Oleh : Agus Mualif Rohadi
VII. Nabi Ilyas, Ilyasak, Yunus, Penghancuran Haikal Sulaiman (Masjidil Agsha), Bani Israel Terjajahdan Diperbudak Lagi.
Pada saat itu, Nebukadnezar sebagai menantu raja Midia, tidak mengganggu wilayah Midia, namun mengerahkan pasukannya menuju wilayah Mesir dengan menyisir wilayah Aram, Moab dan Amon, serta mengorganisasikan puak puak suku tersebut.
Pengorganisasian itu untuk suatu saat dapat dikerahkan sebagai pasukan cadangan, dengan kompensasi memberikan kekuasaan secara terbatas di wilayahnya masing-masing. Sebelum menyerang Mesir, Nebukadnezar menggerakkan pasukannya untuk menyerang Yerusalem terlebih dahulu. Kitab 2 Raja raja 24 menceritakan bahwa tidak sampai terjadi peperangan, karena Yoyakhim menyerah dan bersedia membayar upeti pada Khaldea, yang tentunya dengan menghentikan upeti kepada Mesir.
Setelah beberapa lama pasukannya beristirahat di negeri Yudea, Nebukadnezar menggerakkan pasukannya menuju wilayah Mesir. Ketika Yoyakim mengetahui Mesir mempersiapkan diri melawan Khaldea, kemudian membuat erencana ikut menyerang Khaldea dari belakang.
Kitab 2 raja raja 24 menceritakan, bahwa peperangan antara Khaldea melawan Mesir dan Yudea berjalan tidak terlampau panjang, namun tidak ada yang kalah dalam perang. Untuk menghadapi serangan dari belakang oleh kerajaan Yudea, Nebukadnezar cukup mengerahkan pasukan yang terdiri dari orang orang Aram, Amon dan Moab. Necho II dapat mempertahankan wilayahnya namun tidak berani keluar dari negerinya, sedang Nebukadnezar berhasil menduduki sebagian wilayah Mesir di timur sungai Nil dan sebagian wilayah Yudea.
Setelah peperangan itu, Necho II justru disibukkan dengan membangun kanal dari sungai nil menembus Laut Mediterania untuk masa depan kerajaan Mesir. Necho II berniat membangun tentara laut. Kesibukan Mesir di dalam negerinya, membuat Yoyakhim tidak mempunyai harapan lagi untuk memenangi peperangan. Yoyakhim masih beruntung karena Nebukadnezar melihat bahwa kekuatan pasukannya sudah jauh menyusut dan dalam kondisi lelah, sehingga tentaranya dibawa pulang. Nebukadnezar kemudian sibuk membangun kekuatan tentaranya kembali. Namun ternyata Yoyakhim tidak berumur panjang, meninggal dalam usia masih relatif muda dan tahta kerajaan Yudea kemudian ditempati anaknya yaitu Yoyakhin bin Yoyakim yang masih remaja berumur belasan tahun.
Kitab 2 Raja Raja 24 : 10 – 17 menyebutkan, beberapa tahun kemudian, Nebukdnezar membawa pasukan yang dalam keadaan bugar ke Yerusalem. Yoyakhin masih menjadi raja dalam waktu tiga bulan ketika pasukan Nebukadnezar datang untuk memerangi Yerusalem akibat perbuatan ayahnya yang menyerang Nebukadnezar dari belakang. Yerusalem dikepung, dan Yoyakhin tidak ingin terjadi peperangan. Yoyakhin menyerahkan diri dan Nebukadnezar kemudian memerintahkan pasukannya untuk membawa Yoyakhin dan seluruh keluarganya ke Babilonia dan menjadi tawananan di kota tersebut. Harta istana Yerusalem dan Haekal Sulaiman juga diangkut ke Babilonia.
Yoyakhin tinggal di Babilonia dibawah tanggungan raja. Beberapa ribu orang terutama yang pekerjaannya sebagai pengolah besi, tentara dan komandan pasukan, dan pejabat istana dibawa dan diperbudak untuk diperkejakan membangun kota Babilonia.
Sedangkan untuk pengganti raja Yudea, Nebukadnezar menjadikan paman Yoyakhin atau saudara Yoyakhim yaitu Mattanya bin Yosia atau Mattaniah yang juga baru menginjak usia remaja sebagai raja. Mattaniah kemudian menukar namanya dengan nama Zedekia bin Yosia. Wahyu yang diterima oleh nabi Yeremia telah mulai menjadi kenyataan dan kerajaan Yudea menjadi taklukan Khaldea, namun nubuwah kehancuran Yerusalem belum terlaksana.
Nebukadnezar membangun Babilonia secara mengagumkan yang bekas bekasnya masih dapat dilihat sampai sekarang.Untuk istrinya yaitu Amytis putri Cyarxes raja Midian, dibuatkan bangunan dan taman yang dibuat dari gundukan besar bukit buatan. Diatas bukita buatan tersebut banyak didirikan bangunan yang dikelilingi hutan buatan dengan berbagai macam pepohonan dan taman. Dari kejauhan yang nampak adalah bukit yang indah yang diselingi oleh bangunan bangunan yang cantik. Jika malam hari nampak banyak sumber cahaya berkelip kelip menambah indahnyanya bukit buatan tersebut.
