Oleh: Sulung Nof
Pendiri dan Sekjen REKANAN / REKAN ANIES BASWEDAN
Muncul bingkai berita yang menganggap safari politik Anies Baswedan di beberapa daerah mulai membosankan. Harap maklum, namanya juga pengamat. Benar-salah tergantung dari instrumen penilaian yang digunakan.
“Publik mulai bosan dengan Anies,” ujar pengamat yang mengatasnamakan masyarakat. Itu kan menurut Anda. Faktanya, relawan dan masyarakat di setiap daerah selalu merindukan kunjungan Mantan Mendikbud RI itu.
Rasa rindu itu nyata. Ibarat orang yang ingin menunaikan ibadah haji dan umrah, meskipun sudah pernah melakukannya, maka kerinduan itu terus hidup untuk mengulangi momen yang sama. Hal ini yang luput diamati oleh pengamat.
Narasi Anies di panggung politik dinilainya masih datar/normal. Lalu apakah mantan Gubernur DKI Jakarta itu harus menentang atau mengkritisi kebijakan penguasa secara frontal? Cocoknya manuver itu dilakukan tokoh oposisi.
Capres Partai Nasdem yang fasih berbahasa Jawa krama inggil itu tidak punya rekam jejak dalam melakukan perlawanan secara terbuka kepada siapapun. Sikap itu konsisten dilakukan, bahkan jauh sebelum ada Pilgub DKI Jakarta.
Namun untuk memberikan pendidikan politik warga secara elegan dan terhormat, sesekali beliau beri kisi-kisi berupa sindiran maupun sentilan. Cukup berpose dengan sarung sambil membaca buku “How Democracies Die”. Geger.
Alumni Fakultas Ekonomi UGM Yogyakarta itu jangan terjebak pada irama konfrontatif. Biarkan beliau berjalan pada tujuan yang jelas dan konstitusional, yakni sebagai calon pemimpin Indonesia pada 2024-2029. Insya Allah.
“Di mana letak perubahannya?” Ucap pengamat yang menanyakan eksistensi Koalisi Perubahan. Tidakkah dipahami, secara head to head sudah jelas perubahannya. Bibit, bebet, dan bobotnya juga tampak benderang perbedaannya.
Jika ditinjau dari rekam jejak, tentu peraih gelar Ph.D dari Northern Illionis University, Department of Political Science, DeKalb Illionis, Amerika Serikat itu jauh lebih unggul dibanding dengan “Rambut Putih dan Wajah Berkerut”.
Bandung, 20122022
EDITOR: REYNA
Related Posts
Dalam Semangat Sumpah Pemuda Mendukung Pemerintah dalam Hal Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Polri
Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global
Syahadah: Menjadi Saksi Dari Cahaya Yang Tak Bernama
Asap di Sekolah: Potret Krisis Moral Dalam Dunia Pendidikan
Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum
Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah
Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas
Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan
Budaya Kita Perwakilan Musyawarah, Mengapa Pilpres Mesti One Man One Vote
Keseimbangan Sistemik: Membaca Kritik Ferri Latuhihin Kepada Purbaya
discover this info hereOctober 25, 2024 at 5:14 am
… [Trackback]
[…] Here you will find 41861 additional Information to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/anies-membosankan-itu-kata-anda-faktanya/ […]
discountsOctober 26, 2024 at 11:39 am
… [Trackback]
[…] Information to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/anies-membosankan-itu-kata-anda-faktanya/ […]
lucabetOctober 27, 2024 at 9:23 am
… [Trackback]
[…] There you will find 71403 additional Information to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/anies-membosankan-itu-kata-anda-faktanya/ […]
highest paying web cam sites with no tokensNovember 12, 2024 at 7:48 am
… [Trackback]
[…] Read More here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/anies-membosankan-itu-kata-anda-faktanya/ […]
webcam tokensDecember 6, 2024 at 3:14 am
… [Trackback]
[…] Read More on on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/anies-membosankan-itu-kata-anda-faktanya/ […]