Oleh: Ridwan Saidi
(Budayawan, Sejarawan, Politisi Senior)
Ferdinand Mendez Pinto menulis karya jurnalistiknya setebal 602 halaman “Adventures” yang ditulis semasa, pas peristiwa.
Ini makan korban, dari total rombongan satu brigantine, 5 tewas, hidup 3 termasuk Pinto.
Surat tugas dan biaya dari raja Portugal. Raja Portugal dapat info bahwa Yahudi Achem di Aljier barat akan serang kekuatan Islam di timur. Cukong mereka Sherif, Yahudi Mesir kaya.
Rombongan Achem di jalan terus2an angkut tentara bayaran. Sampai selat Malaka pecah dua. Ada yang ke Trengganu dan kemudian ke Rao, dan rombongan lain ke Jawa.
Tahun 1539 Trengganu Malaya diserang, sukses. Sultan terusir, kumpulkan seluruh kekuatan Melayu di Malaya dan Indonesia. Yahudi terusir dan lari ke Rao.
Rao diserang, raja wafat. Permaisuri ambil tongkat komando dan balik hantam Yahudi. Yahudi menyerah dan Aladin pemimpinnya dihukum mati dengan menggodot lehernya sendiri.
BACA JUGA:
- CABE, Catetan Babe (315): Kapan Indonesia Bersenjata Api?
- CABE, Catetan Babe (316): Portugis di Jakarta
- CABE, Catetan Babe (317): Pyramid, Kamang, dan Tiwaniku Masamba
Begitu hukumnya. Kalau terhukum habis tenaga sedangkan nafas masih di kandung badan, maka baru algojo berikan finishing touch. Model hukum mati macam ini juga dilaporkan Ibnu Batuthah di lokasi sama abad-abad sebelumnya.
Kontingen yang ke Jawa ada yang bernama Unus. Tapi orang Achem biasa saling sapa dengan sebutan Pate. Di sini menjadi Fatah kemudian harinya.
Tahun 1540 Yahudi Achem serbu Demak. Demak dari damak: pesta air. Damak biasanya di Koban Batur (Serambi Cuba), Demak.
Demak dikalahkan, lalu Achem siap serang Pasuruan. Pasuruan zona econ yang kaya, pemimpinnya Pambekel. Pambekel pendidikan sekolah militer Champa.
Ringkas cerita ribuan pasukan yang dipimpin Yahudi dihancurkan. Yang selamat lari sipat kuping ke Sumedang dan Jakarta.
Pemimpin mereka ditangkap dan dihukum mati dengan potong leher swadaya.
Yang lari ke Jakarta pada 1540 bikin onar dan digebah ke luar Jakarta. Yang lari dan merusak Sumedang ditumpas pasukan Mataram. (RSaidi)
EDITOR: REYNA
BACA JUGA:
- Yang Unik Dari Elon Musk: Anak Ke-7 Namanya “X AE A12”
- Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-26)
Related Posts

Novel “Imperium Tiga Samudra” (20) – “Palung Wallace”, Energi Yang Tak Seharusnya Bangkit

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (11): Pengakuan Dunia, Diplomasi Damai, dan Kiprah Internasional Indonesia di Era Soeharto”

Novel “Imperium Tiga Samudra” (19 ) – Drone Bawah Laut China

Novel “Imperium Tiga Samudra” (18 ) – Shadow Protocol

Investigasi: Mengapa Yusri Usman Menyebut Riza Chalid “Susah Tersentuh”

Daniel M Rosyid: Bandara Morowali

Umur Kapal Itu Tidak Sama Dengan Umur Mobil Bro!

Novel “Imperium Tiga Samudra” (17) – Mantra Seno

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (7): Diplomat Dunia Islam dan Pembela Bosnia Dari Genoside Serbia

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (6): Arsitek Stabilitas Asia Tenggara dan Penggerak Utama ASEAN




Lsm2playFebruary 9, 2025 at 10:38 am
… [Trackback]
[…] Find More Information here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-318-tahun-1540-yahudi-serbu-pasuruan/ […]
Image Line PaintingFebruary 9, 2025 at 11:08 am
… [Trackback]
[…] Find More on to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-318-tahun-1540-yahudi-serbu-pasuruan/ […]