Kitab Yeremia 37 meriwayatkan, Zedekia melihat perkembangan angkatan perang Mesir yang semakin besar dan kuat dibawah raja Psammetichus II yang menggantikan ayahnya yaitu Necho II yang telah meninggal. Psammetichus II berhasil melakukan penaklukan di wilayah selatan Mesir yang sebelumnya tidak dilakukan oleh ayahnya. Melihat hal itu, Zedekia meminta nasihat Yeremia tentang perkembangan di Mesir. Ternyata nabi Yeremia memberikan nasihat diluar dugaan dari yang dipikirkan oleh Zedekia. Nabi Yeremia justru menyampaikan nubuwah bahwa tentara Mesir memang akan datang ke Yerusalem dan tentara Babilonia yang bertugas di Yerusaalem akan mundur ke negerinya. Tapi hal itu hanya sementara, karena tentara Babilonia akan datang kembali dengan kekuatan yang jauh lebih besar.
Zedekia tidak mengindahkan peringatan nabi Yeremia, bahkan berkirim surat kepada Psammetichus II, yang isinya adalah jika Mesir berniat menyerang Babilonia, dirinya bersedia bergabung dengan Mesir. Surat tersebut mendorong Psammetichus II menggerakkan pasukannya dari wilayah Delta Nil, hingga kemudian memasuki wilayah Aram. Melihat gerakan pasukan Mesir, pasukan Babilonia kemudian meninggalkan kota Yerusalem. Kondisi tersebut menumbuhkan keberanian Zedekia menghentikan pembayaran upeti ke Babilonia.
Nabi Yeremia datang lagi dan mengingatkan langkah berbahaya Zedekia dan menyampaikan lagi nubuwahnya bahwa Mesir akan pulang dengan kekalahan dan Yerusalem akan berubah menjadi neraka. Namun peringatannya tidak dihiraukan. Nabi Yeremia karena menyampaikan nubuwahnya itu bahkan sempat ditangkap dan dipenjarakan oleh pejabat istana, namun diam diam raja Zedekia memerintahkan pesuruhnya untuk membebaskan nabi Yeremia. Zedekia bahkan minta nasihat dan mau mendengarkan nubuwah nabi Yeremia tanpa kemarahan.
BACA JUGA:
Nubuwah nabi Yeremia mulai menunjukkan kenyataannya. Nebukadnezar II mengirim pasukan yang lebih besar dan kuat untuk memerangi pasukan Mesir. Kedua pasukan tersebut bertemu di wilayah Aram. Peperangan segera berkobar, dan pasukan Mesir menderita kekalahan yang berat, memaksa Psammetichus II mundur dari wilayah Aram dan kembali ke Mesir.
Tidak lama kemudian terdengar berita Psammetichus II meninggal dan tahta Mesir diberikan kepada putranya yaitu Apries. Sedang pada saat itu Zedekhia telah menggerakkan pasukannya ke kota Azekah dan Lakhis untuk membendung serangan
Babilonia. Pesan pesan Zedekia kepada Apries tidak ditanggapi oleh raja baru Mesir yang tidak ingin berperang dengan Khaldea. Zedekia harus bersiap siap menerima serangan dari Babilonia.
Tentara Nebukadnezar kemudian menjatuhkan satu persatu benteng kota Azekah dan Lakhis, kemudian bergerak ke Yerusalem. Kitab 2 Raja Raja 25 dan Kitab Yeremia 39 : 1 meriwayatkan, pada tahun ke sembilan masa raja Zedekia, tentara Babilonia telah mengepung dan berkemah di luar tembok benteng kota Yerusalem yang kokoh. Pengepungan telah berjalan dua tahun, sehingga didalam tembok benteng akhirnya terjadi kelaparan.
Kitab 2 Tawarikh 36 : 17 – 21 dan Kitab Yeremia 39 : 2 mengkisahkan, ketika Zedekia berumur dua puluh satu tahun dengan masa pemerintahannya pada tahun ke sebelas, pada suatu malam tembok kota dekat taman istana Yerusalem yang memang mungkin merupakan tembok yang dipersiapkan untuk jalan melarikan diri di jebol dari dalam. Zedekia, keluarga dan kerabat disertai puluhan tentaranya melarikan diri kearah Jerikho demgan tujuan akhirnya mungkin menyeberangi sungai kemudian ke lembah Yordan. Para imam dan pelayan peribadatan bait Sulaiman juga melarikan diri dari Yerusalem.
Tidak lama kemudian, panglima pasukan Babilonia, Nebuzaradan memerintahkan pasukannya menghancurkan benteng kota Yerusalem. Setelah tembok benteng kota Yerusalem dapat dirobohkan, tantara Babilonia seperti air bah masuk kota tanpa ada yang menghalanginya. Rumah rumah di robohkan dan dibakar, istana kerajaan Yudea dirobohkan, dibakar dan diratakan dengan tanah. Demikian pula Bait EL Sulaiman di hancurkan, dirobohkan, dibakar dan diratakan dengan tanah.
(bersambung ………………)
EDITOR: REYNA
Related Posts
Dajjal, namanya terkenal, siapakah dia sebenarnya??
Yakjuj dan Makjuj, dimanakah mereka tinggal??
Allah Tahu Yang Terbaik Untukmu
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-276 TAMAT)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-275)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-274)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-273)
Agus: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-272)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-271)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-270)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-94) - Berita TerbaruSeptember 26, 2022 at 2:04 pm
[…] Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-92) […]
upx1688January 4, 2025 at 10:19 am
… [Trackback]
[…] Find More on that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-92/ […]