Oleh: Isa Ansori, Kolumnis
Sebagai bangsa yang besar dan bermartabat, Indonesia pernah menempatkan dirinya sebagai bangsa yang mampu sejajar dengan bangsa – bangsa didunia.
Kemampuan mensejajarkan diri dengan bangsa lain tak bisa dilepaskan dari kemampuan sang pemimpin dalam berdiplomasi dan berkomunikasi. Hal ini pernah ditunjukkan oleh Bung Karno dan Bung Hatta.
Dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, Bung Karno dan Bung Hatta merupakan dua serangkai yang tak diragukan lagi kemampuan diplomasi dan komunikasinya.
Kemampuan diplomasi dan komunikasi Bung Karno dan Bung Hatta sangat dipengaruhi oleh pengalaman, bahan bacaan dan pergaulan dengan berbagai kalangan lintas budaya dan lintas bangsa. Tercatat Bung Karno dan Bung Hatta menguasai banyak bahasa selain bahasa Indonesia sebagai bekal berdiplomasi dan berkomunikasi.
Sebagai salah satu founding father bangsa, Bung Karno yang seorang polygot, menguasai lebih dari satu bahasa asing. Bung Karno mampu berbicara dalam bahasa Belanda, Inggris, Jerman dan Perancis kepada lawan bicaranya.
Kemampuan berkomunikasi dan berdiplomasi dengan berbagai bahasa itulah yang menjadikan Bung Karno sangat dihormati dan disegani oleh orang – orang asing yang menjadi lawan bicaranya.
Hal yang sama terjadi pada Bung Hatta, pada dekade tahun 50 an, beliau sudah menulis dalam berbagai jurnal internasional dalam berbagai bahasa sebagaimana yang beliau lakukan ketika menulis untuk jurnal Foreign Affairs.
Beliau tuliskan paparannya dalam bahasa Inggris yang apik. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Jurnal Foreign Affairs adalah jurnal bergengsi dalam hubungan internasional dan diplomasi.
Apa yang dilakukan oleh Bung Hatta dengan tulisan tulisannya di jurnal tersebut berdampak pada meningkatnya marwah dan martabat kita sebagai bangsa di blantika internasional.
Kemampuan berdiplomasi dan berkomunikasi dengan dunia internasional menjadi syarat mutlak bagi seorang pemimpin bangsa apalagi bagi seorang presiden. Karena dengan kemampuan inilah bangsa ini akan bisa dihargai dan sejajar dengan bangsa bangsa lain.
Kemampuan itulah yang saat ini dimiliki Anies dibanding calon calon presiden yang lainnya. Anies diplomasinya melampaui batas teritori Indonesia, Diplomasi Anies sudah menjelajah antar kota – kota dunia dan antar negara.
Kemampuan Anies berbahasa asing dan pergaulannya ditingkat global menjadikan dia mampu memahami lawan bicaranya dan bagaimana menawarkan gagasan baiknya agar bisa diterima.
Salah satu contoh keberhasilan Anies dalam berdiplomasi dan berkomunikasi adalah ketika Anies berbicara dalam forum internasional yang diselenggarakan oleh PBB tentang perubahan iklim. Tiba saat giliran Anies berbicara, dalam waktu 10 menit, Anies begitu lugas berbicara dalam bahasa Inggris dan menawarkan gagasan keterlibatan negara – negara dunia untuk mengatasi perubahan iklim.
Tak butuh lama setelah Anies berbicara, Sekjend PBB langsung menyetujui gagasan Anies tentang semua negara terlibat dalam mengatasi perubahan iklim.
Hal yang sama juga terjadi ketika Anies melakukan diplomasi kerjasama dengan kota – kota di negara – negara Eropa. Diplomasi dan komunikasi Anies dengan para pimpinan kota di negara tersebut menghasilkan kerjasama penanaman investasi kerjasama dengan Jakarta.
Kemampuan diplomasi dan komunikasi yang lugas dan mudah dicerna inilah, menjadikan Anies khususnya dan Indonesia dimata dunia sangat dihormati.
Apa yang dilakukan Anies setidaknya meneladani kalau tak boleh dikatakan mewarisi kemampuan Bung Karno dan Bung Hatta dalam diplomasi dan komunikasi internasional.
Semoga kemampuan Anies dalam meneladani Bung Karno dan Bung Hatta, membuka cakrawala dan akal sehat kita bahwa Indonesia butuh sosok pemimpin seperti Anies Baswedan.
Surabaya, 3 Agustus 2022
EDITOR: REYNA
Related Posts
Dalam Semangat Sumpah Pemuda Mendukung Pemerintah dalam Hal Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Polri
Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global
Syahadah: Menjadi Saksi Dari Cahaya Yang Tak Bernama
Asap di Sekolah: Potret Krisis Moral Dalam Dunia Pendidikan
Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum
Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah
Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas
Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan
Budaya Kita Perwakilan Musyawarah, Mengapa Pilpres Mesti One Man One Vote
Keseimbangan Sistemik: Membaca Kritik Ferri Latuhihin Kepada Purbaya
mepay168December 5, 2024 at 6:59 am
… [Trackback]
[…] Find More Information here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/anies-teladani-diplomasi-bung-karno-dan-bung-hatta/ […]
online chatJanuary 3, 2025 at 12:43 am
… [Trackback]
[…] Find More to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/anies-teladani-diplomasi-bung-karno-dan-bung-hatta/ […]