Oleh: Isa Ansori, Kolumnis
Tidak banyak orang yang mampu memadukan kata dengan kerja secara nyata, karena perpaduan kata dengan kerja adalah sebuah kesatuan konsep yang hanya bisa dilakukan oleh mereka yang betul betul kerja.
Perpaduan kata dengan kerja adalah sebuah konsep yang hanya dimiliki oleh mereka yang menjalankan kejujuran dalam perilaku dan sikap.
Orang berintegritas adalah julukan yang tepat bagi mereka yang seperti itu. Kata integritas memang sudah tidak asing di telinga. Integritas adalah suatu potensi yang bisa digali seseorang dalam dirinya untuk bisa menyelesaikan suatu pekerjaan dan memberikan manfaat tertentu. Integritas adalah bentuk komitmen, kejujuran, serta konsistensi.
Orang yang memang punya integritas adalah mereka yang dapat diberi kepercayaan lebih. Hal ini didasarkan pada kesesuaian antara perilaku serta ucapannya. Integritas menjadi cerminan bagi seseorang dengan suatu ciri yang transparan, bertanggungjawab, serta objektif.
Bangsa kita hari ini mempunyai problem besar berkaitan dengan integritas. Sehingga tak tanggung pendidikan kitapun mencoba menyiapkan para peserta didik untuk menjadikan Pancasila sebagai profil ukur capaian pendidikan kita.
Kegersangan integritas menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan utamanya gersangnya integritas dikalangan pemimpin.
Betapa tidak selama hampir 10 tahun kita mengalami keterbelahan, kebohongan menjadi santapan sehari hari tanpa harus malu dan menyesali. Kebohongan demi kebohongan dirancang dan dimunculkan dibuat menjadi kebenaran baru. Kebenaran yang dibentuk dari serentetan kebohongan yang dilakukan secara berulang – ulang.
Intelektual tergadaikan, antara kata dan perbuatan tak lagi berkaitan, ringan dikata, tapi berat di pembuktian kerja. Inilah hari hari memilukan bangsa.
Kata – kata suci yang menjadi janji pemimpin tak lagi terbukti, kata hanya sekedar kata yang tak punya makna, karena kata yang ada hanyalah kumpulan huruf yang tak terkonsep, kalau toh tersusun menjadi kata, maka kata yang ada tak punya makna. Kata kehilangan ruh nya.
Ibarat makhluk hidup kita tak beda dengan hewan dan tumbuhan. Sama sama hidup, tapi hidup yang hanya bergerak satu arah. Tak tahu harus bagaimana mengatasi masalah kecuali dengan hukum rimba. Yang kuat yang menang, yang kuasa yang digdaya.
Ditengah kegersangan integritas berbangsa dan bernegara, Anies hadir tepat waktu, Anies mampu membuktikan kata bukan sekedar kata, kata menjadi kalimat dan mengandung makna. Kalimat berbuah kerja dan karya yang bisa dirasakan oleh masyarakat.
Jakarta adalah bukti rangkaian kata yang berbuah kerja dan karya. Anies membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang jujur dan bisa dipercaya.
Tak heran Anies kini menjadi harapan dan magnet bagi semua. Semoga saja Anies ditakdirkan menjadi juru selamat Indonesia.
Surabaya, 7 Agustus 2022
EDITOR: REYNA
Related Posts
 - Perang Dunia III di Ambang Pintu: Dr. Anton Permana Ingatkan Indonesia Belum Siap Menghadapi Guncangan Global
 - Dr. Anton Permana: 5 Seruan Untuk Presiden Prabowo, Saat Rakyat Mulai Resah dan Hati Mulai Luka
 - Menyikapi UUD 18/8/1945
 - Rocky Gerung: 3 Rim Karatan di Kabinet Prabowo
 - Novel “Imperium Tiga Samudra” (Seri 2) – Langit di Atas Guam
 - Setahun Rezim Prabowo, Perbaikan atau Kerusakan Menahun?
 - Serial Novel “Imperium Tiga Samudra” (1) – Peta Baru di Samudra Pasifik
 - Dalam Semangat Sumpah Pemuda Mendukung Pemerintah dalam Hal Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Polri
 - Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global
 - Syahadah: Menjadi Saksi Dari Cahaya Yang Tak Bernama



hit789November 12, 2024 at 7:39 pm
… [Trackback]
[…] Read More here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/anies-hadir-tepat-waktu-disaat-terjadi-kegersangan-integritas/ […]
บาคาร่าเกาหลีJanuary 22, 2025 at 4:58 pm
… [Trackback]
[…] Find More to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/anies-hadir-tepat-waktu-disaat-terjadi-kegersangan-integritas/ […]