Anies Itu Indonesia Banget!

Anies Itu Indonesia Banget!
Isa Ansori

Oleh: Isa Ansori, Kolumnis

 

Ada banyak jejak digital yang bisa disaksikan bagaimana Anies memperlakukan masyarakat saat dia bertemu.

Yang sangat khas dari Anies adalah ditengah – tengah riuhnya sambutan masyarakat yang riang gembira menyambutnya adalah sikap santun dan senyum yang selalu menghiasi wajahnya. Tampaknya aura bersahabat dan ramah. Semua dia sapa dan dia layani dengan sabar dan telaten. Kalau mereka sedang menyampaikan masalahnya, Anies berusaha mendengarkan dan mencatat sembari ketika diberi kesempatan berbicara, dia berikan solusi – solusinya, dan itupun dia lakukan sambil berdiskusi dan menanyakan langkah – langkah seperti apa yang harus dilakukan.

Khas seorang pendidik dan guru yang berusaha memunculkan jawaban – jawaban kreatif dari muridnya. Kalau diibaratkan seorang guru, Anies merupakan guru yang menggunakan pola belajar partisipatif, berusaha memancing gagasan – gagasan dari para muridnya. Orang menyebutnya sebagai model belajar partisipatif dan “student center”.

Tak ada yang merasa lebih pintar, semua saling melengkapi, sehingga suasana yang ditimbulkanpun adalah suasana yang bersahabat, saling menghargai dan humanis.

Dalam hal berbusana, Anies tak menampilkan identitas – identitas tertentu yang menimbulkan kesan bahwa Anies ini eksklusif, Anies justru menampilkan watak dan sikap ke-Indonesiaannya, memakai batik, kadang menggunakan khas pakaian daerah dimana dia sedang bersapa dengan masyarakatnya. Anies sangat menghargai keragaman dan perbedaan, namun semuanya ia bingkai dalam kerangka berpikir ke – Indonesiaan. Jadi sangat keliru dan sesat pikir bila ada yang menuduh Anies membawa politik identitas tertentu, Anies membawa politik identitas bahwa dirinya Indonesia banget!

Suatu saat dalam kunjungannya ke Papua, 9 Desember 2022, sebagaimana yang terpublikasi didalam media sosial Anies bertemu dengan para tokoh masyarakat dan pemuda Papua.

Dalam tayangan youtube Langkah Anies, terlihat bagaimana Anies mencoba menggali persoalan yang dihadapi warga Papua. Anies sedang melakukan aktifitas belanja masalah.

Warga Papua begitu antusias dan sangat bersahabat memperlakukan Anies, hal yang sama dilakukan oleh Anies kepada mereka. Sambil mendengarkan apa yang mereka sampaikan, sesekali diiringi dengan senyum khasnya, Anies berdoalog dan berdiskusi dengan mereka.

Ada kepercayaan dan harapan yang luar biasa dari warga Papua ketika menyebut bila bapak jadi presiden sambil mereka menyampaikan masalahnya dan berharap masalah itu bisa selesai bila Anies jadi presiden.

Denyut nadi dan suara hati warga Papua tak ubahnya seperti suara masyarakat Indonesia yang lain. Ada harapan untuk terjadinya perubahan Indonesia kearah yang lebih baik, terselesaikan masalah – masalah yang mereka hadapi.

Apa yang dilakukan Anies terhadap warga yang dia temui sesungguhnya menegaskan bahwa Anies sangat sekali menjiwai Pancasila dan semangat ke – Indonesiaan.

Betapa tidak memperlakukan setiap orang dengan baik dan memanusiakannya adalah simbol ke – Indonesiaan yang menghargai sesama, tidak membeda – bedakan, tidak merasa lebih dari yang lain, dan itu merupakan nilai yang menjiwai sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa dan sila kedua Pancasila, Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Menyapa semua warga dengan sikap yang egaliter, merangkul semua, hormat dan santun serta sikap menerima dan menyayangi yang ditunjukkan dengan sikap mendengarkan apa yang disampaikan mereka dengan baik dan santun, menujukkan sikap mengayomi, mempersatukan, dan itu adalah teladan yang dia dapatkan dari para pendiri bangsa yang mempunyai semangat persatuan dan mempersatukan. Sikap ini tentu menjadi cerminan dari sila ketiga, Persatuan Indonesia.

Bagi Anies tak ada persatuan kalau tidak ada keadilan, maka yang dilakukan oleh Anies ketika berkunjung ke daerah – daerah, Anies lebih banyak mendengarkan suara – suara rakyat yang tersebar diseluruh pelosok Indonesia. Anies ajak mereka diskusi untuk menemukan masalah dan mencari solusi yang tepat bagi persoalan yang mereka hadapi. Semua masyarakat dia perlakukan bak sebagai seorang ahli yang bisa menemukan jalan keluar bagi masalahnya, bagi Anies yang paling tahu jalan keluar bagi masalah mereka adalah mereka sendiri. Anies memperlakukan mereka dengan memberi ruang aktualisasi atas potensi yang mereka miliki. Bagi Maslow penemu teori Needs of Hierarchy, itulah yang disebut dengan kebutuhan tertinggi manusia, kebutuhan aktualisasi. Dalam kaitan perlakuan seperti ini, sejatinya Anies sedang menjalankan nilai nilai Pancasila sila ke empat dan kelima, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Jadi keliru kalau ada yang menuduh Anies ini pemicu perpecahan, mengusung identitas tertentu dan lain sebagainya yang selalu negatif. Jangan – jangan apa yang dilakukan oleh mereka yang membenci Anies adalah sebuah ekspresi kecemasan dan ketakutan akibat elektabilitas dan penerimaan masayarakat kepada Anies yang cenderung meningkat dan menguat. Trend Anies sangat melesat, melebihi kandidat lain yang yang cenderung stagnan dan terlanjur terstigma menjadi calon istana yang didukung oligarki.

Semakin Anies ditekan, semakin Anies dihambat, tentu ini akan semakin membuat rakyat bersimpati pada Anies, Jadi realistis lah istana dan oligarki, bergabunglah bersama Anies untuk menyelamatkan Indonesia agar bisa mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Surabaya, 10 Desember 2022

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K

2 Responses

  1. ไม้พื้นNovember 26, 2024 at 2:43 pm

    … [Trackback]

    […] Find More here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/anies-itu-indonesia-banget/ […]

  2. BAUJanuary 3, 2025 at 1:03 am

    … [Trackback]

    […] There you will find 51325 additional Info on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/anies-itu-indonesia-banget/ […]

Leave a Reply