menyatakan masuk Islam. Kebiasaan mereka, meskipun lelaki bercelak pada mata dan mengenakan jubah yang ujung-ujungnya berkain sutera, sehingga disindir nabi untuk melihat apakah mereka benar benar masuk Islam. Kemudian mereka meninggalkan kebiasaannya tersebut.

Bani Al-Azd mengirim utusan Shurad bin Abdullah al-Azdi untuk menyatakan masuk Islam. Nabi Muhammad bahkan mengangkat Shurad sebagai pemimpin kaumnya yang telah masuk Islam untuk memerangi orang-orang Yaman di dekat kawasan mereka yang tetap menjalani kemusyrikan. Shurad kemudian melaksanakan perintah nabi Muhammad dengan mengepung penduduk Jurasy yang dihuni suku-suku Yaman dan suku Khats’am. Setelah selama satu bulan di kepung, penduduk Jurasy mengirim utusan untuk diantar menghadap nabi Muhammad, dan kemudian masuk Islam. Penduduk Jurasy juga menetapkan wilayah bagi mereka.

Baca Juga:

Kemudian datang utusan dari beberapa raja di kawasan Himyar yang membawa surat dari rajanya bahwa mereka bermaksut memeluk Islam. Raja-raja tersebut adalah Al-Harits bin Abdu Khulal, Nuaim bin Abdu khulal, An-Nu’man Dzu Ru’ain, Zur’ah Dzu Yazan. Nabi Muhammad memberikan balasan dengan surat pula yang juga menjamin bahwa kaum muslim tidak boleh menyerang Himyar. Nabi Muhammad dalam suratnya juga menyatakan akan mengirim orang paling salih dan paling berilmu dari keluarganya untuk datang ke Himyar mengajarkan tentang Islam dan Al-Qur’an. Saat itu, untuk mengikuti kepulangan utusan dari Himyar nabi Muhammad mengutus Muadz bin Jabal untuk menyertai mereka dengan pesan: “jadikanlah mudah persoalan yang rumit dan jangan merumitkan persoalan yang mudah, berilah kabar gembira dan jangan membuat orang lari terbirit. Sesungguhnya engkau akan mendatangi kaum dari Ahli Kitab yang akan bertanya kepadamu – Apa Kunci Surga -. Maka katakanlah, Syahadat (kesaksian) bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah yang tidak ada sekutu baginya“. Orang – orang Himyar saat itu menjadi pemeluk agama yahudi, nashara dan Kristen.

Orang-orang Himyar bukanlah orang arab, tetapi mereka saudara dekat orang-orang arab karena istri nabi Ismail adalah dari suku Yaman yaitu suku Jurhum. Oleh nabi Muhammad mereka saat itu disebut ahli kitab karena diantara mereka beragama yahudi, nashara dan kristen. Bila mereka mengamati kitabnya, mereka pasti tahu tentang adanya utusan terakhir yang mempunyai beberapa sebutan pada kitab mereka, yaitu Hamad, Ahmad, Himda, Bar Nasya, Adon nabi Dawud, Pereclytos yang akan lahir dari keturunan Ismael bin Ibrahim.

Mereka telah menyaksikan munculnya Muhammad sebagai nabi terakhir, yang kemudian membawa al-Qur’an dan dengan cepat Islam dipeluk oleh orang-orang arab di jazeerah Arabiya. Mereka juga menyaksikan kota-kota arab dan pemukiman pemukiman suku arab padang pasir yang tersebar di jazeerah Arabiya yang tidak terorganisasi sebagai suatu negara, dengan adanya nabi Muhammad dan Islam, kemudian menjadi sebuah negara yang kuat. Maka raja-raja Himyar tentu telah banyak berbicara dengan para pemimpin agama di negeri mereka, mengkaji kitab mereka dengan sungguh sungguh dan dengan hati yang tulus terbuka sehingga mereka segera menyatakan masuk Islam.

Ibnu Ishaq berkisah, penguasa Bizantium di daerah Ma’an yaitu Farwah bin Amr bin Nafirah al-Judzami mengirim utusan kepada Rasulullah bahwa dirinya telah memeluk Islam dan menghadiahkan baghal putih kepada Nabi Muhammad. Farwah oleh Bizantium diberi kekuasaan membawahi orang-orang arab yang ada disekitar Ma’an. Ketika Bizanyium mengetahui hal itu kemudian menangkapnya. Sebelum dibunuh, Farwah bin Amr masih sempat menuliskan puisi untuk dikirimkan kepada kaum muslim :

Sampaikan kepada para patriot dan prajurit kaum muslim
Bahwa aku berserah diri kepada Tuhanku, tulang dan tubuhku.

