ZONASATUNEWS.COM, MADRID-SPANYOL – Di hadapan sejumlah anggota MPR RI yang sedang melakukan kunjungan ke Spanyol, Dubes Muhammad Najib mengingatkan perlunya mengingat prestasi yang sudah dilakukan oleh MPR RI dalam menterjemahkan sila keempat dari Pancasila. Hadir juga dalam pertemuan ini seluruh diplomat dan staf lokal, serta wakil dari masyarakat yang tergabung dalam berbagai organisasi (13/03/2023).
Dalam penjelasannya, yang dimaksud dengan prestasi MPR RI adalah dalam memilih Ketua MPR yang dilakukan secara demokratis, kemudian menempatkan seluruh wakil Fraksi pada posisi Wakil Ketua tanpa meninggalkan satu fraksipun yang ada di MPR. Hal ini merupakan bagian dari bentuk Kearifan Lokal tanpa mengabaikan substansi demokrasi itu sendiri.
Hal yang serupa sebenarnya juga dilakukan oleh Presiden Jokowi pasca terpilih untuk kedua kalinya melalui Pemilu tahun 2019, dengan mengakomodasi Capres dan Cawapres yang kalah dalam kabinet yang dibentuknya, masing-masing sebagai Menhan dan Menparekraf. Dalam teori demokrasi hal ini dikenal dengan Kabinet Persatuan.
Di Barat walaupun secara teroritis model seperti ini juga dikenal dan di praktikan saat negara menghadapi situasi yang sulit, tetapi jarang sekali dipilih karena alasan budaya dan historis. Secara budaya masyarakat Barat sangat indifidualis dan secara historis masyarakat Barat sangat berdarah-darah dalam urusan kekuasaan. Sementara masyarakat kita yang guyub dan mengutamakan kebersamaan dalam bermasyarakat, sedangkan dalam urusan bernegara tidak masyarakat kita memiliki pengalaman sekeras yang dialami Bangsa Eropa.
Karena itu dalam menyongsong pemilu mendatang penting untuk disadari bahwa kompetisi politik harus dilakukan secara rasional dan terukur, tidak secara habis-habisan yang bisa menimbulkan luka yang dalam dalam kehiduban berbangsa dan bernegara. Kompetitor kita yang sesungguhnya berada di luar negri, bukan di dalam negri. Kalaupun kita bersatu, masih harus berjuang keras untuk mengejar ketertinggalan kita dari banyak negara lain, apalagi kalau terpecah-belah¨, imbuhnya.
Akhirnya Dubes Najib mengakhiri sambutannya dengan mengingatkan bahwa pemilu baik Pileg maupun Pilpres sebagai bagian dari tahapan demokrasi yang harus dilalui, harus berlangsung secara damai dan siapapun yang terpilih harus diterima dan ditempatkan sebagai pilihan rakyat. Dan yang juga tidak boleh dilupakan substansi demokrasi haruslah bermuara pada kemajuan negara dan kemakmuran seluruh rakyatnya.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Kantor Hak Asasi Manusia PBB ‘khawatir’ dengan laporan korban sipil dalam serangan Israel di dekat Damaskus

PBB memperingatkan pemungutan suara yang dijalankan junta militer Myanmar dibawah ancaman dan kekerasan

Pakistan dan Mesir sepakat bekerja sama untuk implementasi gencatan senjata Timur Tengah dan pembangunan kembali Gaza

Menlu Pakistan: Pakistan siap berpartisipasi dalam pasukan stabilisasi Gaza, tetapi bukan untuk melucuti senjata Hamas

Tentara Israel mundur dari Tepi Barat utara, meninggalkan luka bagi warga Palestina

PBB mengatakan staf dan warga sipil masih menjadi sasaran tembakan di Gaza meskipun ada gencatan senjata

Studi mengaitkan kekeringan berulang selama berabad-abad dengan kemunduran peradaban Lembah Indus

Amnesty International UK peringatkan pelarangan “Palestine Action” sebagai tidak proporsional

PBB: Hanya 1 dari 8 bantuan yang direncanakan berhasil masuk Gaza

Israel mengusir ribuan warga Palestina dari Tepi Barat






nustep t4r used for saleDecember 15, 2024 at 9:50 pm
… [Trackback]
[…] Read More to that Topic: zonasatunews.com/internasional/bentuk-demokrasi-indonesia-tidak-perlu-meniru-negara-lain/ […]