Anies Baswedan, Pilkada 2022 dan Pilpres 2024

Anies Baswedan, Pilkada 2022 dan Pilpres 2024
Kang Jana Tea

Oleh : Kang Jana Tèa

 

Pada 20 Juli 2022 yang lalu, penulis telah menuliskan beberapa prediksi apa yang akan terjadi atas Anies Baswedan dengan judul seperti di atas. Beberapa bagian tulisan kita ulang lagi di sini. Alhamdulillah, sebagian besar dari yang ditulis, saat ini mulai memperlihatkan kebenaran faktanya.

Pada waktu itu yang kita ketahui adalah pertama masa bakti Anies Baswedan selama 5 (lima) tahun, mulai 16 Oktober 2017 sampai dengan 16 Oktober 2022. Kedua bahwa pada tahun 2022 tidak ada Pilkada di DKI karena Pilkada tahun 2022, 2023 dan 2024 semuanya dilakukan serentak pada tahun 2024,dilaksanakan setelah Pilpres dan Pileg yang keduanya juga diselenggarakan secara serentak.

Berdasarkan pengalaman Pilpres dan Pileg pada tahun 2019 yang memakan banyak korban dan berbagai kelemahan lainnya, maka Komisi II DPR RI menggagas untuk melakukan revisi terhadap aturan tersebut yang salah satu isinya adalah akan diadakan Pilkada pada 2022 dan 2023.

RUU di atas yang telah dipersiapkan selama lebih kurang setahun, tetapi akhirnya kandas begitu saja, hilang tanpa bekas karena Pemerintah tidak setuju melakukan revisi atas UU tersebut.

Kelihatannya rencana yang sudah matang untuk merevisi UU tersebut dan akhirnya tidak jadi dilakukan karena faktor Anies Baswedan.

Sejumlah pengamat menyatakan bahwa Anies Baswedan akan “habis” atau elektabilitasnya akan turun apabila tidak menjadi Gubernur atau tidak memiliki jabatan setelah tugasnya selesai pada 16 Oktober 2022. Itulah tujuan utama tidak dilakukannya revisi UU dan berarti tidak ada Pilgub DKI Jakarta tahun 2022.

Ternyata pendapat tersebut meleset jauh. Popularitas dan elektabilitas Anies Baswedan terus melaju naik.

Dalam tulisan sebelumnya, penulis melihat hal-hal positif yang didapatkan oleh Anies Baswedan dengan tidak adanya Pilkada pada tahun 2022.

Pertama, Anies Baswedan dapat berkonsentrasi penuh menyelesaikan tugasnya tanpa terganggu oleh kampanye dan segala pernak-pernik Pilkada 2022.

Hasilnya sangat bagus, 23 janji yang disampaikan pada masa kampanye 2017 semuanya dapat dipenuhi. Bukan hanya sekedar dipenuhi tetapi memiliki kesuksesan besar, antara lain :

Integrasi moda transportasi melalui JakLingko

Penataan kota yg apik melalui renovasi taman-taman di seluruh penjuru Jakarta, termasuk Tebet Eco Park yang viral luar biasa di medsos, renovasi pedestrian beratus-ratus kilometer yang nyaman dan keren

Pembangunan Kampung Akuarium

Pembangunan Rusun Kampung Bayam

Penataan kawasan kumuh dengan berbagai inovasi seperti rumah sekaligus tempat kerja alias “Soho”

Renovasi Taman Ismail Marzuki menjadi sangat keren

Pembangunan Masjid Terapung di kawasan Ancol

Bahkan proyek yang memiliki “magnitude dunia” antara lain Jakarta International Stadium (JIS) dan Jakarta E-Prix serta menyusul Museum Rasulullah Muhammad SAW.

Serta masih banyak lagi daftar proyek lainnya antara lain penyediaan air bersih di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu dll.

Kedua, Kesuksesan Anies Baswedan menarik minat partai-partai politik untuk mencalonkan Anies Baswedan sebagai Capres.

Perkiraan tersebut saat ini terbukti. Nasdem telah mencapreskan Anies Baswedan. Saat ini ada tiga parpol yang akan mengusung Anies Baswedan yaitu Nasdem, Demokrat dan PKS. Ketiganya akan membentuk Poros Perubahan yang deklarasinya pada akhir tahun 2022 atau awal tahun 2023.

Ketiga, Anies Baswedan bebas bepergian ke seluruh Indonesia dan dunia.

Sebagaimana yg kita ketahui bersama bahwa selama menjadi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terikat dengan tugasnya di Jakarta. Ada banyak aturan dan prosedur yg harus dilewati apabila akan melakukan kunjungan ke LN maupun ke provinsi atau daerah di luar Jakarta.

Dengan tidak ada Pilkada 2022 dan dengan tidak menjadi Gubernur, maka Anies Baswedan ibarat anak panah yg lepas dari busurnya. Dia akan melesat, bergerak ke semua arah untuk bertemu, bersilaturahmi, berdialog, berdiskusi, berbagi ide dan gagasan serta bertukar pengalaman sukses memimpin Jakarta dengan siapa saja dan kapan saja.

Hal ini justeru akan membuat Anies Baswedan semakin terkenal dan dikenal oleh rakyat Indonesia maupun publik dunia.

Fakta-fakta di lapangan menunjukkan sambutan yang luar biasa dari masyarakat yang dikunjungi oleh Anies Baswedan. Sambutannya lebih besar dari yang diterima SBY pada tahun 2004 dan Jokowi pada tahun 2014. Padahal pergerakan Anies Baswedan baru “pemanasan”.

Pergerakan dan besarnya sambutan masyarakat ini sangat spektakuler, Anies Baswedan melesat bagai anak panah yang lepas dari busurnya dengan energi berkali-kali lipat.

Pada 20 Juli tersebut, penulis memprediksi sebagai berikut :

Dia (pergerakan Anies Baswedan) akan menjadi arus besar energi positif dan harapan rakyat Indonesia untuk menggapai kehidupan yang lebih baik, lebih sejahtera dan lebih bahagia…Allahu a’lam.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K