Sekitar bulan Rabiul awal atau jumadil Ula tahun 10 H, Rasulullah mengutus Khalid bin walid r.a kepada bani Al-Harits bin Ka’ab di Najran untuk menyeru mereka agar masuk Islam. Khalid bin Walid berangkat dan menetap agak lama di Najran untuk mengajarkan Al-Qur’an dan Sunnah nabi Muhammad. Setelah dirasakan cukup, Khalid bin Walid r.a kemudian pulang ke Madinah bersama sama utusan bani al-Harits bin Ka’ab antara lain Qais bin al-Hushain bin Dzu al-Ghishshah, yazid bin Abdul Madan, Yazid bin al-Muhajjal, Abdullah bin Qurad az-Ziyadi, Syaddad bin Abdullah al-Qanani, Amr bin Abdullah Adz-Dzababi.

Utusan dari Najran cukup lama belajar di Madinah untuk belajar, karena mereka sebelumnya adalah ahli Kitab. Ketika mereka pulang, beberapa saat kemudian nabi Muhammad juga mengirim Amr bin Hamzah untuk mengajarkan Al-Qur’an dan Sunnah. Rasulullah berpesan bahwa barang siapa bertahan dengan ke-Kristen-annya atau ke -yahudi-annya, mereka tidak boleh dipaksa keluar dari agamanya. Banyak pesan dari Rasululah SAW kepada Amr bin Hamzah.

Orang-orang Hamdan juga mengirim utusan antara lain malik bin Namath, Abu Tsaur Dzu alMisyyar, Malik bin Aifa’, Dhimam bin malik As salmani dan Umairah bin Malik al-Kharifi. Mereka berkata: “Wahai Rasulullah, orang-orang Hamdan yang terpandang dari semua kota dan desa berkerumun mendatangimu dengan menaiki unta muda yang kencang larinya dan bersambung dengan buhul-buhul Islam. Mereka tidak khawatir oleh kecaman orang yang mengecam. Mereka berasal dari kota Kharif, Yam dan Syakir, yang merupakan pemilik unta dan kuda. Mereka menerima dakwah rasul, merobohkan tuhan-tuhan patung patung. Janji mereka tidak akan dilanggar selagi gunung masih berdiri tegak dan anak kijang masih berlari dengan kencang “.

Nabi Muhammad kemudian memberikan surat resmi yang dibawa oleh Dzu al-misyar dan Malik bin Namath untuk penduduk kota Kharif dan tanah tinggi Janab bahwa mereka berhak atas tanahnya sepanjang mereka melaksanakan shalat dan mengeluarkan zakat. Dengan demikian, mereka masih berkuasa atas negerinya, menikmati semua hasil tumbuh tumbuhan dan ternak, menguasai padang rumput mereka dan lain lain. Kewajiban mereka hanyalah melaksankan shalat dan membayar zakat serta mengirim zakat bagian nabi untuk perjuangan kaum muslim. Nabi juga memberikan pengajaran bagaimana menghitung kewajiban zakat, dan mereka dapat menghitung sendiri seberapa besar kewajibannya.

Nabi Muhammad juga mengirim petugas zakat ke banyak wilayah yang akan mengajarkan cara mengitung dan membayar zakat serta kewajiban pembayaran jizyah bagi wilayah yang wajib membayar jizyah.

(bersambung …………….)

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K

4 Responses

  1. sexy-goldDecember 15, 2024 at 9:56 am

    … [Trackback]

    […] Read More on on that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-269/ […]

  2. click here for infoJanuary 5, 2025 at 5:02 am

    … [Trackback]

    […] Read More on that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-269/ […]

  3. 10 tokensJanuary 5, 2025 at 9:29 pm

    … [Trackback]

    […] There you will find 91395 more Info to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-269/ […]

  4. โคมโรงงานJanuary 28, 2025 at 12:05 pm

    … [Trackback]

    […] Here you will find 84120 additional Info on that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-269/ […]

Leave a Reply