Oleh: Ridwan Saidi
(Budayawan Betawi, Sejarawan, Politisi Senior)
Melihat cara orang Panama menampi beras dengan tampah anyaman bambu, tiada beda dengan kita di sini. Melihat cara orang Peru mengikat kedua ujung sarung di bawah leher, apa beda dengan kita di sini.
Melihat cara orang2 South America berdiang memanaskan tubuh depan dapur, apa pula beda dengan orang Betawi gegeni, dan saudara-saudara lain se-tanah air.
Lantas perkakas dapur orang Maya seperti lumpang (photo atas), tak ada beda dengan kita. Itulah a.l peradaban Maya yang masuk Indonesia.
Nama-nama Apache dan Winnetou akrab di kita berkat buku serial Dr Karl May petualangan di padang prairi dengan Old Shatterhand.
Lagu seperti Guan Tana Mera nembantu keakraban kita dengan bangsa Maya.
Ahli bahasa Prof Kern dalam majalah Indonesia nomor tahunan 1952 berpendapat, bangsa Maya masuk Indonesia 1000 tahun SM.
Maya mendahului Egypt yang baru mukim disini 400 SM. sebelumnya pada XIII SM Egyptian telah kunjungi Sumatera mencari barus.
Bagaimana membedakan candi Che To dan Sukuh dengan Chikinitza di Brazil. Bahkan nama jalan Cikini itu bahasa Maya yang artinya lurus dan berendeng pula dengan Jl Gondangdia yang artinya wanita agung.
Karena itu saya minta pemda DKI hati-hati dalam ubah nama jalan, sebab bisa ubah sejarah.
Kalapa pada Sunda Kalapa sinonim nyiur atau dari nama kota Xalapa di kaki pegunungan Andre Cruz. Lalu Putu Mayang di sini dan Putu Mayo?
Sebaran orang Maya merata Indonesia. Pyramid dari Maya. Di Tapanuli ada Kamang. Di Luwu ada Tiwaniku Masamba. Modelnya sama.
Pada tahun 1995 suku Maya berdemo di kota-kota Mexico yang menuntut keadilan. Lalu sebagian mereka yang berdemo itu mempelajari Islam, akhirnya memeluk Islam.
Maya muslim, diperkirakan populasi mereka sekarang sekitar 1000 orang. Ini perkembangan yang sangat menarik.
Kajian kita tentang bangsa-bangsa awal yang masuk Indonesia seperti Maya dan Egypt sangat lemah. Apa lagi bangsa-bangsa Afro berbahasa Swahili. Lalu yang dikaji apa? (RSaidi).
EDITOR: REYNA
Related Posts
Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum
Api di Ujung Agustus (Seri 31) – Bayangan Kudeta Makin Nyata
Api di Ujung Agustus (Seri 30) – Jejak Jaringan Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 29) – Jejak Operasi Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 28) – Jantung Garuda Di Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 27) – Jalur Rahasia Wiratmaja
Api di Ujung Agustus (Seri 26) – Bayangan Dalam Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 25) – Garuda Hitam Membara
Api di Ujung Agustus (Seri 24) – Kartu As Gema
Api di Ujung Agustus (Seri 23) – Dua Api, Satu Malam
free cam tokensNovember 12, 2024 at 6:42 am
… [Trackback]
[…] Here you can find 76604 additional Information to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-170-che-la-maya/ […]
App ซื้อหวยDecember 11, 2024 at 6:38 am
… [Trackback]
[…] Read More Information here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-170-che-la-maya/ […]
Diyala1 UniverJanuary 10, 2025 at 9:44 am
… [Trackback]
[…] Find More Information here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-170-che-la-maya/ […]