Oleh: Isa Ansori, Kolumnis
Gooool… menandakan adanya bola masuk ke gawang lawan, Pertandingan Maroko vs Portugal di Piala Dunia 2022 telah selesai malam ini Sabtu 10 Desember 2022.
Hasil pertandingan Maroko menang lawan Portugal. 1 gol semata wayang Maroko mengantarkannya melaju ke perempat final.
Gol Maroko tercipta di menit ke 42 yang dicetak oleh Youssef En Nesyri.
Selamat jalan bung Ronaldo, nama besarmu ternyata kandas ditangan bangsa Maroko, dikaki Yousef En Nesyri. Setelahnya disusul dengan selebrasi sujud syukur, sebuah penegasan bahwa tak ada yang lebih besar kecuali Allah.
Sebelumnya, Maroko juga mengkandaskan ambisi Spanyol dibabak 16 besar, melalui tendangan kaki Achraf Hakimi. Setelah mencetak goal, Achraf Hakiki melihat di tribun tangan sang ibu Saidah Mouh terbuka lebar di tribun Saidah Mouh membuka lebar. Tanpa ragu Achraf berlari menaiki tribun menyambut pelukan sang ibu yang memeluknya dengan pelukan hangat untuk sang anak.
Goal Achraf Hakimi menjadi gol penentu Maroko lolos ke perempat final Piala Dunia 2022, Selasa (6/12) malam WIB.
Hakimi mencetak gol mengantarkan Maroko menyingkirkan Spanyol di babak 16 besar. Di tengah selebrasi kemenangan, Hakimi menghampiri sang ibu di pinggir stadion. Menyambut kecupan penuh doa dari sang ibu.
“Aku mencintaimu Bu,” ujar Hakimi, diungkapkan kembali kecintaan tersebut melalui sebuah utas di Twitter pribadinya. Selamat jalan bung Messi.
Yang merasa besar dan merasa kuasa tak selalu akan mendapatkan kemenangan, begitulah sejarah mengajarkan. Hanya kesabaran dan keyakinan pertolongan Allah pasti datang serta doa ibu yang tulus, akan mengantarkan seseorang pada kemenangan.
Tahukah kita semua bahwa Spanyol dan Portugal adalah dua bangsa yang pernah menjajah Indonesia.
Sejarah kedatangan bangsa Portugis dan Spanyol ke Indonesia terjadi pada sekitar abad ke-16 Masehi. Maksud awal dua bangsa Eropa itu ke Nusantara adalah mencari dunia baru penghasil rempah rempah. Namun karena kerakusan dan ketamakannya menguras kekayaan Indonesia, maka mereka mencengkramkan pengaruh kekuasaannya. Portugis di Maluku dan Spanyol di Sulawesi Utara. Konon kabarnya dalam sejarah dicatat Portugis menjajah Pulau Maluku dan Spanyol menjajah Indonesia selama kurang lebih 171 tahun, berawal daru tahun 1521 hingga tahun 1692. Spanyol sendiri hanya menjajah Sulawesi Utara.
Qatar panggung besar piala dunia 2022 menjadi saksi terjungkalnya dua bangsa besar dalam sepak bola. Qatar pun menjadi arena besar bagaimana mengenalkan Islam yang santun, toleran dan “rahmatan lil aalamiin”, yang selama ini dituding oleh kelompok kelompok Islamophobia dan radikal sekuler sebagai agama penuh kekerasan.
Dalam pentas politik Indonesia 2024, bisa jadi peristiwa yang terjadi di Qatar, terjungkalnya dua bangsa penjajah ( oligarki) yang menguras kekayaan Indonesia akan tumbang ditangan Anies, yang menggambarkan potret Achraf Hakimi, sosok yang santun, sosok yang hormat terhadap orang tua dan selalu menyambut hangat pelukan sang bunda. Sebuah sosok yang jelas nasabnya, tak pernah dia tutup tutupi siapa sang bundanya.
Tekad Anies menyelamatkan bangsanya agar sejalan dengan amanah konstitusi, mencerdaskan, menciptakan perdamaian, menghapus penindasan, menciptakan kesejahteraan dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tentu bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dilakukan.
Anies tak akan bisa sendirian, sebagaimana Maroko mengalahkan Spanyol dan Portugal, maka Anies adalah striker yang diharapkan mampu mengeksekusi umpan – umpan yang diberikan oleh tim yang bersamanya. Partai Nasdem dengan Surya Paloh sebagai kapten tim, para relawan dan semoga segera disusul oleh PKS dan Partai Demokrat akan menjadi kekuatan bintang untuk mem buldozer dominasi dan cengkraman oligarki agar bisa mewujudkan cita cita konstitusi sebagaimana amanat para pendiri bangsa.
Sebagai sebuah tim dengan striker Anies Baswedan, seluruh anggota tim diharapkan mampu memberi umpan umpan cantik dan indah, sehingga menjadi permainan yang apik dan mendapatkan dukungan dan simpati dari penonton, rakyat Indonesia.
Partai politik pengusung dan Anies berilah keleluasaan untuk menentukan siapa yang tepat dan terbaik untuk menjadi ujung tombak perubahan. Para relawan berlakulah santun dan simpatik dalam memberi umpan lambung ke rakyat agar Anies menjadi sesuatu yang indah dan cantik untuk dieksekusi dan menjadi goal.
Tim yang kuat, saling melengkapi dan mengisi, diharapkan akan mampu membawa harapan bagi seluruh rakyat Indonesia. Bersiaplah dan kemenangan itu sudah dekat.
Sebagai bagian tim untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tim Anies marilah belajar dari Qatar, bagaimana Qatar mampu mengalahkan kepongahan barat yang menganggap Timur dan Islam sebagai bangsa yang terbelakang dan lemah sebagaimana anggapan Post Kolonialisme, begitu juga dengan Maroko, marilah kita belajar darinya, bagaimana dia bisa mengalahkan dua bangsa besar sepakbola yang selalu diunggulkan, hanya dengan keyakinan menang, usaha dan kesantunan serta pertolongan Allah dan doa ibu.
Mari kita buat ibu pertiwi tersenyum kembali setelah sekian lama diperkosa oleh anak anaknya yang rakus dan haus kekuasaan.
Surabaya, 11 Desember 2022
EDITOR: REYNA
Related Posts
Dalam Semangat Sumpah Pemuda Mendukung Pemerintah dalam Hal Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Polri
Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global
Syahadah: Menjadi Saksi Dari Cahaya Yang Tak Bernama
Asap di Sekolah: Potret Krisis Moral Dalam Dunia Pendidikan
Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum
Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah
Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas
Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan
Budaya Kita Perwakilan Musyawarah, Mengapa Pilpres Mesti One Man One Vote
Keseimbangan Sistemik: Membaca Kritik Ferri Latuhihin Kepada Purbaya
ทางเข้า lucabetDecember 22, 2024 at 11:12 pm
… [Trackback]
[…] Info to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/anies-maroko-dan-qatar-belajar-dari-kekalahan-spanyol-dan-portugal/ […]