Oleh : Agus Mualif Rohadi
Nabi Dawud, Nabi Sulaiman, Haekal Sulaiman dan Pecahnya Kerajaan Israel.
Di Yerusalem, nabi Dawud terus berdo’a memohon kepada Allah agar tabut Taurat dapat sampai kepadanya. Setelah tiga bulan lamanya tabut Taurat berada di rumah Obed – Edom, nabi Dawud mendapat wahyu untuk mengambilnya. Seperti pertama kali cara mengambilnya nabi Dawud juga menari-nari sambil memuji Allah namun nabi Dawud juga menyembelih kurban lembu untuk jarak langkah tertentu sehingga cukup banyak lembu yang dijadikan kurban bakaran. Bani Israel juga bersorak bergembira serta meniupkan terompetnya untuk mengiringi perjalanan Tabut Taurat.

Wikimedia Commons, Nabi Dawud berjalan sambil menari di depan Tabut Taurat untuk dipindahkan ke Yerusalem
Akhirnya, Tabut Taurat sampai di kota Yerusalem dan ditempatkan dalam kemah suci yang disediakan untuk tabut Taurat. Tabut Taurat ternyata tidak bisa ditempatkan di dalam istana. Hal itu menunjukkan bahwa Tabut Taurat tidak boleh terkooptasi oleh perilaku raja dan pejabat istana. Didepan Kemah Suci kemudian Dawud menyembelih kurban bakaran lagi. IR Dawud telah lengkap atributnya dengan keberadaan Tabut taurat di dalam kota. Namun nabi Dawud merasa tidak pada tempatnya menempatkan tabut Taurat di Kemah sedang dirinya berada di istana. Dawud mengeluhkan hal ini kepada orang salih diantara bani Israel yang orang tersebut menjadi nabi bani Israel yaitu nabi Nathan. Dan Ketika nabi Nathan mendapatkan wahyu atas keluhan nabi Dawud, maka wahyu tersebut disampaikannya kepada nabi Dawud bahwa yang akan mendirikan bait Allah untuk tempat tabut Taurat adalah anaknya yang juga akan menjadi raja bani Israel menggantikan dirinya. Nabi Dawud kemudian memanjatkan do’a dan bersujud syukur atas turunnya wahyu tersebut.
Kota Dawud, diyakini oleh negara Israel terletak di Kota Lama Yerusalem yang terletak di dataran tinggi Pegunungan Yudea, berada di tengah tengah kota yerusalem saat ini, berdekatan dengan bukit zaitun (bagian timur) dan dan Gunung Scopus (bagian timur laut), dikelilingi oleh lembah Kidron, Hinnom dan Tyropeon. Lembah Kidron terdapat disebelah timur kota lama yang memisahkan bukit zaitun dari pusat kota. Sepanjang sisi selatan kota lama terdapat lembah curam Hinnom, Lembah Tyropeon berada di barat daya kota lama, dekat gerbang Damascus.

