Oleh: Sutoyo Abadi
(Koordinator Kajian Politik Merah Putih)
Paska munculnya Foto bersama Ketua lobi politik pertemuan Puan Maharani dengan Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (22/8/2022). Puan Maharani didampingi oleh Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto hingga Ketua Bappilu PDIP Bambang Wuryanto. Selain itu beberapa kader PDI Perjuangan lainnya terlihat mengawal.
Adalah petunjuk awal yang bisa dibaca sedang dibangun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani akan dipasangkan sebagai calon presiden dan wakil presiden di pemilihan presiden (Pilpres 2024) mendatang.
Rangkaian proses lobi politik tersebut diduga kuat tidak lepas dari bantuan tangan dingin Yusuf Kala, yang terang terangan akan memperjuangkan Anies Baswedan bisa lolos dan memenangkan Pilpres 2024.
Yusuf Kala sepertinya sedang merencanakan lobi politik lanjutan pertemuan besar antara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Megawati Soekarnoputri, dan Surya Paloh dan petinggi dari partai PKS dalam waktu dekat ini.
Hanya Yusuf Kala (JK) yang bisa meredam ambisi dari Partai Demokrat menarik keinginannya mencalonkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), maju Cawapres pada Pilpres 2024. Juga hanya JK yang akan bisa meredam perseteruan SBY dengan Megawati S, dengan pandangan demi masa depan bangsa Indonesia lebih baik.
Pasangan Anies – Puan bisa menyatukan aspirasi rakyat khususnya aspirasi umat Islam dan nasionalis. Sekalipun di bawah masing masing pendukungnya masih berselisih tetapi relatif kecil untuk bisa diredam untuk bersatu .
Sekiranya posisi benar benar terwujud maka Capres lainnya yang akan menuju di Pilpres 2024, harus berhitung politik dengan cermat dan hati-hati.
Calon Presiden Prabowo Subianto yang telah menyatakan akan maju pada Pilpres 2024 dan masih mencari partai lain berkoalisi dengan partai Gerindra harus berjuang keras, untuk tidak gagal lagi di Pilpres mendatang.
Calon Presiden AA.La Nyalla M. Mattalitti (non unsur Partai Politik) cukup banyak dan besar aspirasi pendukungnya, masih banyak hambatan dengan dihadang PT.20 %. Kalau akan masuk bergabung dengan partai politik dipastikan akan memerlukan energi politik yang cukup besar. Mengingat watak politik transaksional masih melekat pada partai politik saat ini.
Kalkulasi politik Capres / Cawapres memang masih bergerak sangat dinamis, tetapi arahnya mulai bisa dibaca untuk formasi Capres / Cawapres yang akan maju kedepan.
Kekuatan lain yang tidak kalah penting untuk di ikuti perkembangannya peran Oligarki yang nampaknya kuasa pengendalian Capres di Pilpres 2024 tidak semulus ketika mengendalikan Jokowi. Tetap saja sebagai kekuatan yang tetap harus diperhitungkan, untuk terus diamati dan diikuti perkembangannya.
EDITOR: REYNA
Related Posts
Dalam Semangat Sumpah Pemuda Mendukung Pemerintah dalam Hal Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Polri
Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global
Syahadah: Menjadi Saksi Dari Cahaya Yang Tak Bernama
Asap di Sekolah: Potret Krisis Moral Dalam Dunia Pendidikan
Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum
Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah
Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas
Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan
Budaya Kita Perwakilan Musyawarah, Mengapa Pilpres Mesti One Man One Vote
Keseimbangan Sistemik: Membaca Kritik Ferri Latuhihin Kepada Purbaya
เว็บปั้มไลค์December 10, 2024 at 10:53 am
… [Trackback]
[…] Find More on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/arah-politik-anies-puan/ […]
cam discountsDecember 28, 2024 at 5:06 pm
… [Trackback]
[…] Read More Info here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/arah-politik-anies-puan/ […]
our websiteJanuary 4, 2025 at 11:19 pm
… [Trackback]
[…] Read More Information here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/arah-politik-anies-puan/ […]