Oleh: Ridwan Saidi
(Budayawan Betawi, Sejarawan,,Politisi Senior)
Keahlian story teller bagian dari poros peradaban Melayu-Swahili. Di dunia Melayu, termasuk di Minangkabau, sangat berakar setidaknya sampai masa awal Orde Baru.
Di beberapa negara Afro Arab story teller berpentas di cafe, photo atas. Yang duduk memegang kitab hikayat dan berjubah putih adalah teller. Di dekatnya duduk seorang pengunjung cafe.
Seni berkisah di Jakarta disebut Shahibul Hikayat, di Bekasi disebut ngebuleng. Sampai dengan tahun 1940-an ahli Shahibul Hikayat yang terkenal Haji Ja’far, kemudian berganti dengan Haji Ja’it, aslinya Zahid.
Mereka biasa dipanggil di tempat perhélatan nikah. Jam tayang 20.00 – (max.) O4.O0.
Ja’it yang orang Tenabang itu muncul sejak usai pemilu 1955 s/d awal Orde Baru. Ja’it terkenal. Ia kocak. Kisah yang ia bawakan mesti ada tokoh jin.
Suatu malam saya ikut mengangantar Ja’it pulang. Saat itu jaman Orde Lama. Di mobil saya ngobrol dengan Haji Ja’it.
RS: Ji, kenapé énté cerita jin terus?
HJ: Jaman lagi begini (maksudnya jaman Orla), kalu ané cerita orang, pas keplését, langsung dicomot (ditangkap) donk ané.
RS: Émang énté udé pernah liat jin?
HJ: Udé. Kalu ané ceritain ga bisa tidur émté. (Kami semobil ter-pingkal2).
Seni berkisah masuk dalam budaya tutur. Ini mengandung aspek pendidikan yang bagus agar komunikasi sosial beretika tinggi dan tidak kasar.
Bung Karno jaman usai KMB “dijubiri” Menpen Natsir. BK tak pernah angkat orang secara khusus jadi jubirnya. Kecuali jaman sosialisasi Manipol Usdek. Ruslan Abdulgani diangkat BK jubir Usdek Manipol. Cak Ruslan disebut kaum oposisi Jubir Usman. Jubir Usdek Manipol
Ada pun jubir Presiden Suharto Menseskab Murdiono.
Jubir harus menjaga martabat yang dijubiri. Tutur kata dan perilaku harus dijaga di ruang publik. Jangan bersikap seperti nantang2 berantem.
Memasuki era Indonesia baru perlu tubuh yang kuat dan sehat. Tim women soccer Indonesia dikalahkan tim Australia di Mumbai minggu lalu dengan score ga kira2 sampai 0 – 18. Ini pelajaran yang sangat pahit.
Juga mesti mengedepankan keluhuran akhlak dan etika, meningkatkan taste esthetis, menghargai rasionalitas, a.l demi mencegah jangan sampai sejarah berubah format jadi shahibul hikayat. (RSaidi)
EDITOR: REYNA
Related Posts

Soeharto, Satu-satunya Jenderal TNI Yang 8 Kali Jadi Panglima

Pro-Kontra Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Antara Rekonsiliasi dan Pengkhianatan Reformasi

Kasusnya Tengah Disidik Kejagung, Sugianto Alias Asun Pelaku Illegal Mining Kaltim Diduga Dibacking Oknum Intelijen

Habib Umar Alhamid: Waspada, Ombak dan Badai Bisa Menerpa Pemuda-Pemudi Indonesia

Novel “Imperium Tiga Samudra” (Seri 2) – Langit di Atas Guam

OKI mendesak Dewan Keamanan untuk mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB

Jokowi, Pratikno dan Prabowo Bisa Terbakar Bersama – sama

Pongah Jadi Menko Tiga Kali

Jihad Konstitusi Kembali ke UUD 18/8/1945

Yahya Zaini Dukung Konsep “School Kitchen” Untuk MBG Yang Aman dan Dekat Anak




แทงบอลยังไงNovember 13, 2024 at 9:02 am
… [Trackback]
[…] Read More Information here to that Topic: zonasatunews.com/nasional/cabe-catetan-babe-155-sang-story-teller-dan-jubir-usman/ […]
gambia senegalDecember 6, 2024 at 2:47 am
… [Trackback]
[…] Info on that Topic: zonasatunews.com/nasional/cabe-catetan-babe-155-sang-story-teller-dan-jubir-usman/ […]