Wikipedia, kegiatan arkheologi penggalian IR (Kota) Dawud. Berada di tebing sempit kearah selatan dari tembok Al – Haram Asy – Syarif, persis di depan tembok mihrab masjid Kibli.
13. Batsyeba dan Teguran Allah kepada nabi Dawud.
Qs Shad 22 – 26 menyebutkan bahwa Allah telah menegur nabi Dawud atas kesalahannya dalam perbuatannya :
Suatu saat, nabi Dawud kedatangan tamu. Mereka begitu saja masuk istana sehingga nabi Dawud terkejut atas ketatangannya. Mereka berkata, janganlah takut ! Kami berdua sedang berselisih, sebagian dari kami berbuat zalim kepada yang lain. Maka berilah keputusan diantara kami secara adil dan janganlah menyimpang dari kebenaran serta tunjukkanlah kami kejalan yang lurus. Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing betina dan aku mempunyai satu ekor saja, lalu dia berkata “ serahkanlah (kambingmu) itu kepadaku “. Dan dia mengalahkan aku dalam perdebatan. Dia (Dawud) berkata : Sungguh, dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk (ditambahkan) kepada kambingnya. Memang banyak diantara orang – orang yang bersekutu itu berbuat zalim kepada yang lain, kecuali orang – orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, dan hanya sedikit mereka yang begitu. Dan Dawud menduga bahwa Kami mengujinya, maka dia memohon ampunan kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat. Lalu kami mengampuni (kesalahannya) itu. Dan sungguh, dia mempunyai kedudukan yang benar benar dekat di sisi Kami dan tempat kembali yang baik. Allah berfirman: “ Wahai Dawud ! Sesungguhnya engkau Kami jadikan khalifah (penguasa) di bumi,maka berilah keputusan (perkara) diantara manusia dengan adil dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sungguh, orang – orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapatkan adzab yang berat, karena mereka melupakan hari Perhitungan “ .
Dari ayat tersebut, nabi Dawud telah memutus perkara dari dua orang yang datang kepadanya tersebut bahwa yang mempunyai sembilan puluh Sembilan kambing betina telah berbuat dzalim karena mengambil kambing betina milik saudaranya yang hanya satu ekor. Kedzaliman orang kaya tersebut adalah telah mengambil harta orang miskin. Namun nabi Dawud merasa dirinya telah melakukan hal yang serupa dari orang kaya tersebut dalam perkara yang lain, sehingga kemudian menyungkur sujud dan bertaubat kepada Allah, lalu Allah mengampuni kesalahannya.
BACA JUGA:
Dari kitab 2 Samuel 11, ditunjukkan perkara tersebut yaitu perkara nabi Dawud jatuh hati kepada Batsyeba binti Eliam istri Uria yang orang Het salah satu komandan perang nabi Dawud.Uria adalah salah seorang kepala prajurit Nabi Dawud. Karena terdorong oleh nafsunya untuk mengambil Batsyeba sebagai istrinya kemudian nabi Dawud mengirim Uria dalam suatu perang yang berat dan memerintahkan panglima perangnya untuk menempatkan Uria dalam barisan depan yang berbahaya dengan maksud Uria terbunuh dalam perang di kota Raba, kotanya suku Amon.Pada akhirnya Uria meninggal dalam peperangan tersebut. Setelah masa perkabungan Batsyeba selesai, nabi Dawud kemudian mengambil Batsyeba sebagai istrinya.
Dalam hal yang dikisahkan pada Qs Shad 22 – 26 tersebut, pada Kitab 2 Samuel 12, dikisahkan yang datang masuk menemui nabi Dawud adalah nabi Nathan yang waspada terhadap kesalahan nabi Dawud. Nabi tersebut datang mengingatkan secara tidak langsung dengan mengadukan perkara kambing betina dimana orang yang mempunyai kambing betina banyak mengambil kambing betina saudaranya yang hanya seekor dan pemilik kambing betina yang seekor itu tidak berdaya atas perbuatan saudaranya.
Sebagai seorang rasul, Nabi Dawud langsung tersentuh hatinya dan merasa tersindir atas perkara kambing itu dimana dirinya yang telah mempunyai istri banyak telah membuat Uria, seseoarng yang membatunya, yang tidak berdaya apabila berhadapan dengan dirinya, kemudian meninggal akibat perbuatannya. Setelah itu, Batsyeba istri Uria diambilnya menjadi istrinya. Atas sindiran itu nabi Dawud menjadi sadar atas kesalahannya kemudian bertaubat memohon ampunan kepada Allah atas perbuatannya.

IStock, Lukisan tentang Nathan Le Prophete Confronte David, Nabi Nathan mengingatkan kesalahan perbuatan Nabi Dawud.
(bersambung …………..)
EDITOR: REYNA
Related Posts
Api di Ujung Agustus (Seri 34) – Gelombang Balik
Api di Ujung Agustus (Seri 33) – Pengkhianat Didalam Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 31) – Bayangan Kudeta Makin Nyata
Api di Ujung Agustus (Seri 30) – Jejak Jaringan Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 29) – Jejak Operasi Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 28) – Jantung Garuda Di Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 27) – Jalur Rahasia Wiratmaja
Api di Ujung Agustus (Seri 26) – Bayangan Dalam Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 25) – Garuda Hitam Membara
Api di Ujung Agustus (Seri 24) – Kartu As Gema
jebjeed888November 18, 2024 at 8:22 pm
… [Trackback]
[…] Find More Info here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-64/ […]
tokensDecember 28, 2024 at 9:32 am
… [Trackback]
[…] Find More to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-64/ […]