Oleh: Budi Puryanto, Jurnalis
Pada tulisan sebelumnya saya sudah membahas tentang tujuh tingkat alam semesta, atau alam semesta banyak (multi semesta). Lalu apa yang membedakan atau memisahkan alam semesta satu dengan yang lainnya.
Al Quran memberikan klue atau sinyal adanya perbedaan (karakter) masing-masing alam semesta itu. Dalam Al Quran dikatakan, “Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui,” (QS Fussilat Ayat 12)
Ini kata kuncinya. Artinya, pada tiap alam semesta yang tujuh itu ada perbedaan urusannya, bisa diartikan beda fungsinya, beda tugasnya, beda hukum fisikanya, beda penghuninya, beda dimensi ruangnya.
Kalau alam semesta pertama yang dihuni manusia ini merupakan ruang berdimensi 3 (memiliki panjang, lebar, dan tinggi), maka alam semesta kedua dapat dikatakan berdimensi diatasnya, yaitu dimensi 4. Alam semesta kedua ukurannya jauh lebih besar dari alam semesta pertama.
Kemudian, alam semesta ketiga berdimensi 5, yang ukurannya jauh lebih besar dari alam semesta sebelumnya, dan seterusnya, hingga alam semesta ketujuh yang memiliki dimensi 9. Bagaimana wujud dimensi 4 sampai 9 itu?? Sangat sulit digambarkan, karena memang manusia tidak pernah melihat wujudnya. Yag bisa kita lakukan hanyalah berusaha untuk memahami berdasarkan alam semesta pertama yang berdimensi 3.
Alam semeta pertama dikatakan berdimensi 3 karena memiliki 3 ukuran yaitu panjang, lebar, dan tinggi, yang membentuk volume atau ruang. Dari mana ruang berdiemnsi 3 itu disusun?
Ruang dimensi 3 itu disusun dari penjumlahan bidang berdimensi 2 (memiliki luasan) dalam jumlah sangat banyak. Sedangkan bidang berdimensi 2 itu sendiri disusun dari bidang berdimensi 1 (hanya memiliki panjang) dalam jumlah sangat banyak.
Untuk memudahkan kita ambil contoh benda berdimensi 3, misalnya 1 rim kertas yang berbentuk kotak. Biasanya berisi 500 lembar kertas. Benda 1 rim kertas itu memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi atau tebal, atau dikatakan berdimensi 3 dan memiliki volume.. Tetapi kita tahu, dia tersusun dari 500 lembar kertas yang hanya memiliki ukuran panjang dan lebar, atau dikatakan berdimensi 2 atau hanya memiliki luasan saja. Lalu kemudian kita juga tahu bahwa 1 lembar kertas tadi tersusun dari 1 garis kertas sangat tipis yang hanya memiliki panjang saja (1 dimensi). Atau juga bisa dikatakan bahwa satu lembar kertas tadi bisa diiris-iris sangat tipis, sehingga tinggal memiliki panjang saja.
Jadi mudahnya adalah, dimensi satu merupakan dimensi yang hanya memiliki satu unsur dimensi saja yaitu panjang. Contoh benda dimensi satu adalah garis.
Kemudian dimensi dua merupakan dimensi yang memiliki dua unsur dimensi yaitu unsur panjang dan unsur lebar. Benda-benda dimensi dua sering juga disebut dengan istilah bangun datar. Ciri utama benda-benda dimensi dua adalah memiliki luas dan keliling. Beberapa contoh benda dimensi dua yaitu segitiga, persegi panjang, persegi, dan lain-lain.
Sedangkan dimensi tiga merupakan dimensi yang memiliki tiga unsur dimensi yaitu panjang, lebar, dan juga tinggi.
Benda-benda dimensi tiga sering juga disebut dengan istilah bangun ruang. Salah satu ciri utama benda dimensi tiga adalah dapat diisi dengan benda – benda tertentu atau dengan kata lain memiliki volume. Beberapa contoh benda dimensi tiga yaitu balok, kubus, tabung, kerucut, rumah, mobil, hewan, manusia, dan lain-lain.
Baca sebelumnya:
- Inspirasi Al Quran (Bagian 1): Penciptaan Awal Langit dan Bumi
- Inspirasi Al Quran (Bagian 2): Materi Gelap Dan Energi Gelap Yang Gaib
- Inspirasi Al-Quran (3): Apa yang dimaksud dengan “Tujuh Langit”
Lebih besar
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, karena disusun dari benda berdimensi lebih rendah atau dibawahnya, maka benda berdimensi diatasnya selalu jauh lebih besar dibanding dari unsur penyusunnya yang berdimensi dibawahnya.
