ZONASATUNEWS.COM–Buku “Merindu Pemimpin Negarawan” karya Anna Luthfie, terbit tepat waktu. Buku itu mewakili keresahan kaum muda yang merindukan hadirnya sosok pemimpin yang negarawan.Karena saat ini pentas kepemimpinan nasional jenuh oleh kehadiran sosok pemimpin politisi. Atau dengan kata lain kepemimpinan nasional saat ini bisa disebut “surplus politisi, namun defisit negarawan”.
Buku yang diterbitkan oleh PANDIVA BUKU Yogyakarta ini merupakan Kumpulan Esai tentang Demokrasi, Kepemimpinan, dan Politik.Ada 3 tema besar yang diusung dalam buku tersebut : Pertama, Kepemimpinan, Kemanusiaan, dan Kebangsaan.Kedua, Realisme Popilitik. Ketiga, Intelektualisme,
Buku Merindu Pemimpin Negarawan mengantarkan pembaca ke tengah-tengah persoalan politik dan kebangsaan yang selama ini berkaitan, namun kerap kali disalahpahami. Pada dinamika politik, keputusan yang dihasilkan akan berdampak pada realitas sosial kemasyarakatan. Karya ini berikhtiar menjabarkan persoalan tersebut dengan pendekatan yang kritis dan juga reflektif.
Istilah negarawan disematkan pada orang-orang yang lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negaranya, dibandingkan pada kepentingannya sendiri maupun kelompoknya. Mereka menjadi harapan ideal bagi siapa pun yang merindukan hadirnya pemimpin sejarah politik. Karena sebenarnya, Indonesia telah memiliki modal sosial besar untuk melahirkan tokoh-tokoh negarawan.
Pemimpin politik seperti apa yang dibutuhkan oleh bangsa ini? Ialah pemimpin-pemimpin politik yang negarawan. Pemimpin politik yang sepi terhadap popularitas, tetapi ramai dengan pengabdiannya kepada rakyat. Pemimpin politik yang mengedepankan kemajuan dan kesejahteraan rakyatnya dibandingkan kemakmuran pribadi dan golongannya.
Terkait HMI/KAHMI, lebih lanjut Anna Luthfie menyatakan bahwa ada 3 kekuatan strategis yang musti dilahirkan dan dicetak oleh KAHMI dan atau keluarga besar HMI :
1. Dengan sekolah kebangsaan wajib lahirkan politisi yang negarawan.
2. Dengan pelatihan kewirausahaan yang serius harus lahirkan generasi baru pengusaha yang nasionalis.
3. Melahirkan kelompok intelektual (doktor doktor muda) di kampus yang selalu kritis-solutif dan kontributif atas nasib umat dan bangsa.
Editor : Setyanegara
Related Posts
“Perang” terhadap mafia dan penunjukan strategis: Analisis Selamat Ginting
20 Oktober: Hari yang Mengubah Lintasan Sejarah Indonesia dan Dunia
Vatikan: Percepatan perlombaan persenjataan global membahayakan perdamaian
Hashim Ungkap Prabowo Mau Disogok Orang US$ 1 Miliar (16,5 Triliun), Siapa Pelakunya??
Pembatasan ekspor Mineral Tanah Jarang Picu Ketegangan Baru China-AS
Penggunaan kembali (kemasan) dapat mengurangi emisi hingga 80%, kata pengusaha berkelanjutan Finlandia di Forum Zero Waste
Bongkar Markup Whoosh – Emangnya JW dan LBP Sehebat Apa Kalian
Kinerja Satu Tahun Presiden Prabowo dalam Perspektif Konstitusi
Ketegangan antara Kapolri dan Istana: Dinamika di Balik Penundaan Tim Reformasi Kepolisian
Purbaya vs Luhut: Ketegangan di Balik Kebijakan Fiskal dan Investasi
Telegram中文December 25, 2024 at 12:41 am
… [Trackback]
[…] Find More Information here to that Topic: zonasatunews.com/nasional/anna-luthfie-merindu-pemimpin-negarawan/ […]
how to find weed in ZermattJanuary 14, 2025 at 6:21 am
… [Trackback]
[…] Find More here on that Topic: zonasatunews.com/nasional/anna-luthfie-merindu-pemimpin-negarawan/ […]