Oleh: Ahmad Cholis Hamzah
Awal-awal bulan November 2023 ini kita menyaksikan berita riwa-riwinya menterli luar negeri Amerika Serikat Anthony Blinken bertemu dengan Perdana Menteri Israel Netanyahu, otoritas Palestina Mahmoud Abbas, lalu ke Jordan untuk bertemu dengan menteri-menteri luar negeri Jordan dan Mesir dan terakhir ke Turkiye juga untuk bertemu dengan menteri luar negeri Turkiye. Anthony Blinken membicarakan perang Israel dan Hamas dan mengusulkan “penghentian sementara” serangan Israel ke Gaza demi membantu melancarkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Perjalanan Anthony Blinken bertemu dengan para petinggi Timur Tengah dan Turkiye itu disambut dengan perasaan skeptis karena sikap Amerika Serikat yang sampai saat ini tidak menyetuji adanya genjatan senjata di Gaza karena akan menguntungkan pihak Hamas. Sikap Amerika Serikat ini juga selalu digaungkan di forum-forum PBB dan diikuti oleh sekutu baratnya yakni Inggris, Perancis dan Jerman. Tentu Israel juga memiliki sikap ngotot menolak adanya usulan genjatan senjata. Sikap seperti itu menghilangkan fakta tentang penderitaan warga Gaza yang di bantai dimanapun berada, dibuat sengsara sampai mati dengan ditutupnya pasokan bahan bakar, makanan, dan listrik.
Kalau toh Amerika Serikat mengusulkan “penghentian” serangan Israel yang membabi buta ke jalur Gaza, itu pun bersifat sementara, artinya setelah itu Amerika Serikat setuju Israel melanjutkan pembantaian warga sipil di Gaza. Sampai saat ini jumlah korban kekejaman tentara Israel sudah mendekati angka 10.000 yang semuanya warga sipil, kebanyakan orang tua, wanita dan anak-anak bahkan bayi.
TERKAIT :
- Ahmad Cholis Hamzah: Hati-Hati Amin Rais Syndrom
- Ahmad Cholis Hamzah: Kegagalan Intelijen Israel
- Ahmad Cholid Hamzah: Konflik Israel Palestina Adalah Soal Perebutan Wilayah dan Kemanusiaan
- Ahmad Cholis Hamzah : Belajar dari Masa Lalu, Bijak Sebelum Bersikap
Meskipun jutaan orang diseluruh dunia baik yang beragama Islam, Kristen bahkan para pendeta Yahudi pun melakukan protes terhadap kekejaman Israel dan dukungan penuh Amerika Serikat kepada Israel, ditambah pula lebih dari 100 negara anggota PBB secara resmi dalam pemungutan suara, setuju agar Israel melaukan genjatan senjata. Namun tekanan warga dunia ini tetap tidak membuat Israel dan Amerika Serikat menuruti keinginan warga dunia itu. Keputusan PBB pun tidak dihiraukan Israel.
Sikap ngotot Israel (dan Amerika Serikat) ditengarai oleh beberapa aktivis kemanusian sebagai kelanjutan proyek Zionis Israel untuk melenyapkan warga Palestina di Gaza – dan bukan sekedar melakukan balas dendam kepada Hamas atas serangannya pada tanggl 7 Oktober 2023 pagi hari itu. Gerakan Zionis pada tahun 1948 sudah mengusir sekitar 750.000 warga Palestina untuk meninggalkan rumah-rumahnya dan kemudian diduduki oleh warga Yahudi. Sekarang ini merupakan kelanjutan proyek Zionisme Israel tahun 1948 itu dengan melenyapkan Palestina dari Peta dan menggantikannya sebagai tanah milik Israel.
Sikap pemerintahan Israel untuk membunuh semua warga Gaza itu tercermin dari ucapan salah satu menteri kabinet nya Benyamin Netanyahu baru-baru ini.
Menteri Warisan Budaya Israel Amichai Eliyahu diskors oleh Netanyahu tanpa batas waktu setelah dia mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa menjatuhkan bom nuklir di Jalur Gaza adalah “salah satu kemungkinan,” Israel, yang memiliki salah satu tentara paling kuat di Timur Tengah, secara luas diyakini memiliki senjata nuklir, meskipun tidak pernah secara terbuka melakukan uji coba nuklir.
Narasi sang menteri ini dikhawatirkan akan memicu perang regional dalam skala besar yang melibatkan negara-negara Timur Tengah, Turkiye dan Iran, bahkan bisa memicu muncul nya Perang Dunia ke III.
Wallahu Alam.
EDITOR: REYNA
Related Posts
Pancasila Sebagai Sumber Moral dan Spiritual Bangsa
Orang Berstatus Bebas Bersyarat Tak Boleh Jadi Calon Perangkat Desa, Ini Penjelasan Hukumnya
Berjihad Melawan Korupsi, Menyelamatkan Hak Anak Indonesia Menuju Indonesia Emas
Habib Umar Alhamid: Prabowo Pantas Ajak TNI dan Rakyat untuk Bersih-bersih Indonesia
HIPKA Tegas Tolak Politisasi Hukum Demi Stabilitas Pembangunan Ekonomi Kalbar
Skandal Tirak, Ketua BPD Nilai Rizky Putra “Mbah Lurah” Belum Layak Sebagai Calon Karena Belum Bebas Murni
Api di Ujung Agustus (Seri 33) – Pengkhianat Didalam Istana
Reformasi Polisi dan Kebangkitan Pemuda: Seruan Keras Dr. Anton Permana di Hari Sumpah Pemuda
Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global
PT Soechi Lines Tbk, PT Multi Ocean Shipyard dan PT Sukses Inkor Maritim Bantah Terkait Pemesanan Tanker Pertamina
No Responses