Kemudian kita juga bisa mempertegas pemahaman kita bahwa, antar dimensi benda tersebut sesungguhnya merupakan satu kesatuan susunan yang tidak terpisahkan. Benda dimensi 3 disusun oleh benda dimensi 2, dan benda dimensi 2 disusun oleh benda dimensi 1. Dengan kata lain kita dapat mengatakan bahwa, pada benda berdimensi 3 itu berhimpun atau tersimpan semua dimensi dibawahnya dalam jumlah sangat besar.
Demikianlah, menggunakan analog pemahaman seperti diterangkan diatas, kita akan lebih mudah untuk memahami benda berdimensi diatas 3. Benda berdimensi 4 tersusun dari benda berdimensi 3 dalam jumah yang sangat banyak. Dan seterusnya sampai pada benda berdimensi paling tinggi yang ada, akan selalu tersusun dari benda-benda dari dimensi dibawahnya dalam jumlah yang sangat banyak.
Dimensi Alam semesta
Nah, berangkat dari pemahaman diatas, secara analogi, maka moga-moga kita lebih mudah untuk memahami dimensi tingkatan alam semesta.
Alam semesta tingkat pertama berdimensi 3, saya kira cukup jelas. Ya, dia adalah alam semesta yang kita tempati ini.
Alam semesta tingkat kedua, yang berdimensi 4, tersusun dari alam semesta berdimensi 3 dalam jumlah sangat banyak (tak hingga).
Alam semesta tingkat ketiga, yang berdimensi 5, tersusun dari alam semesta berdimensi 4 dalam jumlah sangat banyak (tak hingga).
Alam semesta tingkat keempat, yang berdimensi 6, tersusun dari alam semesta berdimensi 5 dalam jumlah sangat banyak (tak hingga).
Alam semesta tingkat kelima, yang berdimensi 7, tersusun dari alam semesta berdimensi 6 dalam jumlah sangat banyak (tak hingga).
Alam semesta tingkat keenam, yang berdimensi 8, tersusun dari alam semesta berdimensi 7 dalam jumlah sangat banyak (tak hingga).
Alam semesta tingkat ketujuh, yang berdimensi 9, tersusun dari alam semesta berdimensi 8 dalam jumlah sangat banyak (tak hingga).
Sidratul Muntaha dan Arsy
Berpijak dari kisah Israk Mikroj Rusulullah SAW, setelah sampai pada langit ketujuh, atau alam semesta tingkat ke tujuh, beliau masih naik lagi di tempat bernama Sidratul Muntaha. Saat berada di Sidratul Muntaha Rasulullah melihat suatu wilayah yang tidak disebut namanya, yang beliau sangat takjub.
Dalam konteks pembahasan dimensi ruang ini, artinya kita bisa mengatakan Sidratul Muntaha memiliki dimensi ruang diatas Alam semesta tingkat 7 yang berdimensi 9. Begitu juga Arsy yang dilihat Rasulullah, memiliki dimensi ruang diatas Sidratul Muntaha. Mari kita genapkan perhitungan kita.
Ini hanya untuk memudahkan pemahaman kita atas dimensi ruang alam semesta.
Sidratul Muntaha, kita tidak dapat memperkirakan dimensi ruangnya, tetapi yang jelas berada diatas dimensi 9. Lebih mudahnya kita mengatakan dia berdimensi 10 atau lebih tinggi lagi.
Sedangkan Arsy yang berada diatas Sidratul Muntaha, kita tidak bisa memperkirakan dimensi ruangnya sama sekali. Tetapi untuk memudahkan pembahasan ini, karena letaknya diatas Sudratul Muntaha, pasti dimensinya lebih tinggi dari Sidratul Muntaha. Dia bisa berdimensi 11 atau lebih tinggi lagi.
Dalam pembahasan mendatang kita akan melihat bagaimana pandangan para ilmuwan tentang multi alam semesta (multi universe, multiverse) dan multi dimensi ini.
(Bersambung)
EDITOR: REYNA
Related Posts
Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah
Api di Ujung Agustus (Seri 31) – Bayangan Kudeta Makin Nyata
Api di Ujung Agustus (Seri 30) – Jejak Jaringan Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 29) – Jejak Operasi Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 28) – Jantung Garuda Di Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 27) – Jalur Rahasia Wiratmaja
Api di Ujung Agustus (Seri 26) – Bayangan Dalam Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 25) – Garuda Hitam Membara
Api di Ujung Agustus (Seri 24) – Kartu As Gema
Api di Ujung Agustus (Seri 23) – Dua Api, Satu Malam
No Responses