ZONASATUNEWS.COM, JAKARTA – Ahli dari pemerintah di Mahkamah Konstitusi (MK) Andi Widjajanto menyatakan strategi China sama seperti Jepang saat menyiapkan Perang Dunia II. Oleh sebab itu, Indonesia harus bersiap diri menghadapi kemungkinan terburuk.
Hal itu disampaikan dalam uji materi UU Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara (PSDN) terkait komponen cadangan (Komcad). Andi menyatakan situasi China sedang menyiapkan langkah perang untuk menguasai Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
Analisis Andi berdasarkan sikap China yang melakukan rencana strategis selama 70 tahun lebih. Tahap pertama dari 1980 sampai 2000. Tahap kedua, pada 2000-2020. Tahap ketiga, 2020-2050.
“Di tahap kedua, rensra-nya China 2000 sampai 2020 mereka siap menggelar kekuatan, memenangkan perang Laut Cina Selatan. Nanti di tahun 2020 sampai 2050, mereka siap menggelar kekuatan, menang perang di dua titik sekaligus sebagai patokannya. Yaitu Guam di Samudra Pasifik dan Diego Garcia di Samudera Hindia,” kata Andi dalam sidang di MK yang disiarkan secara live di Chanel YouTube MK, Selasa (18/1/2022).
Andi membandingkan strategi China dengan stratagi Jepang dalam menyiapkan perang. Di mana Jepang menyeret dunia pada Perang Dunia II.
“China menyiapkannya perencanaan 70 tahun dimulai 1980. Terakhir kali ada negara di kawasan ini dengan perencanaan strategis 70 tahun, negara itu adalah Jepang, perencanaannya dimulai 1870, perencanaannya disebut Restorasi Meiji, selesai tahun 1940, boom, 7 Desember 1941 dia menyerang Pearl Harbor,” kata Andi menegaskan.
Atas analisis itu, Andi menilai diperlukan kesiapan oleh Indonesia secara dini.
“Nah, ini yang membuat saya, loh perangnya kemungkinannya akan bertambah dan Indonesia harus secara dini menyiapkan untuk itu,” beber Andi.
“Kita perencanaannya untuk masa Reformasi dimulai tahun 2006, berhenti tahun 2024, disebut sebagai kekuatan pertahanan minimum 2024. Jadi kalau sekarang apakah ada perkembangan dinamika lingkungan yang signifikan antara tadi tulisan saya 2010 dengan kondisi tahun 2018 sampai 2021? Ya. Apakah akan mengarah ke eskalasi ancaman yang semakin memperbesar peluang perang? Ya, terutama karena ada ketegangan antarnegara besar Amerika Serikat di kawasan ini dan ketegangan itu tidak tampak mereda walaupun misalnya terjadi perubahan kepemimpinan di Amerika Serikat yang secara ideologi politik Partai Demokrat mestinya akan cenderung menggunakan langkah-langkah demokratis, ketimbang Trump di masa Republik,” sambung Andi.
Andi menilai dinamika ancaman sangat-sangat dinamis. Kementerian Pertahanan biasanya melakukan evaluasi setiap tahun. Setiap awal tahun akan ada rapat pimpinan untuk memberikan laporan kepada menteri, kepada presiden tentang apa ancaman terbaru.
“Yang saya contohkan ini adalah yang disampaikan oleh Presiden Jokowi tentang karakter perang masa depan (future war) yang akan kita hadapi menuju 2045 dan karakternya sudah berbeda, sudah berbeda dari tahun 1980‐an, dari awal tahun 2000‐an. Ya, ini adalah eskalasi tertinggi yang mungkin harus kita antisipasi,” tutur Andi.
Perangnya akan berbasis teknologi, tegas Andi, dan akan menimbulkan kehancuran yang sangat besar. Perang yang akan singkat bisa shift battle. Perangnya akan ada di fisik, darat, laut, udara, tetapi juga akan ada di ruang persepsi, akan ada di infrastruktur ekonomi, infrastruktur digital, hingga perang hibrida.
“Ini karakter perang baru yang harus kita antisipasi. Karakter perang baru ini kita antisipasi dengan menyapkan pilar-pilar doktrin. Hari ini pilar doktrinnya ada dua, yang pertama ada doktrin pertahanan yang didapat dari pengalaman kita 75 tahun lebih untuk melakukan operasi militer di Indonesia, ada tentang keyakinan kita tentang pertahanan rakyat, pertahanan semesta, perang beralut, sistem kita defensif aktif, kita melakukan pertahanan dalam, kita melakukan perang gabungan, dan juga ada pilar‐pilar baru tentang ekonomi pertahanan, mulai dari prinsip mobilisasi, transformasi pertahanan, kemandirian pertahanan, industri pertahanan, adopsi teknologi, dan investasi pertahanan,” pungkas Andi.
EDITOR : REYNA
Related Posts
Kerusakan besar ekosistem Gaza, runtuhnya sistem air, pangan, dan pertanian akibat serangan Israel
Ilmuwan Gunakan AI untuk Ungkap Rahasia Dasar Laut Antartika
Kepala Desa Tirak, Suprapto, Membisu Soal Status Anaknya Yang Diduga Pembebasan Bersyarat (PB) Kasus Narkoba, Lolos Seleksi Calon Perangkat Desa
Jerat Jalur Merah: Ketika Bea Cukai Jadi Diktator Ekonomi
Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum
Mahfud MD Guncang Kemenkeu: Bongkar Skandal 3,5 Ton Emas dan TPPU Rp189 Triliun di Bea Cukai!
Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah
Skandal Tirak: Dinasti Narkoba di Balik Kursi Perangkat Desa Ngawi
Studi iklim menunjukkan dunia yang terlalu panas akan menambah 57 hari superpanas dalam setahun
Pendulum Atau Bandul Oligarki Mulai Bergoyang
wings789January 25, 2025 at 12:30 pm
… [Trackback]
[…] Information on that Topic: zonasatunews.com/nasional/andi-widjajanto-nilai-china-persiapkan-perang-ri-diminta-bersiap-diri/ […]
lsm44January 25, 2025 at 12:33 pm
… [Trackback]
[…] Read More to that Topic: zonasatunews.com/nasional/andi-widjajanto-nilai-china-persiapkan-perang-ri-diminta-bersiap-diri/ […]
ซ่อมโปรเจคเตอร์January 25, 2025 at 12:55 pm
… [Trackback]
[…] Read More on to that Topic: zonasatunews.com/nasional/andi-widjajanto-nilai-china-persiapkan-perang-ri-diminta-bersiap-diri/ […]