Oleh : Salamuddin Daeng
Pemerintah dan Pertamina jika fokus ke masalah Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar saja dalam dua tahun ke depan, maka mungkin separuh masalah emisi di Pertamina selesai terkait emisi CO2. Bayangkanlah BBM solar ini setiap 1 liternya sama dengan 2,4 kg karbon. Itu beban yang sangat besar sekali di masa depan.
Sementara di dalam solar berbagai masalah bertumpuk dan sampai sekarang tidak ada kemajuan untuk mengatasi atau menyelesaikan. Apa itu masalah di dalam bahan bakar solar :
1. Subsidi yang sangat besar dan terus meningkat setiap tahun tidak mengenal kata berkurang. Dunia akan bertanya mengapa indonesia mensubsidi bahan bakar kotor begitu besar.
2. Solar ini kuotanya selalu jebol, tidak pernah dapat diperkirakan dengan benar. Dunia bertanya mengapa indonesia merencanakan penggunaan bahan bakar kotor saja jebol.
3. Mafia solar merajalela, maka dunia bertanya bagaimana bisa bahan bakar kotor diperdagangkan secara kotor melibatkan aparat kotor begitu besar di negara ini.
4. Konsumsi solar yang meningkat setiap tahun. Dunia bertanya mana komitmen indonesia mengurangi konsumsi solar bahan bakar kotor setiap tahunnya. Paling tidak setahun mengurangi seliter saja, kok gak bisa?
5. Solar digunakan untuk pertambangan batubara dan sawit. Ini lebih gila lagi, bahan bakar kotor digunakan oleh pebisnis yang merupakan pelaku utama pengrusakan hutan Indoneia.. Sudah kotor bahan bakarnya, hutan dirusaknya dengan bahan bakar itu.
Jadi bandit solar Indonesia benar benar merusak nama baik Presiden Jokowi di G20 yang diberi mandat memimpin dunia melakukan transisi energi. Sementara Presiden Jokowi mengurangi konsumsi solar seliter saja di dalam negeri tidak bisa?
EDITOR: REYNA
Related Posts
Dalam Semangat Sumpah Pemuda Mendukung Pemerintah dalam Hal Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Polri
Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global
Syahadah: Menjadi Saksi Dari Cahaya Yang Tak Bernama
Asap di Sekolah: Potret Krisis Moral Dalam Dunia Pendidikan
Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum
Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah
Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas
Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan
Budaya Kita Perwakilan Musyawarah, Mengapa Pilpres Mesti One Man One Vote
Keseimbangan Sistemik: Membaca Kritik Ferri Latuhihin Kepada Purbaya
สล็อตเว็บใหญ่ ฝากถอนออโต้วอเลท ไม่โยกเงินDecember 19, 2024 at 5:45 pm
… [Trackback]
[…] Read More on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/bagaimana-transisi-energi-mengurangi-konsumsi-bbm-solar-seliter-saja-setahun-tidak-bisa/ […]