Oleh: Ridwan Saidi
(Budayawan, Sejarawan, Politisi Senior)
Pemilu 1955 PKI pemenang ke-4. Media PKI Harian Rakyat diikuti koran non partai Sin Po lalu ganti nama Warta Bhakti, dan Bintang Timur, semua di Jakarta, menjadi makin agresif menyerang lawan2nya terutama Masyumi.
Bintang Timur, mungkin kebetulan, dalam Belanda de Ster van het Oosten. Ini nama synagog jaman Belanda buat ritual Jewish. Jaman merdeka gedung ini dikuasai pemerintah, kemudian jadi Bappenas.
Media Masyumi kebanyakan majalah seperti Hikmah, Daulah Islamiyah yang terbit bulanan. Koran cuma Abadi pimpinan S. Tasrif yang beretika.
Akhirnya tokoh pemuda Islam Firdaus Ahmad Naquib dan teman2nya dirikan Front Anti Komunis. DN Aidit kelojotan, kami tidak bermaksud membalas dengan bikin Front Anti Masyumi.
Diresponi Firdaus, Front Anti Komunis bukan anti PKI saja. Firdaus bikin tabloid mingguan Anti Komunis. Kubu media komunis dan simpatisannya dapat imbang tangguh.
Setelah pemerintah Indonesia umumkan konfrontasi dengan Malaysia, lalu Bung Karno dalam pidato Agustusan 1964 umumkan tahun Vivere Pericoloso, menyerempet bahaya, disingkat Tavip. Tavip jadi nama gang di-mana2. Di Grogol ada Gang Tavip. Kepala RT ada yang dipanggil warga pak Tapip.
Kedutaan Inggris sering didemo Pemuda Rakyat. Pihak kedutaan merespon dengan parede grup yang memainkan music Scott.
Presiden Sukarno melalui Menlu Subandrio mendirikan poros Jakarta-Peking. Peking itu Beijing. Kemudian datang rombongan dukun2 (sinshe) China. Katanya mau mengobati Bung Karno.
Koran2 kiri siarkan berita dan ulasan2 yang selalu hebat2i China, yang dulu disebut Tiongkok. PKI pajang potret Marx, Lenin, dan Mao Tse Tung di jalan2. Koran kiri sebut Mao Tse Tung Paman Mao. Saya kadang2 kalau amati politik kok sering ingat jaman Paman Mao bekend di mari.
Itulah situasi Vivere Pericoloso. Hidup susah, mau cari hiburan susah, bioskop putar film China semua, se-waktu2 film Korut. Kapan ya ini jaman berakhir? Tau2 percobaan kudeta Gestapu/PKI meledug. BK, PKI, Orde Lama ngegeloso. Terjerembab. (RSaidi)
EDITOR: REYNA
Related Posts

Serial Novel “Imperium Tiga Samudra” (1) – Peta Baru di Samudra Pasifik

Api di Ujung Agustus (Seri 34) – Gelombang Balik

Api di Ujung Agustus (Seri 33) – Pengkhianat Didalam Istana

Api di Ujung Agustus (Seri 31) – Bayangan Kudeta Makin Nyata

Api di Ujung Agustus (Seri 30) – Jejak Jaringan Tersembunyi

Api di Ujung Agustus (Seri 29) – Jejak Operasi Tersembunyi

Api di Ujung Agustus (Seri 28) – Jantung Garuda Di Istana

Api di Ujung Agustus (Seri 27) – Jalur Rahasia Wiratmaja

Api di Ujung Agustus (Seri 26) – Bayangan Dalam Istana

Api di Ujung Agustus (Seri 25) – Garuda Hitam Membara




bdsm modelsNovember 14, 2024 at 3:10 am
… [Trackback]
[…] Read More Info here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-360-gara-gara-vivere-pericoloso-orde-lama-ngegeloso/ […]