Agus Mualif: Pembantaian Bayi-Bayi Di Betlehem (Bagian 2 -Tamat)

Agus Mualif: Pembantaian Bayi-Bayi Di Betlehem (Bagian 2 -Tamat)
Agus Mualif Rohadi

Kelahiran Yahya dan Iysa

Baik Al–Qur’an maupun Injil Barnabas dan Injil Matius,Marcus dan Johanes tidak mengkisahkan kelahiran Yahya.Hanya Injil Lukas yang sedikit mengkisahkan kelahiran Yahya yang ditunggui oleh nabi Zakariya di padang gurun.Tidak menyebut nama tempat secara
spesifik, dan atas kelahiran Yahya, nabi Zakariya menyayikan pujian yang disebut nyanyian pujian Zakariya.

Dalam nyanyian tersebut terdapat bait “Dan engkau hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Maha Tinggi “.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa berita tentang mengandungnya Elizabeth telah ditenggelamkan oleh berita tentang kehamilan Maryam. Perhatian kaum yahudi tentang kemunculan Messiah lebih terfokus pada kehamilan Maryam dibanding kehamilan Elizabeth.

Dengan demkian mungkin tidak ada lagi yang memperhatikan atau mencari berita tentang kelahiran Yahya. Dapat diperkirakan, setelah perhitungan usia kehamilan Elizabeth mendekati kelahiran, nabi Zakariya menghilang dari Yerusalem, pergi ketempat istrinya yang tidak diketahui oleh masyarkat Yahudi, untuk menolong dan menunggui istrinya melahirkan anaknya yaitu Yahya.

Mungkin sekitar dua atau tiga bulan, Zakariya menghilang dari Yerusalem menunggui bayinya yaitu Yahya, dan kaum yahudi tidak bisa menemukan keberadaan Zakariya, hinggak akhirnya nabi Zakariya kembali ke Yerusalem. Saat itu, umur nabi Zakariya telah sekitar 85 tahun.

Sedang tentang kelahiran Iysa, Injil Barnabas pasal 3 mengisahkan ketika ada keputusan Caesar Augustus agar semua penduduk di daftar, maka gubernur Roma di Antiokia, Pilatus, memerintahkan kepada Herodes raja Yudea agar melaksanakan dekrit tersebut, yang kemudian segera mengumumkannya pada seluruh penduduk baik di kota kota maupu diperkampungan.

Di Nazareth, Yusuf yang penduduk keturunan Dawud dari Bethlehem, demikian pula Maryam yang juga keturunan Dawud yang saat itu kehamilannya sudah semakin besar dan mulai mendekati kelahiran, setalah mendengar dekrit pendaftaran penduduk, kemudian Yusuf bersama Maryam pergi ke Bethlehem untuk berkumpul kembali dengan saudara saudaranya.

Sangat mungkin ketika di sudah di wilayah Bethlehem inilah peristiwa kelahiran Iysa terjadi. Al – Qur’an mengkisahkan kelahiran ini tanpa menyebut tempat namun memberikan tanda-tandanya.

Qs Maryam 23 – 26 dan Qs Al – Mukminun 50 mengkisahkan kelahiran Iysa, yaitu: “Rasa sakit akan melahirkan memaksa Maryam bersandar pada pangkal pohon kurma, dan kemudian berkata, – wahai betapa baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan”

“Kemudian terdengar suara Jibril berseru kepadanya dari tempat yang rendah, – janganlah engkau bersedih hati, sesunggguhnya Rabmu telah menjadikan anak sungai dibawahmu, dan goyanglah pangkal pohon kurma itu kearahmu, niscaya (pohon) itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.”.

“Maka makan, minum dan bersenang hatilah engkau. Allah telah menjadikan Iysa putra Maryam bersama ibunya sebagai suatu yang nyata (bagi kebesaran Allah), dan Allah melindungi mereka di sebuah dataran tinggi (tempat yang tenang, rindang, dan banyak buah buahan), dengan mata air yang mengalir“.

Dari ayat tersebut, menjelaskan bahwa Maryam pergi sendirian ketempat yang tinggi. Dengan kondisi akan melahirkan dan menahan rasa sakit sehingga tidak mungkin jauh dari tempatnya menginap. Tempat yang tinggi dibuktikan dengan Jibril yang berbicara dari
tempat yang rendah.

Ketika duduk bersandar pangkal pohon kurma yang sudah berbuah, Maryam mengeluh kesakitan yang kemudian di semangati oleh malaikat Jibril.

Kemudian Maryam melihat di dekat kakinya mengalir air, kemudian Maryam minum setelah itu menggoyang pohon kurma kearahnya dan pohon kurma tersebut kemudian menyondongkan batangnya kearah Maryam dan buahnya yang masak kemudian dijatuhkan di dekat Maryam, lalu Maryam memakan buah kurma tersebut.

Dengan makan kurma dan minum air yang mengalir tersebut Maryam kemudian merasakan tenaganya dengan cepat pulih dan
kemudian melahirkan Iysa dengan ditolong oleh malaikat Jibril.

Setelah kelahiran Iysa itu, meskipun tidak dituliskan ayatnya, dapat diperkirakan, dan setelah Malaikat Jibril pergi, tidak lama kemudian datang Yusuf yang mencarinya dan menemukannya, dan dengan keahliannya sebagai tukang kayu, Yusuf kemudian membuatkan gubuk sederhana untuk berteduh dan menginap di tempat tersebut.

Dengan demikian nabi Iysa lahir pada saat pohon kurma sedang berbuah masak, yang kondisi tersebut menunjukkan nabi Iysa sangat mungkin lahir setelah bulan Mei.

Al – Qur’an menerangkan tentang kuasa Allah pada manusia yaitu Maryam menerima kabar tentang kehamilannya dari malaikat Jibril dalam keadaan sendirian dan saat melahirkan Iysa, Maryam juga sendirian yang disaksikan oleh Malaikat Jibril.

Allah menjadikan sumber air yang mengalir di dekat kaki Maryam, dan pohon kurma menjatuhkan buahnya, dan kemudian malaikat Jibril membantunya dalam proses melahirkan.

Peristiwa ini hampir seperti peristiwa Hajar yang hanya bersama anak kecilnya di lembah Bakka yang gersang kemudian datang malaikat Jibril yang menunjukkan kepada Hajar bahwa Allah telah menjadikan sumber air yang mengalir didekat keberadaan Ismael.

Injil Barnabas pasal 3 tidak cukup detil menceritakan proses kelahiran Iysa, namun ada sedikit perbedaan dengan Al – Qur’an yaitu ketika mereka datang ke Bethlehem, tidak ada pemondokan untuk mereka karena bethlehem adalah kota kecil, lalu menginap pada gubuk tempat penggembala berteduh, dan ditempat itu Maryam melahirkan Iysa yang kemudian ditempatkan di dalam palungan (tempat makan ternak).

Setelah Iysa lahir baru kemudian malaikat datang melantunkan puji pujian kepada Allah.

Bersambung kehalaman selanjutnya

Last Day Views: 26,55 K